3
1. UMUM lanjutan d. Kepemilikan Saham pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi lanjutan
Perusahaan Domisili
Tahun Beroperasi Secara komersial
Jenis Usaha
Entitas Anaktidak langsung melalui KUTJ PT Sandai Kemakmuran Utama SKMU
Jakarta --
Pertambangan Bauksit PT Sandai Persada Tambang SPTG
Jakarta --
Pertambangan Bauksit PT Sandai Putra Kalimantan Mineral SPKM
Jakarta --
Pertambangan Bauksit PT Duta Kemakmuran Jayaraya DKJ
Jakarta --
Pertambangan Bauksit PT Kemakmuran Surya Inti Perkasa KSIP
Jakarta --
Pertambangan Bauksit Sampai dengan 30 Juni 2015 SKU, KKU, KKT, LPST, GKM, MPJT, SKMU, SPTG, SPKM, DKJ, dan KSIP belum beroperasi secara komersial
PT Harita Prima Abadi Mineral HPAM
HPAM didirikan berdasarkan Akta Notaris Soekaimi, S.H., No.86 tertanggal 17 September 1996 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C-
24608.HT.01.01.Tahun.97 tertanggal 4 Juni 1997 serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 67 tertanggal 22 Agustus 1997 Tambahan No. 3539.
Anggaran Dasar HPAM telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 50 tanggal 30 Juli 2013 yang dibuat dihadapan Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta mengenai modal
ditempatkan dan disetor HPAM dan telah diberitahukan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-38345 tanggal 12 September 2013.
HPAM memulai operasi komersialnya pada bulan Agustus 2005, dan berkantor pusat di Jakarta dengan lokasi kegiatan usaha di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Pada bulan Maret 2012, Perusahaan meningkatkan penyertaan sahamnya di HPAM dengan mengambil saham baru yang diterbitkan oleh HPAM sejumlah Rp 75.000.000.000, sehingga setelah peningkatan
penyertaan tersebut, Perusahaan memiliki 90,00 pemilikan saham di HPAM pada tanggal 31 Desember 2012.
Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan telah melakukan Keterbukaan Informasi melalui surat No. 026CITAIV2012 tanggal 13 April 2012 ke BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia.
Bagian nilai aset bersih Perusahaan di HPAM pada saat sebelum dan sesudah peningkatan penyertaan saham Perusahaan tersebut masing-masing adalah sebesar Rp 494.169.937.053 dan Rp 660.503.924.464.
Selisih peningkatan bagian nilai aset bersih Perusahaan di HPAM tersebut sebesar Rp 166.333.987.411 dengan jumlah penyertaan Perusahaan tersebut sebesar Rp 75.000.000.000, atau sejumlah Rp 91.333.987.411,
diakui sebagai bagian dari akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” pada Ekuitas.
Pada bulan Juni 2013, Perusahaan membeli 12.499 saham HPAM dari PT Harita Jayaraya dengan harga perolehan sebesar Rp 23.285.587.004 sehingga persentase kepemilikan saham Perusahaan pada HPAM
meningkat dari 90,00 menjadi 99,99.
Selisih antara harga perolehan Rp 23.285.587.004 dengan bagian Perusahaan atas nilai tercatat aset bersih HPAM sebesar Rp 99.554.987.380, yaitu sebesar Rp 76.269.400.376 dicatat sebagai bagian dari akun,
“Selisih Transakasi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” pada ekuitas.
4
1. UMUM lanjutan d. Kepemilikan Saham pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi lanjutan