Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa MCC Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa MCC Terikat Silang

3.3.4 Pembuatan Mikrokristal Selulosa

Sebanyak 2 g α-selulosa serbuk alang-alang dihidrolisis dengan 40 mL HCl 2,5 N pada 105 ± 2 C selama 15 menit. Kemudian dilakukan pencucian dengan aquadest sampai netral, dikeringkan dalam oven vakum pada 40 C dan tekanan 30 cmHg, dihaluskan dan disimpan untuk penelitian selanjutnya Ohwoavworhua, 2005. Selanjutnya mikrokristal selulosa yang diperoleh dikarakteristik sifat fisika-kimianya yaitu: pengujian FT-IR dan PSA.

3.3.5 Pembuatan Beads

3.3.5.1 Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa MCC

Pembuatan beads dari campuran kitosan dan mikrokristal selulosa dengan pelarut asam asetat 2 menurut prosedur dalam literatur Patrulea, et al. 2013. Sebanyak 0,9 g kitosan dilarutkan dalam 30 mL asam asetat 2. Kemudian ditambahkan 0,1 g mikrokristal selulosa kedalam larutan. Selama proses pelarutan, campuran diaduk hingga dihasilkan larutan homogen. Campuran kitosan kemudian diteteskan kedalam beaker gelas yang berisi 500 mL NaOH 0.5M dengan menggunakan jarum suntik sambil diaduk dengan pengaduk magnet. Kemudian beads kitosan didiamkan selama 24 jam didalam larutan NaOH 0.5M. Beads disaring dan dicuci dengan aquadest hingga pH netral kemudian dikeringkan dan disimpan. Selanjutnya beads kitosan dikarakterisasi dengan uji permukaan SEM, analisa FT-IR, uji swelling, uji adsorpsi dengan larutan standar. Perlakuan yang sama dilakukan untuk kitosan dan mikrokristal selulosa dalam 1 g dengan perbandingan yang tercantum dalam tabel 3.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Perbandingan kitosanmikrokristal selulosa yang digunakan No. Kitosan g Mikrokristal Selulosa g 1. 1 2. 0,9 0,1 3. 0,8 0,2 4. 0,7 0,3

3.3.5.2 Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa MCC Terikat Silang

Pembuatan beads kitosan-MCC terikat silang dari beads kitosan-MCC dengan agen pengikat silang glutaraldehid 0.5 menurut prosedur dalam literatur Patrulea, et al. 2013. Sebanyak 5 g beads kitosan direndam dalam 50 mL glutaraldehid 0.5 selama 24 jam. Selanjutnya beads kitosan disaring dan dicuci dengan aquadest kemudian dikeringkan dan disimpan. Selanjutnya beads kitosan dikarakterisasi dengan uji permukaan SEM, analisa FT-IR, uji swelling, uji derajat ikat silang, uji adsorpsi dengan larutan standar. Perlakuan yang sama dilakukan untuk beads kitosan-MCC untuk variasi massa 0,9 g kitosan dan 0,1 g MCC ; 0,8 g kitosan dan 0,2 g MCC ; 0,7 g kitosan dan 0,3 g MCC. Universitas Sumatera Utara

3.3.6 Karakterisasi Beads

Dokumen yang terkait

STUDI DAYA SERAP FILM KITOSAN-MIKROKRISTAL SELULOSA ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICA) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM KADMIUM (CD) MENGGUNAKAN METODE ADSORPSI-FILTRASI KOLOM.

0 9 29

Studi Daya Serap Film Kitosan–Mikrokristal Selulosa Alang–Alang (Imperata Cylindrica) Sebagai Adsorben Logam Kadmium (Cd) Menggunakan Metode Adsorpsi–Filtrasi Kolom

0 0 18

Studi Daya Serap Film Kitosan–Mikrokristal Selulosa Alang–Alang (Imperata Cylindrica) Sebagai Adsorben Logam Kadmium (Cd) Menggunakan Metode Adsorpsi–Filtrasi Kolom

0 0 2

Studi Daya Serap Film Kitosan–Mikrokristal Selulosa Alang–Alang (Imperata Cylindrica) Sebagai Adsorben Logam Kadmium (Cd) Menggunakan Metode Adsorpsi–Filtrasi Kolom

0 0 4

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 12

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 2

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 6

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 16

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 4

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 15