Spektroskopi Infra Merah Fourier-Transform FT-IR Mikroskop Pemindai Elektron SEM

2.10. Beberapa Metode Analisis dan Karakterisasi Hidrogel Beads

2.10.1 Spektroskopi Infra Merah Fourier-Transform FT-IR

Spektroskopi inframerah merupakan salah satu teknik analisis yang paling penting yang tersedia untuk para ilmuwan saat ini. Salah satu keuntungan besar dari spektroskopi inframerah adalah bahwa hampir semua sampel dapat dipelajari. Cairan, larutan, pasta, bubuk, film, serat, gas dan permukaan semuanya dapat dianalisis. Spektroskopi FT-IR telah meningkatkan kualitas spektrum inframerah dan meminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh data. Spektroskopi inframerah adalah teknik yang didasarkan pada getaran dari atom molekul. Spektrum inframerah biasanya diperoleh dengan melewatkan radiasi inframerah melalui sampel dan menentukan bagian mana dari radiasi yang diserap pada energi tertentu. Energi yang muncul di setiap puncak dalam spektrum penyerapan dapat disamakan dengan frekuensi getaran dari bagian molekul sampel Stuart, 2004. Komponen dasar sebuah FT-IR ditunjukkan secara skematis pada Gambar 2.4. Gambar 2.4. Skema komponen dasar FT-IR Stuart, 2004

2.10.2. Mikroskop Pemindai Elektron SEM

SEM berbeda dengan mikroskopi elektron transmisi TEM dalam hal ini suatu berkas insiden elektron yang sangat halus di-scan menyilangi permukaan sampel dalam sinkronisasi dengan berkas tersebut dalam tabung sinar katoda. Electron- elektron yang terhambur digunakan untuk memproduksi sinyal yang memodulasi berkas dalam tabung sinar katoda, yang memproduksi suatu citra dengan kedalaman medan yang besar dan penampakan yang hampir tiga dimensi. Detektor Pemprosesan data dan sinyal Sampel Interferometer Sumber Inframerah Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian morfologi permukaan SEM terbatas pemakaiannya, tetapi memberikan informasi yang bermanfaat mengenai topologi pemukaan dengan resolusi sekitar 100 Ǻ. Aplikasi -aplikasi yang khas mencakup penelitian disperse-dispersi pigmen dalam cat, pelepuhan atau peretakan koting, batas-batas fasa dalam polipaduan yang tak dapat campur, struktur sel busa-busa polimer, dan kerusakan pada bahan perekat. SEM teristimewa berharga dalam mengevaluasi penanaman implant bedah polimerik bereaksi baik dengan lingkungan bagian- bagiannya Stevens,2001.

2.10.3. Spektrofotometer Serapan Atom AAS

Dokumen yang terkait

STUDI DAYA SERAP FILM KITOSAN-MIKROKRISTAL SELULOSA ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICA) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM KADMIUM (CD) MENGGUNAKAN METODE ADSORPSI-FILTRASI KOLOM.

0 9 29

Studi Daya Serap Film Kitosan–Mikrokristal Selulosa Alang–Alang (Imperata Cylindrica) Sebagai Adsorben Logam Kadmium (Cd) Menggunakan Metode Adsorpsi–Filtrasi Kolom

0 0 18

Studi Daya Serap Film Kitosan–Mikrokristal Selulosa Alang–Alang (Imperata Cylindrica) Sebagai Adsorben Logam Kadmium (Cd) Menggunakan Metode Adsorpsi–Filtrasi Kolom

0 0 2

Studi Daya Serap Film Kitosan–Mikrokristal Selulosa Alang–Alang (Imperata Cylindrica) Sebagai Adsorben Logam Kadmium (Cd) Menggunakan Metode Adsorpsi–Filtrasi Kolom

0 0 4

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 12

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 2

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 6

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 16

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 4

Penggunaan Beads Kitosan-Mikrokristal Selulosa Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Timbal (Pb2+)

0 0 15