Dalam penelitian morfologi permukaan SEM terbatas pemakaiannya, tetapi memberikan informasi yang bermanfaat mengenai topologi pemukaan
dengan resolusi sekitar 100 Ǻ. Aplikasi -aplikasi yang khas mencakup penelitian
disperse-dispersi pigmen dalam cat, pelepuhan atau peretakan koting, batas-batas fasa dalam polipaduan yang tak dapat campur, struktur sel busa-busa polimer, dan
kerusakan pada bahan perekat. SEM teristimewa berharga dalam mengevaluasi penanaman implant bedah polimerik bereaksi baik dengan lingkungan bagian-
bagiannya Stevens,2001.
2.10.3. Spektrofotometer Serapan Atom AAS
Prinsip kerja SSA adalah mengacu pada absorbsi atom terhadap cahaya. Atom- atom menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, tergantung sifat
unsurnya. Dengan absorbsi energi, atom akan memperoleh lebih banyak energi, sehingga akan naik tingkat energinya dari keadaan dasar ground state ke tingkat
energi tereksitasi excited state. Energi ini akan dipancarkan kembali ketika atom tereksitasi turun kembali ke keadaan dasarnya. Energi inilah yang akan terdeteksi
oleh detektor. Cuplikan yang diukur dalam SSA adalah berupa larutan, biasanya air sebagai pelarutnya. Larutan cuplikan tersebut mengalir ke dalam ruang
pengkabutan, karena terisap oleh aliran gas bahan bakar dan oksigen yang cepat.Hendayana, 1994. Komponen-komponen spektrofotometer serapan atom
dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. Komponen-komponen spektrofotometer serapan atom Hendayana, 1994
1. Sumber Sinar
Sumber sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga hollow cathode lamp. Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu katoda
dan anoda. Katoda sendiri berbentuk silinder berongga yang terbuat dari logam atau dilapisi dengan logam tertentu. Tabung logam ini diisi dengan gas mulia
neon atau argon dengan tekanan rendah 10-15 torr. Neon biasanya paling sering dipakai karena memberikan intensitas pancaran yang lebih rendah. Bila
antara katoda dan anoda diberikan tegangan yang tinggi 600 volt, maka katoda akan memancarkan berkas-berkas electron yang bergerak menuju anoda yang
mana kecepatan dan energinya sangat tinggi. Elektron-elektron dengan energi tinggi ini dalam perjalanannya menuju anoda akan bertabrakan dengan gas-gas
mulia yang diisikan tadi.
Akibat dari tabrakan-tabrakan ini membuat unsur-unsur gas mulia akan kehilangan elektron dan menjadi ion bermuatan positif. Ion-ion gas mulia yang
bermuatan positif selanjutnya akan bergerak ke katoda dengan kecepatan dan energi yang tinggi pula. Sebagaimana disebutkan di atas, pada katoda terdapat
unsur-unsur yang sesuai dengan unsur yang akan dianalisis. Unsur-unsur ini akan ditabrak oleh ion-ion positif gas mulia. Atom-atom unsur dari katoda ini
kemudian akan mengalami eksitasi ke tingkat energi-energi elektron yang lebih tinggi dan akan memancarkan spektrum pancaran dari unsur yang sama dengan
unsur yang akan dianalisis.
Tabung Katoda
berongga Pemotong
berputar Nyala
Monokromato Detektor
Penguat arus
Pencatat
Sumber Tenaga
Motor
Bahan Bakar
Sampel Oksigen
Universitas Sumatera Utara
2. Tempat sampel
Sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan gas. Ada berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk
mengubah suatu sampel menjadi uap atom-atom yaitu : a.
Nyala Flame Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa padatan atau cairan
menjadi bentuk uap atomnya, dan juga berfungsi untuk atomisasi. Pada cara spektrofotometri emisi atom, nyala ini berfungsi untuk mengeksitasikan atom dari
tingkat dasar ke tingkat yang lebih tinggi. Suhu yang dapat dicapai oleh nyala tergantung pada gas-gas yang
digunakan, misalnya untuk gas batubara-udara, suhunya kira-kira sebesar 1800 C, gas alam-udara 1700
C, asetilen-udara 2200 C, dan gas asetilen-dinitrogen
oksida N
2
O sebesar 3000 C.
b. Tanpa nyala Flameless
Proses pengatoman tanpa nyala dapat dilakukan dalam tungku dari grafit seperti tungku yang dikembangkan oleh Masmann. Sistem pemanasan dengan tanpa
nyala ini dapat melalui tiga tahap yaitu pengeringan drying yang membutuhkan suhu yang rendah, pengabuan ashing yyang membutuhkan suhu yang lebih
tinggi karena untuk menghilangkan matriks kimia dengan mekanisme volatilitasi atau pirolisis, dan pengatoman atomising. Pada umumnya waktu dan suhu
pemanasan tanpa nyala dilakukan dengan cara terprogram. 3.
Monokromator Pada spektrofotometri serapan atom, monokromator dimaksudkan untuk
memisahkan dan memilih panjang gelombang yang digunakan dalam analisis. Disamping sistem optik, dalam monokromator juga terdapat suatu alat yang
digunakan untuk memisahkan radiasi resonansi dan kontinyu yang disebut dengan chopper.
Universitas Sumatera Utara
4. Detektor
Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui tempat pengatoman. Biasanya digunakan tabung penggandaan foton photomultiplier
tube. Ada dua cara yang dapat digunakan dalam sistem deteksi yaitu yang memberikan respon terhadap radiasi resonansi dan radiasi kontinyu, dan yang
hanya memberikan respon terhadap radiasi resonansi 5.
Readout Readout merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai sistem
pencatat hasil. Pencatat hasil dilakukan dengan suatu alat yang telah terkalibrasi untuk pembacaan suatu angka transmisi atau absorbs. Hasil pembacaan dapat
berupa angka atau berupa kurva dari suatu recorder yang menggambarkan absorbansi atau intensitas emisi Rohman, 2007.
2.10.4 Rasio Swelling