2.4.1. Sifat - Sifat Kitosan
Sifat dari kitosan adalah tidak larut dalam air, memiliki ketahanan kimia cukup baik, larut dalam larutan asam tetapi tidak larut dalam basa dan ikatan silang
kitosan memiliki sifat tidak larut dalam media campuran asam dan basa, memiliki reaktivitas kimia yang tinggi karena mengandung gugus -OH dan gugus
-NH
2
Muzzarelli, 1985. Tetapi menurut Kumar et al., 2000 kitosan mempunyai sifat yang lebih spesifik yaitu dengan adanya sifat bioaktif,
biokomposit, pengkelat, antibakteria dan dapat terdegradasi.
Keberadaan gugus amina bebas dan hidroksil menjadikan kitosan sebagai polisakarida yang reaktif untuk adsorpsi dan dapat berinteraksi dengan molekul
yang bermuatan negatif. Kitosan sering digunakan sebagai adsorben pada ion logam dan spesies organik. Hal ini disebabkan oleh adanya gugus amina dan
gugus hidroksil dari rantai kitosan yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkoordinasi dan bereaksi Lee, et al. 2009.
2.4.2. Kegunaan Kitosan
Menurut Robert 1992, kitosan mudah mengalami degradasi secara biologis, tidak beracun dan baik sebagai flokulan dan koagulan serta mudah membentuk
membran atau film. Kitosan merupakan suatu biopolymer alam yang reaktif yang dapat melakukan perubahan-perubahan kimia. Kitosan digunakan dalam berbagai
bidang, misalnya 1 dalam industri kertas, kaca, kain, pewarna 2 dalam industri kosmetik 3 dalam bidang pertanian dan makanan 4 dalam industri semen 5
dalam bidang kesehatan 6 untuk penyerapan ion logam. Kitosan juga memiliki kegunaan yang beragam seperti: bahan perekat, adiktif untuk kertas dan tekstil,
penjernihan air minum, serta untuk mempercepat penyembuhan luka, memperbaiki sifat pengikatan warna.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3. Kemampuan Kitosan Untuk Menyerap Logam
Kemampuan kitosan untuk mengikat logam dengan cara pengkhelat adalah dihubungan dengan kadar nitrogen yang tinggi pada rantai polimernya. Kitosan
mempunyai satu kumpulan amino linier bagi setiap unit glukosa. Kumpulan amino ini mempunyai sepasang electron yang dapat berkoordinat atau membentuk
ikatan-ikatan aktif dengan kation-kation logam. Unsur nitrogen pada setiap monomer kitosan dikatakan sebagai gugus yang aktif berkoordinat dengan kation
logam Hutahaean, 2001.
Interaksi kitosan dengan ion logam terjadi karena proses pengkompleksan dimana penukaran ion, penyerapan dan pengkhelatan terjadi selama proses
berlangsung. Ketiga proses tersebut tergantung dari ion logam masing-masing seperti penukaran ion logam Ca. Kitosan menunjukkan afinitas yang tinggi pada
logam transisi golongan 3, begitu pula pada logam yang bukan golongan alkali dengan konsentrasi rendah Muzzarelli, 1985.
Menurut Mc Kay 1987, kitosan mempunyai kemampuan untuk mengikat logam dan membentuk kompleks kitosan dengan logam. Contoh mekanismenya
dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut:
2R-NH
2 +
+ Cu
2+
+ 2 Cl
-
2RNH
2
CuCl
2
Gambar 2.3 Mekanisme membentuk kompleks kitosan dengan logam
Universitas Sumatera Utara
2.5. Penggunaan Kitosan – Selulosa sebagai Adsorben