4.2.3 Karakteristik Beads
Beads yang telah terbentuk dianalisis dengan FT-IR, kemudian dilakukan pengujian mengembang swelling, pengujian derajat ikat silang, kemudian
dilakukan uji absorpsi dengan larutan standar, filtrat hasil adsorpsi dianalisis dengan spektrometer serapan atom SSA. Beads yang mempunyai daya serap
adsorpsi paling tinggi dilakukan analisis morfologi dengan SEM.
4.2.3.1 Analisis Gugus Fungsi dengan FT-IR
Hasil analisis spektroskopi FT-IR dari beads kitosan dan beads kitosan-MCC dan kitosan-MCC terikat silang memberikan spektrum dengan puncak-puncak serapan
pada daerah bilangan gelombang dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3. Data Analisis FT-IR Beads
A. Kitosan-MCC No Sampel
Bilangan Gelombang
Gugus Fungsi Pustaka
1 Beads
Kitosan 3433,29 cm
-1
2924,09 cm
-1
1635,64 cm
-1
1566,20 cm
-1
1411,89 cm
-1
1080,14 cm
-1
O-H dan N-H C-H
C=O dan C=N N-H
-CH dan C-N C-O
3432,7 cm
-1
2876,0 cm
-1
1659,3 cm
-1
1597,6 cm
-1
1420,6 cm
-1
1087,9 cm
-1
2 Beads
Kitosan + MCC
3433,29 cm
-1
2924,09 cm
-1
1635,64 cm
-1
1566,20 cm
-1
1419,61 cm
-1
1064,71 cm
-1
O-H dan N-H C-H
C=O dan C=N N-H
-CH dan C-N C-O
3419,3 cm
-1
2895,4 cm
-1
1646,6 cm
-1
1597,6 cm
-1
1420,9 cm
-1
1070,6 cm
-1
Lin, 2012
Universitas Sumatera Utara
B. Kitosan-MCC No
Sampel Bilangan
Gelombang Gugus Fungsi
Pustaka 1
Beads Kitosan
Terikat Silang
3448,72 cm
-1
2931,8 cm
-1
2877,79 cm
-1
1635,64 cm
-1
1566,20 cm
-1
1072,42 cm
-1
1381,03 cm
-1
O-H dan N-H C-H
COH C=O dan C=N
N-H C-O
-CH
dan C-N 3438 cm
-1
2927 cm
-1
2899-2817 cm
-1
1660 cm
-1
1675-1500 cm
-1
1000-1150 cm
-1
1408 cm
-1
2 Beads
Kitosan + MCC
Terikat Silang
3425,58 cm
-1
2924,09 cm
-1
2877,79 cm
-1
1635,64 cm
-1
1566,20 cm
-1
1064,71 cm
-1
1381,03 cm
-1
O-H dan N-H C-H
COH C=O dan C=N
N-H C-O
-CH dan C-N 3438 cm
-1
2927 cm
-1
2899-2817 cm
-1
1660 cm
-1
1675-1500 cm
-1
1150-1000 cm
-1
1408 cm
-1
Lin, 2012 dan Adarsh, 2014
Keterangan : = terikat silang
Spektra hasil analisis gugus fungsi dengan FT-IR dapat dilihat pada lampiran 6 dan lampiran 7. Berdasarkan hasil analisis spektrum FT-IR dari beads
kitosan tanpa penambahan MCC menunjukkan adanya vibrasi regangan N-H amina primer pada daerah serapan antara 3433,89 cm
-1
. Puncak vibrasi juga terlihat pada daerah serapan 2924,09 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi regangan C-H dari rantai alkana dan pada daerah serapan sekitar 1635,64 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi regangan C=O amida primer. Selain itu, puncak vibrasi terlihat pada daerah 1566,2 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi tekukan N- H amida sekunder, pada daerah serapan 1080,14 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi regangan C-O dan pada daerah serapan 1411,89 yang menunjukkan vibrasi
tekukan –CH dan C-N. Lin, et al. 2012.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis spektrum FT-IR dari beads kitosan-mikrokristal selulosa MCC terdapat puncak-puncak daerah serapan antara lain 1 pada daerah
serapan 3433,89 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi regangan O-H, 2 pada daerah serapan 2924,09 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi C-H dari rantai alkana, 3 pada daerah serapan 1635,64 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi regangan C=O amida primer, 4 pada daerah serapan 1566,2 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi tekukan -NH, 5 pada daerah serapan 1064,71 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi regangan C-O dan 6 pada daerah serapan 1419,61 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi tekukan –CH dan C-N Lin, et al. 2012.
Berdasarkan data panjang gelombang beads kitosan dan beads kitosan- mikrokristal selulosa MCC tidak mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini
dikarenakan beads yang dihasilkan merupakan proses blending secara fisika karena tidak ditemukan gugus fungsi baru.
Spektra hasil analisis gugus fungsi dengan FT-IR dapat dilihat pada lampiran 8 dan lampiran 9. Berdasarkan hasil analisis spektrum FT-IR dari beads
kitosan terikat silang tanpa penambahan MCC menunjukkan adanya vibrasi regangan N-H amina primer pada daerah serapan antara 3448,72 cm
-1
. Puncak vibrasi juga terlihat pada daerah serapan 2931,8 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi regangan C-H dari rantai alkana, pada daerah serapan 2877,79 cm
-1
menunjukkan vibrasi regangan COH dan pada daerah serapan sekitar 1635,64 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi regangan C=N imina Adarsh, et al. 2014. Selain itu, puncak vibrasi terlihat pada daerah 1566,2 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi tekukan N-H, pada daerah serapan 1072,42 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi regangan C-O dan pada daerah serapan 1381,03 cm
-1
yang menunjukkan vibrasi tekukan –CH dan C-N Lin, et al. 2012.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis spektrum FT-IR dari beads kitosan-mikrokristal selulosa MCC terikat silang terdapat puncak-puncak daerah serapan antara lain 1 pada
daerah serapan 3438 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi regangan O-H, 2 pada daerah serapan 2924,09 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi C-H dari rantai alkana, 3 pada daerah serapan 2877,79 cm
-1
menunjukkan vibrasi regangan COH 4 pada daerah serapan 1635,64 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi regangan C=Nimina Adarsh, et al. 2014. 5 pada daerah serapan
1566,2 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi tekukan N-H, 6 pada daerah serapan 1064,71 cm
-1
yang menunjukkan adanya vibrasi regangan C-O, 7 pada daerah serapan 1381,03 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi deformasi –CH dan C- N. Lin, et al. 2012.
Berdasarkan data panjang gelombang beads kitosan terikat silang dan beads kitosan-MCC terikat silang mengalami perubahan yaitu ditemukannya
gugus fungsi baru yaitu COH pada beads kitosan-MCC terikat silang .
4000 3500
3000 2500
2000 1500
1000 500
28 77
.79 10
64 .71
13 81
.03 15
66 .20
16 35
.64 29
24 .09
34 25
.58
10 72
.42 13
81 .03
15 66
.20 16
35 ,64
28 77
.79 29
31 .80
34 48
.72
10 64
.71 14
19 .61
1566 .20
1635 .64
2924 .09
34 33
.29
10 80
.14 1411
.89 15
66 .20
16 35
.64 29
24 .09
34 33
.29
T
Bilangan Gelombang cm
-1
Beads Kitosan Beads Kitosan-MCC
Beads Kitosan Terikat Silang Beads Kitosan-MCC Terikat Silang
Gambar 4.14 Spektrum FT-IR dari Beads
Universitas Sumatera Utara
4.2.3.2 Pengukuran Diameter Beads