29 3
Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga jual senilai dengan harga perolehan ditambah
keuntungannya. 4
Bank dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad melalui perjanjian tambahan dengan nasabah.
5 Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli
barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.
6 Jika bank menerima permintaan nasabah akan suatu barang atau
asset, ia harus membeli terlebih dahulu asset yang dipesan tersebut dan bank harus menyempurnakan jual beli yang sah
dengan pedagang tersebut.
2.4.6. Sumber Dana
Menurut Karim 2004:117 Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan murabahah dibedakan menjadi tiga
kelompok yaitu: 1
Pembiayaan murabahah yang didanai dengan URIA Unrestriced Investment Account investasi tidak terikat.
2 Pembiayaan murabahah didanai dengan RIA Restriced
Invesment Account investasi terikat. 3
Pembiayaan murabahah didanai dengan modal bank.
2.5. Capital Adequacy Ratio CAR
Rasio CAR Capital Adequacy Ratio adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang
Universitas Sumatera Utara
30 mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,
mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Berdasarkan derelugasi BI
tertanggal 29 Febuari 1993, bank yang dinyatakan termasuk bank sehat berkinerja baik apabila memiliki CAR paling sedikit sebesar 8, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank For International Settlements BIS. Semakin tinggi CAR maka semakin tinggi pula bank melakukan
pembiayaannya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah CAR semakin rendah pula pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Sehingga CAR diduga
juga berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.
2.6. Modal Sendiri
Modal merupakan aspek penting bagi suatu unit usaha karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam setiap aktivitasnya. Setiap
penciptaan aktiva dapat berpotensi menghasilkan keuntungan dan menimbulkan risiko, maka modal dapat digunakan untuk menjaga
kemungkinan terjadinya risiko kerugian terutama yang berasal dari dana pihak ketiga. Semakin bagus sistem permodalan bank syariah maka akan
membentuk kerpercayaan yang kuat dari masyarakat sehingga dapat mempengaruhi keputusan nasabah dalam melakukan pembiayaan. Modal
sendiri mempunyai hubungan positif dengan kemampuan bank dalam melakukan pembiayaan. Semakin besar modal sendiri yang dimiliki oleh
suatu bank maka semakin besar kemampuan bank untuk melakukan pembiayaan.
Universitas Sumatera Utara
31
2.7. Dana Pihak Ketiga DPK
Simpanan atau Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang berasal dari masyarakat baik perorangan maupun badan usaha yang diperoleh bank
dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank dan ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari
pihak-pihak yang berlebihan dana dalam masyarakat dengan pihak yang kekurangan dana. Setelah DPK telah dikumpulkan oleh bank, maka sesuai
dengan fungsi intermediary-nya, maka bank berkewajiban menyalurkan dana tersebut untuk pembiayaan. Simpanan mempunyai pengaruh yang
paling kuat terhadap pembiayaan. Hal tersebut karena simpanan merupakan asset yang dimiliki oleh perbankan syariah yang paling besar sehingga dapat
mempengarui pembiayaan.
Dalam hubungan
dengan financing
pembiayaan, simpanan akan mempunyai hubungan positif dimana semakin tinggi tingkat simpanan pada bank akan semakin meningkat pula
kemampuan bank dalam melakukan pembiayaan.
2.8. Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS