Uji Normalitas Data Uji Multikolinieritas

60 Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai murabahah adalah adalah antara 25,40 sampai dengan 31,15 dengan rata-rata sebesar 29,26 dan standar deviasi sebesar 1,40. Agar analisis tidak bias maka untuk mencari pengaruh terhadap murabahah, maka nilai murabahah tersebut diabsolutkan. Nilai CAR antara 10,60 sampai dengan 76,40 dengan rata-rata sebesar 19,66 dan standar deviasi sebesar 13,08. Sedangkan modal sendiri adalah berkisar antara 25,40 sampai dengan 29,23 dengan rata-rata sebesar 27,74 dan standar deviasi sebesar 0,97. Nilai DPK adalah antara 27,05 sampai dengan 31,72 dengan rata-rata sebesar 29.93 dan standar deviasi sebesar 1.27. Ukuran SBIS berkisar antara 23,12 sampai dengan 29,96 dengan rata- rata jumlah SBIS sebanyak 27,03 dengan standar deviasi sebesar 1,37.

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006. Uji normalitas yang dipergunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2006. Universitas Sumatera Utara 61 Gambar 4.1 Uji Normalitas Data Sumber : Data diolah, SPSS 18 Gambar menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik telah mendekati atau hampir berhimpit dengan sumbu diagonal atau membentuk sudut 45 derajat dengan garis mendatar. Interpretasinya adalah bahwa nilai residual pada kedua model telah terdistribusi secara normal.

4.2.2 Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi masing-masing variabel independen saling berhubungan secara dependen. Pengertian dari uji multikoloniertitas adalah situasi adanya korelasi antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya. untuk menguji ada tidaknya gejala multikoloniertitas digunakan VIF. Jika nilai VIF dibawah 10, maka model regresi yang diajukan tidak terdapat Universitas Sumatera Utara 62 gejala multikoloniertitas, dan sebaliknya jika VIF diatas 10, maka model regresi yang diajukan terdapat gejala multikoloniertitas. Tabel 4.2 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Tolerance VIF 1 Constant 1,738 1,694 CAR -,024 ,006 ,374 2,677 ln_modal.sendiri ,087 ,110 ,179 5,583 ln_DPK ,820 ,110 ,104 9,622 ln_SBIS ,040 ,037 ,802 1,246 a. Dependent Variable: ln_murabahah Sumber: Data Diolah, SPSS 18 Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil perhitungan menunjukkan tidak ada variabel independen yang nilai tolerance kurang dari 0,1. Hal ini berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Suatu model regresi juga dinyatakan bebas dari multikolonieritas jika mempunyai nilai VIF dibawah 10. Dari Tabel 4.2 juga dapat diketahui bahwa pada model regresi, semua variabel independen memiliki nilai VIF yang di bawah angka 10 yang berarti bahwa tidak terjadi multikolonieritas dalam model regresi.

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 64 82

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Total Aset Bank Syariah, Dana Pihak Ketiga Dan Prinsip Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Bank-Bank Umum Syariah Di Sumatera Utara

8 95 106

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) DAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 32