15 masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Ditinjau dari segi
imbalan atau jasa atas penggunaan dana, baik simpanan maupun pinjaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Bank Konvensional, yaitu bank yang aktivitasnya, baik
penghimpunan dana maupun penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan yang berupa bunga atau sejumlah
imbalan dalam persentase dari dana untuk suatu periode tertentu. b.
Bank Syariah, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun penyaluran dananya memberikan
dan mengenakan imbalan atas prinsip syariah, yaitu jual beli, bagi hasil dan sewa menyewa.
2.3. Bank Syariah
2.3.1. Pengertian Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, yakni bank yang operasionalnya
mengikuti ketentuan syariah khususnya menyangkut tata cara ber- muamalat secara Islam. Perwataatmadja dan Antonio 1997:1.
Sehingga dapat dikatakan bahwa bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank
Islam atau biasa disebut bank tanpa bunga adalah lembaga keuanganperbankan yang opersional dan produknya berlandaskan
Universitas Sumatera Utara
16 pada Al-
Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
2.3.2. Dasar Hukum Bank Syariah
Akomodasi peraturan perundang-undangan Indonesia terhadap ruang gerak perbankan syariah terdapat pada beberapa
peraturan perundang-undangan berikut ini. 1
Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang N0.7 tahun 1992 tentang perbankan.
2 Undang-Undang No. 23 tahun 1999 tentang bank sentral.
Undang-Undang ini member peluang bagi bank Indonesia untuk menerapkan kebijakan moneter berdasarkan prinsip-prinsip
syariah. 3
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 3234KEPDIR tanggal 12 mei 1999 tentang bank umum berdasarkan prinsip
syariah. Peraturan
perundang-undangan ini
mengatur kelembagaan bank syariah yang meliputi pengaturan tata cara
pendirian, kepemilikan, kepengurusan, dan kegiatan usaha bank. 4
Ketentuan yang dikeluarkan oleh BIS yang berkedudukan di basel, swiss yang dijadikan acuan oleh perbankan Indonesia
untuk mengatur pelaksanaan prinsip kehati-hatian.
Universitas Sumatera Utara
17 5
Peraturan lainnya yang diterbitkan oleh bank Indonesia dan lembaga lain sebagai pendukung operasi bank syariah yang
meliputi ketentuan berkaitan dengan pelaksanaan tugas bank sentral, ketentuan standard akuntansi dan audit, ketentuan
pengaturan perselisihan perdata antar bank dengan nasabah, standardisasi fatwa produk bank syariah, dan peraturan lainnya.
2.3.3. Tujuan Bank Syariah