11
TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Landasan Teori
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan
pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk Natural Certainty Contracts, karena dalam merubahah ditentukan berapa keuntungan yang diperoleh.
Dalam landasan teori ini akan dibahas lebih lanjut mengenai teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa peneliti terdahulu yang telah diperluas
dengan referensi atau keterangan tambahan yang diperoleh selama penelitian.
2.1.1. Teori Pertukaran Dan Teori Pencampuran
Berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperolehnya, kontrakakad dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1 Natural Certainty Contracts
2 Natural Uncertainty Contracts
Natural Certainty Contracts adalah kontrakakad dalam bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi
jumlah amount maupun waktu-nya timing. Cash flow-nya biasa diprediksi dengan relatif pasti, karena sedah disepakati oleh kedua
belah pihak yang bertransaksi di awal akad. Kontrak-kontrak ini secara “sunnatullah” menawarkan return yang tetap dan pasti. Jadi
sifatnya fixed and predetermined. Objek pertukarannya baik barang maupun jasa pun harus ditetapkan di awal akad dengan pasti, baik
jumlah quantity, mutunya quality, harganya price, dan waktu
Universitas Sumatera Utara
12 penyerahannya time of delivery. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah kontrak-kontrak jual beli, upah-mengupah, sewa-menyewa, dan lain-lain.
Dalam kontrak jenis ini, pihak-pihak yang bertransaksi saling mempertukarkan asetnya baik real assets maupun financial
assets. Jadi masing-masing pihak tetap berdiri sendiri tidak saling bercampur membentuk usaha baru, sehingga tidak ada
pertanggungan risiko bersama. Juga tidak ada pencampuran asset A dengan asset B. Yang ada, misalnya, adalah si A memberikan barang
ke B , kemudian sebagai gantinya B menyerahkan uang kepada A. Disini barang ditukarkan dengan uang, sehingga terjadilah kontrak
jual-beli. Kontrak-kontrak natural certainty ini dapat diterangkan dengan sebuah teori umum yang diberi nama teori pertukaran the
theory of exchage. Di lain pihak, Natural Uncertainty Contracts adalah
kontrakakad dalam bisnis yang memberikan kepastian pendapatan return, baik dari segi jumlah amount maupun waktu-nya
timing. Tingkat return-nya bias positif, negatif, atau nol. Yang termasuk dalam kontrak ini adalah kontrak-kontrak investasi.
Kontrak- kontrak investasi ini secara “sunnatullah” tidak
menawarkan return yang tetap dan pasti. Jadi sifatnya tidak fixed and predetermined.
Universitas Sumatera Utara
13 Dalam kontrak jenis ini, pihak-pihak yang bertransaksi
saling mencampurkan asetnya baik real assets maupun financial assets menjadi satu kesatuan, dan kemudian menanggung risiko
bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan. Disini, keuntungan dan kerugian ditanggung bersama. Natural Uncertainty Contracts
ini dapat diterangkan pula dengan sebuah teori umum yang diberi nama teori pencampuran the theory of venture.
Mengapa perlu membahas terlebih dulu teori pertukaran dan teori pencampuran dalam Islam sebelum membahas perbankan
syariah, karena perbankan syariah bukanlah financial sector based banking sebagaimana perbankan konvensional. Sebaliknya,
perbankan syariah adalah real sector based banking. Transaksi di sektor rill melibatkan
‘ayn dan dayn, sehingga teori pertukaran merupakan pilar penting.
Dengan semakin kompleksnya transaksi perbankan, maka diperlukan keahlian untuk mendesain akad sesuai dengan syariah.
Dilakukannya seluruh fungsi perbankan oleh satu institusi mengakibatkan diperlukan beberapa akad fiqih untuk transaksi
perbankan modern. Keadaan tentu saja berlainan ketika salah satu fungsi perbankan dilakukan oleh seorang individu seperti di zaman
Rasulullah Saw, sehingga hanya diperlukan satu akad fiqih untuk satu transaksi.
2.2. Pengertian Bank