18 4
Pelaksanaan kegiatan sosial.
2.3.5. Ciri-Ciri Bank Syariah
Sudarsono 2004:41 Bank syariah mempunyai ciri-ciri berbeda dengan bank konvensional, adapun ciri-ciri bank syariah
adalah : 1
Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal.
2 Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan
pembayaran selalu dihindari. 3
Di dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank syariah tidak menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang
pasti yang ditetapkan di muka. 4
Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh penyimpan dianggap sebagai titipan al-wadiah sedangkan
bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai penyertaan dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip syariah sehingga pada penyimpan tidak dijanjikan imbalan pasti.
5 Dewan pengawas syariah DPS bertugas untuk mengawasi
opersionalisasi bank dari sudut syariahnya. 6
Fungsi kelembagaan bank syariah yaitu fungsi amanah, artinya berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan
dana yang disimpan.
2.3.6. Sistem Operasional Bank Syariah
Sistem operasional bank syariah terdiri atas sistem penghimpunan, sistem penyaluran dana yang dihimpun, dan sistem
penyediaan jasa keuangan. Jika dibandingkan dengan bank konvensional, perbedaannya terletak pada mekanisme pemerolelan
keuntungan pada pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana bank. Mekanisme pemerolehan
pendapatan pada bank konvensional mengguakan sistem bunga,
Universitas Sumatera Utara
19 yaitu sistem yang menjanjikan pihak yang menyimpan uangnya atau
yang menyalurkan dananya dengan persentase tertentu terhadap dan yang disimpan atau disalurkan. Berikut ini adalah perbedaan bank
syariah dengan bank konvensional. Tabel 2.1
perbedaan bank syariah dengan bank konvensional
No Perbedaan
Bank Syariah Bank Konvensional
1 Falsafah
Tidak berdasarkan
bunga, spekulasi, dan ketidakjelasan
Berdasarkan bunga
2 Operasionalisasi
Dana masyarakat
berupa titipan
dan investasi yang baru
akan mendapatkan
hasil jika diusahakan
terlebih dahulu.
Dana masyarakat
berupa simpanan yang harus
dibayar bunganya pada saat
jatuh tempo.
3 Aspek sosial
Dinyatakan secara
eksplisit dan tegas yang tertuang dalam misi
dan visi. Tidak diketahui secara
tegas.
4 Organisasi
Memiliki dewan
pengawas syariah
DPS. Tidak memiliki dewan
pengawas syariah
DPS.
Sumber : IBI 2002 dalam Heri Sudarsono, 2004:42
2.3.7. Prinsip-Prinsip Penyaluran Dana Bank Syariah
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan
pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Dalam penyaluran dana oleh bank syariah, terdapat beberapa prinsip yaitu : Riza 2012:76
1 Prinsip Simpanan Al-Wadiah Dalam prinsip simpanan ini
dikenal dengan istilah Al-Wadiah, yang maknanya adalah
Universitas Sumatera Utara
20 perjanjian antara pemilik barang termasuk uang, dimana pihak
penyimpan bersedia menyimpan dan menjaga keselamatan barang yang dititipkan kepadanya.
2 Prinsip Bagi HasilInvestasi
a Al-Musyarakah adalah perjanjian kerja sama antara dua
pihak atau lebih pemilik modal uang atau barang untuk membiayai suatu usaha.
b Al-Mudharabah adalah perjanjian antara pemilik modal
uang atau barang dengan pengusaha. Dalam perjanjian ini pemilik modal bersedia membiayai sepenuhnya suatu proyek
atau usaha dan pengusaha setuju untuk mengelola proyek tersebut dengan pembagian bagi hasil sesuai dengan
perjanjian.
c Al-
Muzara’ah adalah kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan penggarap dimana pemilik lahan
memberikan lahan pertanian kepada si penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagian tertentu
persentase hasil panen.
d Al-Musaqah adalah bentuk yang lebih sederhana dari
muzara’ah dimana si penggarap lahan hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan.
3 Prinsip Jual Beli, yaitu hak proses pemindahan hak milik barang
atau asset dengan menggunakan uang sebagai media. Macam- macam dari prinsip jual beli ini adalah :
a Al-Musawamah adalah jual beli biasa dimana penjual
memasang harga tanpa memberitahu si pembeli tentang berapa margin keuntungan yang diambilnya.
b Al-Tauliah adalah menjual dengan harga beli tanpa
mengambil keuntungan sedikitpun, seolah si penjual dijadikan pembeli sebagai walinya atas barang atau asset.
c Al-Murabahah adalah jual beli dengan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
d Al-Salam adalah jual beli yang pelunasannya dilakukan
terlebih dahulu oleh pembeli sebelum barang pesanan diterima.
e Al-
Istishna’ adalah jual beli yang didasarkan atas penugasan oleh pembeli kepada penjual yang juga produsen untuk
menyediakan barang atau suatu produk sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya
dengan harga yang disepakati.
4 Prinsip Sewa
a Al-Ijarah adalah transaksi sewa menyewa antara pemilik
objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.
Universitas Sumatera Utara
21 b
Al-Ijarah Muntahiya Bittamlik adalah transaksi sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk
mendapatkan imbalan
atas objek
sewa yang
disediakannya dengan opsi perpindahan hak milik pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa. Berbeda dengan
transaksi Ijarah, transaksi Ijarah Muntahiya Bittamlik memberi hak pilih pada penyewa untuk memiliki barng
yang disewa.
5 Prinsip Jasa
a Al-Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang
muwakkil kepada yang lain wakil dalam hal-hal yang diwakilkan.
b Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh
penanggung kafil kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung makfuul
‘anhu ‘ashil. c
Al-Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang
muhil kepada
orang lain
yang menanggungnya
muhal’alaih. d
Al-Sharf adalah prinsip yang digunakan dalam transaksi jual beli mata uang, baik antarmata uang sejenis maupun
antarmata uang berlainan jenis.
2.4. PembiayaanAkad Murabahah