57 pengiriman uang telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW.
Di zaman modern sekarang ini, usaha pertama untuk mendirikan bank tanpa bunga pertama kali dilakukan di Malaysia pada pertengahan
tahun 1940 - an, tetapi usaha ini tidak sukses. Namun demikian, eksperimen pendirian bank syariah yang paling sukses dan inovatif
dimasa modern ini didirikan di Mesir pada tahun 1963 dengan berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank. Dengan bantuan permodalan
dari Raja Faisal Arab Saudi dan merupakan binaan dari Prof. Dr. Abdul Aziz Ahmad El Nagar. Mit Ghamr Bank dianggap berhasil memadukan
manajemen perbankan Jerman dengan prinsip muamalah Islam dengan menerjemahkannya dalam produk-produk bank yang sesuai untuk
daerah pedesaan yang sebagian besar orientasinya adalah industri pertanian. Namun karena persoalan politik pada tahun 1967 Bank Islam
Mit Ghamr ditutup, kemudian pada tahun 1971 di Mesir berhasil didirikan kembali Bank Islam dengan nama Nasser Social Bank, hanya
tujuannya lebih bersifat sosial daripada komersil. Kesuksesan Mit- Ghamr ini memberi inspirasi bagi umat muslim diseluruh dunia,
sehingga timbulah kesadaran bahwa prinsip-prinsip Islam ternyata masih dapat diaplikasikan dalam bisnis modern.
4.1.2 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Arifin 1999:26 Pendirian bank syariah di Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1988, yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan
Paket Kebijakan Oktober Pakto yang mengatur deregulasi industri
Universitas Sumatera Utara
58 perbankan di Indonesia. Para ulama itu telah berusaha mendirikan bank
bebas bunga, tetapi tidak ada satupun perangkat hukum yang dapat dirujuk kecuali adanya penafsiran dari peraturan perundang -undangan
yang ada bahwa perbankan dapat saja menetapkan bunga sebesar 0 persen. Setelah adanya Lokakarya Ulama tentang bunga bank dan
perbankan di Bogor pada Agustus 1990, kemudian diikuti dengan diundangkannya UU No.71992 tentang perbankan dimana perbankan
bagi hasil mulai diakomodasi, maka berdirilah Bank Muamalat Indonesia BMI, yang merupakan bank umum Islam pertama di
Indonesia. Kemudian pada tahun 1998 pemerintah menetapkan UU No. 10 tahun 1998 yang mengatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-
jenis yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah, undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-
bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah. Peluang tersebut
disambut antusias oleh masyarakat perbankan. Sebagian bank mulai membuka divisi atau cabang syariah dalam institusinya, ada juga bank
yang mengkonversi diri sepenuhnya menjadi bank syariah. Kini perbankan syariah telah mengalami perkembangan yang pesat dan
menyebar ke banyak negara, berdasarkan laporan perkembangan Perbankan Syariah Bank Indonesia, pertumbuhan bank syariah saat ini
menunjukkan besarnya permintaan masyarakat terhadap jasa perbankan syariah. Hal ini tercermin dari pertumbuhan jumlah bank yang
Universitas Sumatera Utara
59 signifikan dari jaringan kantor maupun kinerja keuangan perbankan
syariah selama tahun 2011, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mengalami peningkatan. Kondisi
perbankan syariah pada tahun mendatang diperkirakan akan terus membaik. Ini terbukti dengan masih tingginya minat masyarakat
terhadap perbankan syariah. Dalam rangka peningkatan jangkauan melalui kemudahan untuk membuka kantor pelayanan, diharapkan
dapat memberikan pengaruh pada minat masyarakat. Di sisi lain, secara internasional peluang memanfaatkan investasi asing, khususnya dari
Timur Tengah ke dalam sistem perekonomian Indonesia masih terbuka lebar.
4.1 Statistik Deskriptif