Uji Koefisien Determinasi Uji t

64 Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka persamaan regresi dikatakan terkena problem autokorelasi. Tabel 4.3 Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a ,03540 Cases Test Value 15 Cases = Test Value 15 Total Cases 30 Number of Runs 20 Z 1,301 Asymp. Sig. 2-tailed ,193 a. Median Sumber: Data Diolah, SPSS 18 Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa residual dalam persamaan regresi random atau acak dengan nilai signifikansi 0,193 0,05. Hal ini menyimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam data tersebut

4.3 Uji Hipotesis

4.3.1 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1. Apabila nilai koefisien determinasi mendekati satu, maka variabel independen memberikan Universitas Sumatera Utara 65 hampir semua informasi yang dibutuhkan dalam memprediksi variabel dependen. Untuk mengetahuinya dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1 ,987 a ,974 ,970 ,24249 a. Predictors: Constant, ln_SBIS, CAR, ln_modal.sendiri, ln_DPK b. Dependent Variable: ln_murabahah Sumber: Data Diolah, SPSS 18 Berdasarkan tampilan output pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai R adalah sebesar 98,7 yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat. Nilai R Square sebesar 97,4 dan nilai Adjusted R Square sebesar 97,0. Hal ini berarti bahwa nilai koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar 0,974 yang berarti sebanyak 97,4 variabel Murabahah dapat dijelaskan oleh variabel CAR, Modal Sendiri, DPK, dan SBIS dan sisanya 2,6 dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti

4.3.2 Uji t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh antara masing - masing variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen dengan tingkat signifikansi 5 atau 0,05. Apabila nilai probabilitas 0,05 maka koefisien regresi signifikan dan H 1 diterima. Universitas Sumatera Utara 66 Sedangkan apabila nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka koefisien regresi tidak signifikan dan H 1 ditolak. Tabel 4.5 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1,738 1,694 1,026 ,315 CAR -,024 ,006 -,228 -4,339 ,000 ln_modal.sendiri ,087 ,110 ,060 ,791 ,436 ln_DPK ,820 ,110 ,742 7,452 ,000 ln_SBIS ,040 ,037 ,039 1,083 ,289 a. Dependent Variable: ln_murabahah Sumber: Data Diolah, SPSS 18 Tabel 4.5 merupakan hasil dari pengujian variabel independen yaitu CAR, Modal Sendiri, DPK, dan SBIS terhadap variabel dependen yaitu Pembiayaan Murabahah secara parsial dengan hasil: 1. Pengaruh CAR terhadap Pembiayaan Murabahah Variabel CAR mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai Uji t negatif maka H 1 diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa CAR memiliki pengaruh negatif terhadap Pembiayaan Murabahah. 2. Pengaruh Modal Sendiri terhadap Pembiayaan Murabahah Variabel Modal Sendiri mempunyai angka signifikansi sebesar 0,436 karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H 2 ditolak. Universitas Sumatera Utara 67 Sehingga dapat dikatakan bahwa Modal Sendiri tidak memiliki pengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah secara signifikan. 3. Pengaruh DPK terhadap Pembiayaan Murabahah Variabel DPK mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai Uji t positif maka H 3 diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa DPK memiliki pengaruh positif terhadap Pembiayaan Murabahah. 4. Pengaruh SBIS terhadap Pembiayaan Murabahah Variabel SBIS mempunyai angka signifikansi sebesar 0,289 karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H 4 ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa SBIS tidak memiliki pengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah.

4.3.3 Uji F

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 64 82

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Total Aset Bank Syariah, Dana Pihak Ketiga Dan Prinsip Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Bank-Bank Umum Syariah Di Sumatera Utara

8 95 106

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) DAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 32