Kota Cane Kabupaten Aceh Tenggara-Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan juga Kabupaten Simalungun Profil RSU Kabanjahe, Kabupaten Karo,2011.
4.2.
Gambaran Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Pneumonia pada Balita
4.2.1. Gambaran Faktor Balita Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Balita Berdasarkan Faktor Balita
di RSU Kabanjahe Tahun 2013 Variabel
Kasus Kontrol
Total n
n n
1.Umur
12 bulan 36
62,1 36
62,1 72
62,1 12-36 bulan
18 31
18 31
36 31
37-59 bulan 4
6,9 4
6,9 8
6,9
2.Jenis Kelamin Perempuan
33 56,9
33 56,9
66 56,9
Laki-Laki 25
43,1 25
43,1 50
43,1
3.Status Imunisasi Campak Tidak Mendapatkan
40 69
26 44,8
66 56,9
Mendapatkan 18
31 32
55,2 50
43,1
4.Status Imunisasi DPT Tidak Mendapatkan
25 43,1
11 19
36 31
Mendapatkan 33
56,9 47
81 80
69
5.Status Pemberian Vit.A Tidak Mendapatkan
26 44,8
22 37,9
48 41,4
Mendapatkan 32
55,2 36
62,1 68
58,6
6.Status Gizi Balita
Gizi Kurang 6
10,3 7
12,1 13
11,2
Gizi Baik 52
59,7 51
87,9 103
88,8
7.ASI Eksklusif Tidak Mendapatkan
43 74,1
28 48,3
71 61,2
Mendapatkan 15
25,9 30
51,7 45
38,8
8.Berat Badan Lahir
Rendah 21
36,2 7
12,1 28
24,1 Normal
37 63,8
51 87,9
88 75,9
9.Riwayat Asma Ada
41 70,7
15 25,9
56 48,3
Tidak ada 17
29,3 43
74,1 60
51,7
Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat bahwa berdasarkan umur baik pada kelompok kasus maupun kontrol diperoleh terbanyak balita berada pada kelompok
umur 12 bulan yaitu 36 orang 62,1, kemudian 18 orang 31 pada kelompok umur 12-36 bulan, dan 4 orang 6,9 pada kelompok umur 37-59 bulan. Dari
variabel jenis kelamin diperoleh terbanyak balita jenis kelamin perempuan yaitu 33 orang 56,9, sedangkan laki-laki 25 orang 43,1.
Dari status imunisasi campak diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak tidak mendapatkan imunisasi yaitu 40 orang 69 dan yang mendapatkan imunisasi
18 orang 31. Namun pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah yang mendapatkan imunisasi yaitu 32 orang 55,2 dan yang tidak mendapatkan
imunisasi 26 orang 44,8. Dari status imunisasi DPT diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak yang mendapatkan imunisasi yaitu 33 orang 56,9 dan tidak
mendapatkan imunisasi 25 orang 43,1. Sama halnya pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah yang mendapatkan imunisasi yaitu 47 orang 81 dan
yang tidak mendapatkan imunisasi 11 orang 19. Dari status pemberian vitamin A diperoleh pada kelompok kasus yang
terbanyak yang mendapatkan Vitamin A yaitu 32 orang 55,2, dan tidak mendapatkan vitamin A 26 orang 44,8. Pada kelompok kontrol diperoleh
terbanyak adalah yang mendapatkan vitamin A yaitu 36 orang 62,1, dan yang tidak mendapatkan vitamin A 22 orang 37,9. Berdasarkan status gizi balita
diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak adalah gizi baik yaitu 52 orang 59,7 dan gizi kurang 6 orang 10,3. Pada kelompok kontrol diperoleh
terbanyak adalah balita gizi baik yaitu 51 orang 87,9 dan gizi kurang 7 orang 12,1. Dari pemberian ASI secara Eksklusif diperoleh pada kelompok kasus yang
terbanyak tidak mendapatkan ASI Eksklusif yaitu 43 orang 74,1 dan yang mendapatkan ASI Eksklusif 15 orang 25,9. Namun pada kelompok kontrol
diperoleh terbanyak adalah yang mendapatkan ASI Eksklusif yaitu 30 orang 51,7 dan yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif 28 orang 48,3.
Berdasarkan berat badan lahir diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak balita memiliki berat badan lahir normal yaitu 37 orang 63,8 dan berat badan lahir
rendah 21 orang 36,2. Pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah balita yang memiliki berat badan lahir normal yaitu 51 orang 87,9 dan balita dengan
berat badan lahir rendah 7 orang 12,1. Dari riwayat asma diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak adalah balita dengan riwayat asma yaitu 41 orang
70,7 dan tidak memiliki riwayat asma 17 orang 29,3. Namun pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah balita tidak dengan riwayat asma yaitu 43 orang
74,1 dan dengan riwayat asma 15 orang 25,9.
4.2.2 Gambaran Faktor Lingkungan Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Balita Berdasarkan Faktor Lingkungan
di RSU Kabanjahe Tahun 2013 Variabel
Kasus Kontrol
Total n
n n
1.Pendidikan Ibu
SLTP ke bawah 50
86,2 42
72,4 92
79,3 SLTA ke atas
8 13,8
16 27,6
24 20,7
Tabel 4.2. Lanjutan Variabel
Kasus Kontrol
Total n
n n
2.Pekerjaan Ibu
Tidak Bekerja 13
22,4 4
6,9 17
14,7 Bekerja
45 77,6
54 93,1
99 85,3
3.Sosial Ekonomi
Gakin 30
51,7 23
39,7 53
45,7 Non Gakin
28 48,3
35 60,3
63 54,3
Dari tabel 4.2 diatas diperoleh berdasarkan pendidikan ibu pada kelompok kasus yang terbanyak adalah SLTP ke bawah yaitu 50 orang 86,2 dan SLTA ke
atas 8 orang 13,8. Pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah SLTP ke bawah yaitu 42 orang 72,4 dan SLTA ke atas 16 orang 27,6. Dari variabel
pekerjaan ibu diperoleh pada kelompok kasus yang terbanyak adalah ibu yang bekerja yaitu 45 orang 77,6 dan tidak bekerja 13 orang 22,4. Pada kelompok kontrol
diperoleh terbanyak adalah ibu bekerja yaitu 54 orang 93,1 dan tidak bekerja 4 orang 6,9. Dari variabel sosial ekonomi diperoleh pada kelompok kasus yang
terbanyak adalah pada garis kemiskinan yaitu 30 orang 51,7 dan non garis kemiskinan 28 orang 48,3. Pada kelompok kontrol diperoleh terbanyak adalah
non garis kemiskinan yaitu 35 orang 60,3 dan pada garis kemiskinan 23 orang 39,7.
4.2.3 Gambaran Faktor Perilaku