otot bantu nafas, demam, cyanosis kebiru-biruan, Thorax Photo menunjukkan infiltrasi melebar, sakit kepala, kekakuan dan nyeri otot, sesak nafas, menggigil,
berkeringat, lelah, terkadang kulit menjadi lembab, mual dan muntah. Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas
akut selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajat celcius, sesak nafas, nyeri dada dan batuk
dengan dahak kental, terkadang dapat bewarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan dan sakit
kepala.
2.6 Penanggulangan Pneumonia
2.6.1 Upaya Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Penyuluhan kesehatan masyarakat dianggap sebagai upaya yang paling penting dalam pengendalian pneumonia dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
penatalaksanaan kasus dan perbaikan kesehatan lingkungan. Sasaran dari penyuluhan kesehatan adalah ibu dan pengasuh balita sebagai sasaran primer sedangkan sasaran
sekunder adalah petugas kesehatan, kader posyandu, pengambil keputusan, perencana, pengelola program serta sektor lain yang terkait. Tujuan dari promosi
kesehatan adalah mengupayakan agar masyarakat mengambil perilaku sehingga sesuai dengan syarat-syarat kesehatan.
2.6.2 Upaya Pencegahan Pneumonia
Menurut WHO 2010, WHO dan UNICEF pada tahun 2009 membuat rencana aksi global Global Action Plan For The Prevention GAPP untuk
pencegahan dan pengendalian pneumonia. Tujuannya adalah untuk mempercepat kontrol pneumonia dengan kombinasi intervensi untuk melindungi, mencegah dan
mengobati pneumonia pada anak dengan tindakan yang meliputi 1 melindungi anak dari pneumonia termasuk mempromosikan pemberian ASI Eksklusif dan mencuci
tangan, mengurangi polusi udara didalam rumah, 2 mencegah pneumonia dengan pemberian vaksinasi, 3 mengobati pneumonia difokuskan pada upaya bahwa setiap
anak sakit memiliki akses ke perawatan yang tepat baik dari petugas kesehatan berbasis masyarakat atau di fasilitas kesehatan jika penyakitnya bertambah berat dan
mendapatkan antibiotic serta oksigen yang mereka butuhkan untuk kesembuhan. Upaya pencegahan yang ditujukan untuk mengurangi kesakitan dan kematian
akibat pneumonia antara lain dengan: 1.
Status imunisasi campak Imunisasi campak untuk mencegah kematian pneumonia yang diakibatkan oleh
komplikasi penyakit campak. Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa imunisasi campak berperan dalam menurunkan kematian akibat pneumonia.
2. Perbaikan gizi keluarga untuk mengurangi malnutrisi sebagai salah satu faktor
risiko terjadinya pneumonia 3.
Peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dengan berat rendah melalui upaya perbaikan kesehatan ibu dan anak
4. Perbaikan kualitas lingkungan terutama mengurangi polusi udara dalam ruangan.
2.7 Landasan Teori