BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Fluida 2.1.1 Pengertian Fluida
Fluida didefinisikan sebagai zat yang berdeformasi terus-menerus selama dipengaruhi suatu tegangan geser. Tegangan gaya per satuan luas geser
terbentuk apabila sebuah gaya tangensial bekerja pada sebuah permukaan, Munson, et al, 2003.
Apabila benda-benda padat biasa seperti baja atau logam-logam lainnya dikenai oleh suatu tegangan geser, mula-mula benda ini akan berdeformasi
biasanya sangat kecil, tetapi tidak akan terus-menerus berdeformasi mengalir. Namun, cairan yang biasa seperti air, minyak, dan udara memenuhi definisi dari
sebuah fluida artinya, zat-zat tersebut akan mengalir apabila padanya bekerja sebuah tegangan geser.
2.1.2 Jenis – Jenis Fluida
Cairan : Fluida yang cenderung mempertahankan volumenya karena terdiri atas molekul-molekul tetap rapat dengan gaya kohesif yang relatif kuat dan fluida
cairan praktis tak compressible. Gas : Fluida yang volumenya tidak tertentu karena jarak antar molekul-
molekul besar dan gaya kohesifnya kecil sehingga gas akan memuai bebas sampai tertahan oleh dinding yang mengukungnya. Pada fluida gas, gerakan momentum
antara molekulnya sangat tinggi, sehingga sering terjadi tumbukan antar molekul. Fluida pada dasarnya terbagi atas dua kelompok besar berdasarkan sifatnya,
yaitu fluida cairan dan fluida gas. Fluida diklasifikasikan atas 2, yaitu: 1.
Fluida Newtonian : fluida – fluida yang menunjukkan hubungan linier antara tegangan geser dan gradien kecepatan laju perubahan bentuk yang
diakibatkan. Kebanyakan fluida biasa, seperti udara, air dan minyak.
Universitas Sumatera Utara
2. Fluida non-Newtonian : fluida yang tegangan gesernya tidak berhubungan
secara linier terhadap laju regangan geser laju perubahan bentuk sudut, seperti Dilatan dan pseudoplastik
Berbagai jenis fluida non-newtonian dibedakan dengan bagaimana viskositas nyatanya berubah dengan laju geseran.
1. Untuk fluida yang mengencer akibat geseran shear thinning fluids,
viskositas nyatanya berkurang dengan meningkatnya laju geseran-semakin kuat fluida mengalami geseran, maka fluida tersebut semakin encer
viskositasnya berkurang.misalnya, cat lateks tidak menetes dari kuas karena laju geserannya kecil dan viskositas nyatanya besar. Namun, cat
tersebut mengalir mulus pada dinding karena lapisan tipis cat antara dinding dengan kuas mengakibatkan laju geseran yang besar dan viskositas nyata
yang kecil. 2.
Untuk fluida yang mengental akibat geseran shear thickening fluids, viskositas nyatanya meningkat dengan peningkatan laju geseran-semakin
kuat fluida mengalami geseran, maka semakin kental tersebut viskositasnya bertambah. Seperti campuran air-tepung jagung maizena dan campuran
air-pasir “quicksand”. Jadi, sulitnya memisahkan sebuah benda dari campuran air-pasir akan semakin meningkat tajam jika kecepatan
pemisahan meningkat.
2.1.3 Pergerakan Fluida