72
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Gambaran Umum
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda untuk hubungan langsung antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Sedangkan untuk hubungan antara variabel independen terhadap variabel intervening sebagai variabel dependen menggunakan analisis regresi berganda.
Untuk menganalisis variabel intervening dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur path analysis. Data-data terlebih dahulu dianalisis dengan
menggunakan Microsoft Excel, dan kemudian pengujian dilakukan dengan menggunakan software pengolah data SPSS versi 17. Proses pengolahan data
dimulai dengan input variabel-variabel penelitian ke program SPSS dan menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan.
Sampel penelitian ditentukan secara purposive sampling, dan rincian sampel penelitian secara lengkap ditampilkan pada Tabel 3.3.
4. 2 Hasil Penelitian
2
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan informasi mengenai gambaran data meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, niali rata-rata
mean, dan standar deviasi dari variabel-variabel penelitian. Peneliti
Universitas Sumatera Utara
73
menggunakan statistik deskriptif untuk variabel-variabel yang diukur dengan skala rasio.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Capital Adequacy Ratio, BOPO, Net Interest
Margin, Loan to Deposit Ratio, Kualitas Aktiva Produktif, Return on Asset dan Price to Book Value
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation CAR
120 10.00
29.00 16.0083 3.43119
BOPO 120
67.00 112.00 83.8750
10.35550 NIM
120 3.00
9.00 5.5667
1.57573 LDR
120 65.00
115.00 85.1917 10.78771
KAP 120
.00 6.00
1.6250 1.34766
ROA 120
-3.00 5.00
1.8258 1.44072
PBV 120
.00 5.00
1.6250 1.06954
Valid N listwise
120 Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dideskripsikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 30 perusahaan dengan 120
amatan penelitian, yaitu 30 perusahaan dikali dengan empat tahun periode penelitian. Enam variabel independen yang menggunakan skala
rasio yaitu CAR, BOPO, NIM, LDR, KAP, ROA dan PBV 2.
Variabel independen Capital Adequacy Ratio CAR memiliki nilai minimum sebesar 10.00 dan nilai maksimum sebesar 29.00 dengan rata-
rata 16.0083. Hal ini menunjukkan bahwa CAR yang dimiliki bank tersebut berada diatas standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia .
Universitas Sumatera Utara
74
Nilai standar deviasi sebesar 3.43119 yang jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan nilai mean artinya nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data.
3. Variabel independen Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional BOPO memiliki nilai minimum sebesar 67.00 dan nilai maksimum sebesar 112.00 dengan rata-rata 83.8750. Menurut Bank
Indonesia BOPO yang normal berkisar antara 94-96. Hal ini berarti terdapat kemampuan bank yang rendah dalam menutupi biaya
operasionalnya. Nilai standar deviasi sebesar 10.35550 yang jauh lebih
kecil jika dibandingkan dengan nilai mean artinya nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data.
4. Variabel independen Net Interest Margin NIM memiliki nilai
minimum sebesar 3.00 dan nilai maksimum sebesar 9.00 dengan rata- rata 5.5667. NIM yang sehat berada pada angka 2. Hal ini berarti
semua bank memiliki NIM yang sehat. Nilai standar deviasi sebesar 1.57573
yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai mean artinya nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan
data. 5.
Variabel independen Loan to Deposit Ratio LDR memiliki nilai minimum sebesar 65.00 dan nilai maksimum sebesar 115.00 dengan
rata-rata 85.1917. Batas aman LDR berada pada angka 80 sedangkan maksimumnya yaitu 115. Hal ini berarti terdapat beberapa bank yang
memiliki LDR yang berada di bawah batas normal. Nilai standar
Universitas Sumatera Utara
75
deviasi sebesar 10.78771 yang jauh lebih kecil jika dibandingkan
dengan nilai mean artinya nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data
6. Variabel independen Kualitas Aktiva Produktif KAP memiliki nilai
minimum sebesar 0.00 dan nilai maksimum sebesar 6.00 dengan rata- rata 1.625. Nilai standar deviasi sebesar 1.34766
yang masih lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai mean artinya nilai mean merupakan
representasi yang baik dari keseluruhan data 7.
Variabel independen Return on Assets ROA memiliki nilai minimum sebesar -3.00 dan nilai maksimum sebesar 5.00 dengan rata-rata 1.8258.
Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai ROA negatif. Nilai standar deviasi sebesar
1.44072 yang masih lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai mean
artinya nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data.
8. Variabel independen nilai perusahaan yang diukur dengan PBV
memiliki nilai minimum sebesar 0.00 atau dan nilai maksimum sebesar 5.00 dengan rata-rata berada pada skor 1.688830. Nilai standar deviasi
sebesar 1.06954 yang masih lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai mean artinya nilai mean merupakan representasi yang baik dari
keseluruhan data.
Universitas Sumatera Utara
76
2
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Pengujian
normalitas data penelitian ini menggunakan analisis grafik dan statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas dilakukan dengan melihat
kurva normal probability plot. Analisis statistik dilakukan dengan uji kolmogrov-smirnov. Analisis statistik dilakukan karena uji normalitas
dengan grafik dapat menyesatkan secara visual. Data bisa terlihat normal padahal secara statistik bisa sebaliknya.
Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016 Pada Gambar 4.1 terlihat data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi nomal maka variabel dependen audit timeliness memenuhi asumsi
Universitas Sumatera Utara
77
normalitas. Selain itu uji normalitas juga dapat dilakukan dengan uji one-sample kolmogorov-smirnov. Nilai signifikansi dari residual yang
berdistribusi secara normal adalah jika nilai asymp.Sig 2-tailed dalam pengujian one-sample kolmogorov-smirnov test lebih dari 0,05. Hasil
uji one-sample kolmogorov-smirnov test ditampilkan pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2 Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai kolmogorov smirnov adalah 1,811 dengan nilai asymp.sig.2-tailed sebesar
0,061 hal ini berarti data dalam model regresi berdistribusi normal, karena nilai asymp.sig.2-tailed lebih besar dari 0,05.
Unstandardize d Residual
N 120
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .97898040
Most Extreme Differences
Absolute .165
Positive .165
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z 1.811
Asymp. Sig. 2-tailed .061
a. Test distribution is Normal. Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
78
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas
Pengukuran multikolonieritas dalam penelitian ini dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Apabila nilai
tolerance 0,10 dan VIF 10 maka model regresi tersebut bebas dari multikolonieritas. Berikut hasil perhitungan menggunakan SPSS 19.
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa antar variabel independen tidak terjadi multikolonieritas, hal ini dapat dilihat dari
nilai tolerance yang memiliki nilai 0,10 dan nilai VIF 10. Jadi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance VIF
1 Consta
nt -
9.899E -17
1.892 .000
1.000
CAR .000
.030 .000
.000 1.000
.824 1.213 BOPO
.000 .017
.000 .000
1.000 .261 3.827
NIM .000
.062 .000
.000 1.000
.884 1.131 LDR
.000 .009
.000 .000
1.000 .968 1.033
KAP .000
.074 .000
.000 1.000
.843 1.186 ROA
.000 .127
.000 .000
1.000 .252 3.965
a. Dependent Variable: RES2
Universitas Sumatera Utara
79
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ini.
4.2.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Pengukuran autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji Durbin-
Watson DW-Test. Untuk melihat terjadi atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilihat pada tabel Model Summary di
bawah ini.
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai DW sebesar 2,024. Nilai tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel
dengan menggunakan signifikansi 5, jumlah amatan 120, dan jumlah variabel independen 6 k=6. Dari Tabel 4.4 dapat diketahui nilai DW
sebesar 2,024 yang lebih besar dari batas atas dU 1.8082 dan kurang
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.403
a
.162 .118
1.00463 2.024
a. Predictors: Constant, ROA, LDR, KAP, NIM, CAR, BOPO b. Dependent Variable: PBV
Universitas Sumatera Utara
80
dari 4 – 1.8082 4 – dU maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi baik positif maupun negatif.
4.2.2.4 Uji Heterokedastisitas
Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lain. Untuk dapat mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yaitu pengujian
yang meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Berikut hasil pengolahan dengan pengujian tersebut.
Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1Constant 2.719
1.187 2.291
.024 CAR
.018 .019
.095 .953
.343 BOPO
-.018 .011
-.300 -1.687
.094 NIM
-.031 .039
-.077 -.800
.425 LDR
-.004 .005
-.069 -.742
.460 KAP
-.036 .047
-.076 -.772
.442 ROA
-.076 .080
-.173 -.955
.342 a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
81
Hasil pengujian yang terlihat pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa data penelitian ini tidak terkena heteroskedastisitas karena nilai
signifikan keenam variabel independen lebih besar dari 0.05.
2
4.2.3 Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda yang digunakan untuk menguji apakah variabel independen yaitu CAR, BOPO, ROA, NIM, LDR, KAP dan ROA berpengaruh langsung
terhadap Nilai Perusahaan PBV.
Y
PBV
= α + β
1
CAR + β
2
BOPO + β
3
NIM + β
4
LDR + β
5
KAP + β
6
ROA + e
Keterangan : α
= Konstanta β
1-
β
2
= Koefisien regresi Y
= Nilai Perusahaan X
1
= Capital Adequacy Ratio CAR X
2
= Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO X
3
= Net Interest Margin NIM X
4
= Loan to Deposit Ratio LDR X
5
= Kualitas Aktiva Produktif X
6
= Return On Asset ROA e
= error
Universitas Sumatera Utara
82
Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 4.304
1.892 2.275
.025 CAR
.008 .030
.025 .268
.789 BOPO
-.037 .017
-.362 -2.151
.034 NIM
.058 .062
.085 .929
.355 LDR
-.002 .009
-.019 -.212
.833 KAP
.089 .074
.112 1.194
.235 ROA
.013 .127
.017 .099
.921 a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Y
PBV
= 4,304 + 0,008 CAR – 0,037 BOPO + 0,058 NIM – 0,002
LDR + 0.089 KAP + 0,013 ROA+ e
Dari persamaan regresi diatas di atas dapat diartikan sebagai berikut : 1.
Konstanta = 4,304, artinya jika variabel CAR, BOPO, NIM, LDR, KAP dan ROA dianggap sama dengan nol atau tetap, maka variabel
Nilai perusahan naik sebesar 4,304 hari. 2.
Koefisien regresi CAR = 0,008, artinya apabila CAR meningkat 1 satuan maka akan diikuti peningkatan tenggang waktu Nilai
Perusahaan sebesar 0,008 hari.
Universitas Sumatera Utara
83
3. Koefisien regresi BOPO = - 0,037, artinya apabila bopo meningkat 1
satuan maka akan diikuti tenggang waktu Nilai Perusahaan akan menurun sebesar 0,037 hari.
4. Koefisien regresi NIM = 0,058, artinya apabila meningkat 1 satuan
maka tenggang waktu Nilai Perusahaan akan meningkat sebesar 0,058 hari.
5. Koefisien regresi reputasi LDR = -0,002, artinya apabila reputasi KAP
meningkat 1 satuan maka tenggang waktu Nilai Perusahaan akan menurun sebesar 0,002 hari.
6. Koefisien regresi KAP = 0,089, artinya apabila ukuran perusahaan
meningkat 1 satuan maka tenggang waktu KAP akan meningkat sebesar 0,089 hari.
Untuk hubungan antara variabel independen terhadap variabel intervening dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y
ROA
= α + β
1
CAR + β
2
BOPO + β
3
NIM + β
4
LDR + β
5
KAP + e
Keterangan: α
= Konstanta β
1-
β
2
= Koefisien regresi Y
= ROA X
1
= Capital Adequacy Ratio CAR X
2
= Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO X
3
= Net Interest Margin NIM
Universitas Sumatera Utara
84
X
4
= Loan to Deposit Ratio LDR X
5
= Kualitas Aktiva Produktif e
= error
Tabel 4.7 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
10.236 1.009
10.143 .000
CAR .029
.022 .068
1.326 .188
BOPO -.114
.007 -.816
-15.957 .000
NIM .099
.045 .108
2.208 .029
LDR .001
.006 .006
.127 .899
KAP .025
.055 .023
.451 .653
a. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Y
ROA
= 10,236 + 0,029 CAR – 0,114 BOPO + 0,099 NIM + 0,001
LDR + 0.025 KAP + e
Dari persamaan regresi diatas di atas dapat diartikan sebagai berikut : 1.
Konstanta = 10,236 Artinya jika variabel CAR, BOPO, NIM, LDR dan KAP dianggap
sama dengan nol atau tetap, maka variabel ROA naik sebesar 10,236 hari.
Universitas Sumatera Utara
85
2. Koefisien regresi CAR = 0,029
Artinya apabila auditor switching meningkat 1 satuan maka akan diikuti peningkatan tenggang waktu ROA sebesar 0,029 hari.
3. Koefisien regresi BOPO = - 0,114
Artinya apabila opini audit meningkat 1 satuan maka akan diikuti tenggang waktu ROA akan menurun sebesar 0,114 hari.
4. Koefisien regresi NIM = 0,099
Artinya apabila profitabilitas meningkat 1 satuan maka tenggang waktu ROA akan meningkat sebesar 0,099 hari.
5. Koefisien regresi reputasi LDR = 0,001
Artinya apabila reputasi KAP meningkat 1 satuan maka tenggang waktu ROA akan meningkat sebesar 0,001 hari.
6. Koefisien regresi KAP = 0,025
Artinya apabila ukuran perusahaan meningkat 1 satuan maka tenggang waktu ROA akan meningkat sebesar 0,025 hari.
4.2.4 Analisis Jalur Path Analysis
Analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh mediasi dari suatu model penelitian melalui variabel intervening. Variabel intervening dalam penelitian ini
adalah Return On Asset ROA. Berikut ini adalah hasil analisis jalur dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
86
Tabel 4.8 Hasil Analisis Jalur R Square Regresi 1
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.846
a
.716 .698
.9978 a. Predictors: Constant, ROA, LDR, KAP, NIM, CAR,
BOPO Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Tabel 4.9 Hasil Analisis Jalur Coefficients Regresi 1
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.304 1.892
2.275 .025
CAR .008
.030 .025
.268 .789
BOPO -.037
.017 -.362
-2.151 .034
NIM .058
.062 .085
.929 .355
LDR -.002
.009 -.019
-.212 .833
KAP .089
.074 .112
1.194 .235
ROA .013
.127 .017
.099 .921
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
87
Tabel 4.10 Hasil Analisis Jalur R Square Regresi 2
Tabel 4.11 Hasil Analisis Jalur Coefficients Regresi 2
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
10.236 1.009
10.143 .000
CAR .029
.022 .068
1.326 .188
BOPO -.114
.007 -.816
-15.957 .000
NIM .099
.045 .108
2.208 .029
LDR .001
.006 .006
.127 .899
KAP .025
.055 .023
.451 .653
a. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan dua model regresi di atas yang menguji Return on Asset sebagai variabel intervening antara variabel Capital Adequacy Ratio, Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Loan to Deposit Ratio dan Kualitas Aktiva Produktif terhadap Nilai Perusahaan dapat
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.865
a
.748 .737
.73924 a.
Predictors: Constant, KAP, NIM, LDR, BOPO, CAR
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
88
P
yx1=0,025
Pp
P
yx4=-0,019
Px
6x1=0,068
P
x6x2=--0,816
P
x6x3=0,108
P
x6x4=0,006
P
yx6=0,017
P
yx5=0,112
P
x6x5=0,23
P
yx3=0,085
P
yx2=-0,362
e1=0,0022 e2=0,26
diketahui nilai koefisien beta dari masing-masing variabel melalui gambar berikut ini
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 4.2 Model Analisis Jalur
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio CAR memiliki nilai koefisien beta = 0,025 dan memiliki signifikansi
sebesar 0,268. Nilai koefisien beta pada Capital Adequacy Ratio merupakan nilai jalur Pyx
1
=-0,025. Nilai koefisien beta untuk Return on Asset ROA sebesar 0,017 merupakan nilai jalur Pyx
6
=0,017. Persamaan regresi 2 yang ditunjukkan dengan Tabel 4.9, menunjukkan nilai standardized beta untuk
Capital Adequacy Ratio sebesar 0,068 yang merupakan nilai jalur Px
6
x
1
=0,68. Besarnya nilai e
1
= √1 – 0,9978 = 0,0022 dan besarnya nilai e
2
= √1 – 0.73924 = 0,26076
CAR
BOPO
NIM
LDR
KAP ROA
Nilai Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
89
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui pengaruh langsung variabel Capital Adequacy Ratio CAR ke Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,025
sedangkan pengaruh tidak langsung variabel Capital Adequacy Ratio ke Nilai Perusahaan sebesar PBV 0,017 x 0,068 =0,001156. Pengaruh
langsung memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel Capital Adequacy ratio ke Nilai Perusahaan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Return on Asset ROA bukan merupakan variabel intervening atau H
14
ditolak. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional BOPO memiliki nilai koefisien beta =- 0,362 dan memiliki signifikansi sebesar 0,034. Nilai koefisien beta pada
BOPO merupakan nilai jalur Pyx
2
= -0,362. Nilai koefisien beta untuk Return On Asset ROA sebesar 0,017 merupakan nilai jalur Pyx
6
=0,017. Persamaan regresi 2 yang ditunjukkan dengan Tabel 4.9, menunjukkan nilai
standardized beta untuk BOPO sebesar -0,816 yang merupakan nilai jalur Px
6
x
2
=-0,816. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui pengaruh langsung variabel
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO ke Nilai Perusahaan PBV sebesar -0,362, sedangkan pengaruh tidak langsung
variabel BOPO ke Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,017 x 0,816 = 0,0138. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan
dengan pengaruh tidak langsung antara variabel BOPO ke Nilai Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
90
PBV, sehingga dapat disimpulkan bahwa Return on Asset ROA merupakan variabel intervening atau H
15
diterima. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa Net Interest Margin
NIM memiliki nilai koefisien beta = 0,085 dan memiliki signifikansi sebesar 0,355. Nilai koefisien beta pada NIM merupakan nilai jalur
Pyx
3
=0,085. Nilai koefisien beta untuk Return on Asset ROA sebesar 0,017 merupakan nilai jalur Pyx
6
=0,017. Persamaan regresi 2 yang ditunjukkan dengan Tabel 4.9, menunjukkan nilai standardized beta untuk
Net Interest Margin sebesar 0,108 yang merupakan nilai jalur Px
6
x
3
=0,108. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui pengaruh langsung variabel
Net Interest Margin NIM ke Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,85, sedangkan pengaruh tidak langsung variabel profitabilitas ke audit timeliness
sebesar 0,017 x 0,108 = 0,001836. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara
variabel NIM ke Nilai Perusahaan PBV sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Asset ROA bukan merupakan variabel intervening atau
H
16
ditolak. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa Loan to Deposit Ratio
LDR memiliki nilai koefisien beta =-0,019 dan memiliki signifikansi sebesar 0,833. Nilai koefisien beta pada LDR merupakan nilai jalur Pyx
4
=- 0,019. Nilai koefisien beta untuk Return on Asset ROA sebesar 0,017
merupakan nilai jalur Pyx
6
=0,017. Persamaan regresi 2 yang ditunjukkan
Universitas Sumatera Utara
91
dengan Tabel 4.9, menunjukkan nilai standardized beta untuk LDR sebesar 0,006 yang merupakan nilai jalur Px
6
x
4
=0,006. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui pengaruh langsung variabel
LDR ke Nilai Perusahaan PBV sebesar -0,019, sedangkan pengaruh tidak langsung variabel LDR ke Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,017 x
0,006 = 0,000102. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel LDR ke nilai
perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Asset ROA bukan merupakan variabel intervening atau H
17
diterima. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa Kualitas Aktiva
Produktif KAP memiliki nilai koefisien beta = 0,112 dan memiliki signifikansi sebesar 0,235. Nilai koefisien beta pada KAP merupakan nilai
jalur Pyx
5
=0,112. Nilai koefisien beta untuk Return On Asset ROA sebesar 0,017 merupakan nilai jalur Pyx
6
=0,017. Persamaan regresi 2 yang ditunjukkan dengan Tabel 4.9, menunjukkan nilai standardized beta untuk
Kualitas Aktiva Produktif sebesar 0,023 yang merupakan nilai jalur Px
6
x
5
=0,023. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui pengaruh langsung variabel
KAP ke Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,112, sedangkan pengaruh tidak langsung variabel reputasi KAP ke audit timeliness sebesar 0,017 x
0,023 = 0,000391. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara Kualitas Aktiva
Universitas Sumatera Utara
92
Produktif ke Nilai Perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Asset ROA bukan merupakan variabel intervening atau H
18
ditolak.
4.2.5 Uji Hipotesis 4.2.5.1 Koefisien Determinasi
Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai R. Squuare. Hasil pengujian koefisien
determinasi R. Squuare dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
8,46
a
.716 .698
.9978 a. Predictors: Constant, ROA, LDR, KAP, NIM, CAR,
BOPO Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.12 nilai R. Square adalah 0,716 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen adalah sebesar 71,6 sedangkan sisanya 28,4 dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.
Universitas Sumatera Utara
93
4.2.5.2 Uji Parsial Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu Capital Adequacy Ratio CAR, Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional BOPO, Net Interest Margin NIM, Loan to Deposit Ratio LDR dan Kualitas Aktiva Produktif KAP secara
langsung mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak.
Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial Uji t Model 1
S
S S
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.13 variabel Capital Adequaicy Ratio mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,789 dan lebih besar dari
tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda positif sebesar 0,025 artinya Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap Nilai Perusahaan atau H
1
diterima.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.304 1.892
2.275 .025
CAR .008
.030 .025
.268 .789
BOPO -.037
.017 -.362
-2.151 .034
NIM .058
.062 .085
.929 .355
LDR -.002
.009 -.019
-.212 .833
KAP .089
.074 .112
1.194 .235
ROA .013
.127 .017
.099 .921
a. Dependent Variable: PBV
Universitas Sumatera Utara
94
Untuk variabel BOPO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,034 dan lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien
bertanda negative sebesar -0,362 artinya BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan
BOPO berpengaruh negatif atau H
2
diterima . Untuk variabel NIM yang mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,355 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda positif sebesar 0,085 sehingga NIM dapat diterima,
artinya NIM berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan H
3
diterima Untuk variabel LDR mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,833 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda negative sebesar -0,212 sehingga LDR dapat diterima,
artinya LDR berpengaruh negative tidak signifikan terhadap nilai perusahaanatau H
4
diterima. Untuk variabel KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,235 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda positif sebesar 0,112 sehingga KAP dapat diterima artinya
KAP pengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. atau H
5
ditolak. Untuk variabel ROA mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,921 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda positif sebesar 0,017 sehingga ROA dapat diterima, artinya
Universitas Sumatera Utara
95
ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan atau H
6
ditolak.
Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial Uji t Model 2
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
10.236 1.009
10.143 .000
CAR .029
.022 .068
1.326 .188
BOPO -.114
.007 -.816
-15.957 .000
NIM .099
.045 .108
2.208 .029
LDR .001
.006 .006
.127 .899
KAP .025
.055 .023
.451 .653
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016 Berdasarkan Tabel 4.14 diperoleh hasil pengujian pada variabel
CAR yaitu nilai t
hitung
sebesar 1,326 t
tabel
sebesar 10,143 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,188 atau lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap ROA sehingga H
7
ditolak. Untuk variabel BOPO diperoleh nilai t
hitung
sebesar -15,957 t
tabel
sebesar 10,143 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00 atau kecil besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa BOPO berpengaruh
terhadap ROA sehingga H
8
ditolak. Untuk variabel NIM diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,208 t
tabel
sebesar 10,143 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,029 atau lebih
Universitas Sumatera Utara
96
kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa NIM berpengaruh terhadap ROA sehingga H
9
diterima. Untuk variabel LDR diperoleh nilai t
hitung
sebesar 0,127 t
tabel
sebesar 10,143 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,899 atau lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa LDR tidak
berpengaruh terhadap ROA sehingga H
10
ditolak. Untuk variabel KAP diperoleh nilai t
hitung
sebesar 0,451 t
tabel
sebesar 10,143 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,653 atau lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa KAP tidak
berpengaruh terhadap ROA sehingga H
11
ditolak.
4.2.5.3 Uji Simultan Uji Statistik F
Untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama simultan pada model regresi
linier berganda digunakan uji statistic Sum of Squares. Adapun hipotesis yang digunakan adalah:
H : Tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen. H
1
: Minimal ada satu variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
97
Tabel 4.15 Hasil Uji Simultan Uji F Model 1
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1 Regression
22.075 6
3.679 3.645
.002
a
Residual 114.050
113 1.009
Total 136.125
119 a. Predictors: Constant, ROA, LDR, KAP, NIM, CAR, BOPO
b. Dependent Variable: PBV Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Untuk menguji hubungan secara simultan antara variabel CAR, BOPO, NIM, LDR dan KAP terhadap nilai perusahaan menggunakan
uji kelinieran persamaan regresi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.13 di atas 2,16. Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 3,645 F
tabel
sebesar 2,74 dan sig = 0,002 0,05, hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen CAR, BOPO, NIM, LDR,
dan KAP berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan atau H
12
diterima.
Tabel 4.16 Hasil Uji Simultan Uji F Model 2
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
184.706 5
36.941 67.599 .000
a
Residual 62.299
114 .546
Total 247.005
119 a. Predictors: Constant, KAP, NIM, LDR, BOPO, CAR
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
98
Untuk menguji hubungan secara simultan antara variabel CAR, BOPO, NIM, LDR dan KAP terhadap ROA menggunakan uji
kelinieran persamaan regresi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.16 di atas. Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 67,599 F
tabel
sebesar 2,74 dan sig = 0,000 0,05, hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen CAR, BOPO, NIM, LDR dan
KAP berpengaruh terhadap ROA atau H
13
diterima.
4. 3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Capital Adequaicy Ratio positif terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada
Tabel 4.13 variabel Capital Adequaicy Ratio mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,789 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien
bertanda positif sebesar 0,025 artinya Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustina 2014 yang menyebutkan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap Nilai Perusahaan PBV perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya,
bahwa CAR sangat penting bagi kemajuan bank dan dapat digunakan untuk menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian akibat dari pergerakan aktiva
bank yang pada dasarnya berasal sebagian besar dari dana pihak ketiga.
Universitas Sumatera Utara
99
4.3.2 Pengaruh BOPO Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah BOPO berpengaruh negative terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel
4.13 untuk variabel BOPO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,034 dan lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda negatif
sebesar -0,362 artinya BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Mawardi 2005
menunjukkan BOPO berpengaruh negatif. .Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan
sebelumnya, bahwa semakin besar rasio ini berarti bahwa manajemen bank cenderung menghasilkan laba operasi yang relatif lebih kecil sebagai akibat
operasinya kurang efisien atau biaya operasi yang relatif lebih besar.
4.3.3 Pengaruh NIM Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah NIM berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel
4.13 untuk variabel NIM yang mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,355 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda positif
sebesar 0,085 sehingga NIM dapat diterima, artinya NIM berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa NIM dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
100
4.3.4 Pengaruh LDR Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah LDR berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
pada Tabel 4.13 untuk variabel LDR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,833 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda
negative sebesar -0,212 sehingga LDR dapat diterima, artinya LDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustina 2014 menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan
sebelumnya, bahwa ketika LDR meningkat akan berdampak terhadap penurunan harga saham dan jika harga saham turun maka nilai perusahaan
akan menurun juga.
4.3.5 Pengaruh KAP Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah KAP berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel
4.13 untuk variabel KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,235 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda positif
sebesar 0,112 sehingga KAP dapat diterima artinya KAP pengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
101
Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, perhitungan Kualitas Aktiva Produktif KAP sangat berguna
untuk mengetahui bagaimana pihak bank dapat mengelola aktiva yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menghasilkan pendapatan
atau keuntungan semaksimal mungkin yang akan membuat nilai perusahaan naik dimata public.
4.3.6 Pengaruh Return on Asset Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah Return On Asset berpengaruh positif terhadapNilai Perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis pada Tabel 4.13 untuk variabel Return On Asset mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,921 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta
koefisien bertanda positif sebesar 0,017 sehingga ROA dapat diterima, artinya ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa Peningkatan profitabilitas perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan
yang semakin baik dan prospek perusahaan yang semakin baik pula.
4.3.7 Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Return On Asset
Hipotesis ketujuh dalam penelitian ini adalah CAR berpengaruh positif terhadap Return On Asset. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel
4.14 untuk variabel CAR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,188 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda positif
Universitas Sumatera Utara
102
sebesar 0,068 sehingga CAR dapat diterima, artinya CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori
yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin besar Capital Adequacy Ratio CAR, maka Return on Asset ROA juga akan semakin besar, dalam
hal ini kinerja perbankan menjadi semakin meningkat atau membaik.
4.3.8 Pengaruh BOPO Terhadap ROA
Hipotesis kedelapan dalam penelitian ini adalah BOPO berpengaruh negative terhadap ROA. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel
4.14 untuk variabel BOPO mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 serta koefisien bertanda negatif
sebesar -0,816 sehingga BOPO dapat diterima, artinya BOPO berpengaruh negative signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini sesuai dengan logika
teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa ketika rasio BOPO meningkat, hal itu akan mencerminkan kurangnya kemampuan suatu bank
dalam menekan biaya operasionalnya yang akan menimbulkan kerugian karena bank tersebut kurang efisien dalam mengelola usahanya.
4.3.9 Pengaruh Net Interest Margin Terhadap ROA
Hipotesis kesembilan dalam penelitian ini adalah NIM berpengaruh positif terhadap ROA. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.14
untuk variabel NIM mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,29 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta memiliki koefisien positif yaitu 0,108
Universitas Sumatera Utara
103
sehingga NIM dapat diterima, artinya NIM berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang
telah dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin besar perubahan Net Interest Margin NIM suatu bank, maka semakin besar pula profitabilitas bank
ROA yang diperoleh bank tersebut, yang berarti kinerja keuangan tersebut semakin membaik atau meningkat.
4.3.10 Pengaruh LDR Terhadap ROA
Hipotesis kesepuluh dalam penelitian ini adalah LDR berpengaruh negative terhadap ROA. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel
4.14 untuk variabel LDR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,899 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta memiliki nilai sigifikan positif
sebesar 0,006 sehingga LDR tidak dapat diterima, artinya LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin tinggi rasio ini, semakin rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar
4.3.11 Pengaruh KAP Terhadap ROA
Hipotesis kesebelas dalam penelitian ini adalah KAP berpengaruh positif terhadap ROA . Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.14 untuk
variabel KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,653 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 serta memiliki nilai koefisien positif sebesar 0,23
Universitas Sumatera Utara
104
sehingga KAP dapat diterima, artinya KAP berpengaruh positif tidak signifikan terhdap ROA. Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang
telah dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin kecil KAP menunjukkan semakin efektif kinerja Bank untuk menekan APYD serta memperbesar total
aktiva produktif yang akan memperbesar pendapatan, sehingga laba yang dihasilkan semakin bertambah.
4.3.12 Pengaruh CAR, BOPO, NIM, LDR dan KAP Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh nilai sum of squares sebesar 22,075 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa minimal terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel dependen Nilai Perusahaan atau hasil penelitian ini telah
sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa CAR, BOPO, NIM, LDR dan KAP berpengaruh secara simultan terhadap nilai
perusahaan.
4.3.13 Pengaruh CAR, BOPO, NIM, LDR dan KAP Terhadap ROA
Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 67,599 F
tabel
sebesar 2,74 dan sig = 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen CAR, BOPO, NIM, LDR dan KAP
berpengaruh terhadap ROA atau atau hasil penelitian ini telah sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
105
logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa CAR, BOPO, NIM, LDR dan KAP berpengaruh secara simultan terhadap ROA.
4.3.14 Pengaruh CAR Terhadap Nilai Perusahaan dengan ROA sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui pengaruh langsung CAR terhadap Nilai Perusahaan sebesar 0,025 sedangkan pengaruh tidak langsung variabel
sedangkan pengaruh tidak langsung variabel Capital Adequacy Ratio ke Nilai Perusahaan sebesar PBV 0,017 x 0,068 =0,001156.. Pengaruh
langsung memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel Capital Adequacy ratio ke Nilai Perusahaan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Return on Asset ROA bukan merupakan variabel intervening atau H
14
ditolak. atau hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa
ROA merupakan variabel intervening antara variabel CAR dengan Nilai Perusahaan.
4.3.15 Pengaruh BOPO Terhadap Nilai Perusahaan dengan Return On Asset sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui pengaruh langsung variabel pengaruh langsung variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional BOPO ke Nilai Perusahaan PBV sebesar -0,362, sedangkan pengaruh tidak langsung variabel BOPO ke Nilai Perusahaan PBV sebesar
Universitas Sumatera Utara
106
0,017 x 0,816 = 0,0138. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel BOPO
ke Nilai Perusahaan PBV, sehingga dapat disimpulkan bahwa Return on Asset ROA merupakan variabel intervening atau H
15
diterima. atau hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya,
bahwa ROA merupakan variabel intervening antara variabel BOPO dengan Nilai Perusahaan.
4.3.16 Pengaruh NIM Terhadap Nilai Perusahaan dengan Return On Asset sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui pengaruh langsung variabel pengaruh langsung variabel Net Interest Margin NIM ke Nilai Perusahaan
PBV sebesar 0,85, sedangkan pengaruh tidak langsung variabel profitabilitas ke audit timeliness sebesar 0,017 x 0,108 = 0,001836.
Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel NIM ke Nilai Perusahaan PBV
sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Asset ROA bukan merupakan variabel intervening atau H
16
ditolak. atau hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa
ROA merupakan variabel intervening antara variabel NIM dengan Nilai Perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
107
4.3.17 Pengaruh Reputasi LDR Terhadap Nilai Perusahaan dengan Return On Asset sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui pengaruh langsung variabel LDR ke Nilai Perusahaan PBV sebesar -0,019, sedangkan pengaruh tidak
langsung variabel LDR ke Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,017 x 0,006 = 0,000102. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih kecil
dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel LDR ke nilai perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Asset ROA
merupakan variabel intervening atau H
17
diterima. atau hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa ROA
merupakan variabel intervening antara variabel LDR dengan Nilai Perusahaan.
4.3.18 Pengaruh KAP Terhadap Nilai Perusahaan dengan Return On Asset sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui pengaruh langsung variabel KAP ke Nilai Perusahaan PBV sebesar 0,112, sedangkan pengaruh tidak
langsung variabel reputasi KAP ke audit timeliness sebesar 0,017 x 0,023 = 0,000391. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih besar
dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel ukuran perusahaan ke audit timeliness, sehingga dapat disimpulkan bahwa Return
On Asset ROA bukan merupakan variabel intervening atau H
18
ditolak. atau hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika teori yang telah
Universitas Sumatera Utara
108
dipaparkan sebelumnya, bahwa ROA merupakan variabel intervening antara variabel KAP dengan Nilai Perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
109
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN