41
diproksi dengan ROA karena semakin besar jumlah biaya operasi BOPO, semakin rendah ROA. Kondisi ini terjadi disebabkan setiap peningkatan biaya
operasi bank yang tidak dibarengi dengan peningkatan pendapatan operasi yang lebih besar akan berakibat berkurangnya laba sebelum pajak.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuliani 2007 dalam Mahfud 2011 menunjukkan bahwa BOPO memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap
profitabilitas. Hasil penelitian Almilia 2005 dalam Agistiara 2011 menunjukkan BOPO mempunyai pengaruh signifikan terhadap kondisi
bermasalah dan pengaruhnya positif artinya semakin tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Berdasarkan
uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H
8
: BOPO berpengaruh negatif terhadap Return On Asset ROA
2.4.9 Pengaruh Net Interest Margin NIM terhadap Return On Asset ROA
Net Interest Margin NIM merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk
menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka
meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Sehingga semakin besar perubahan Net Interest Margin NIM suatu bank, maka semakin besar pula profitabilitas bank ROA yang diperoleh bank
Universitas Sumatera Utara
42
tersebut, yang berarti kinerja keuangan tersebut semakin membaik atau meningkat. Begitu juga dengan sebaliknya, jika perubahan Net Interest
Margin NIM semakin kecil, profitabilitas bank ROA juga akan semakin kecil, dengan kata lain kinerja perusahaan tersebut semakin menurun.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sudarini 2005 menyatakan bahwa NIM berpengaruh signifikan positif terhadap laba satu tahun ke depan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H
9
: Net Interest Margin NIM berpengaruh positif terhadap Return On Asset ROA
2.4.10 Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR terhadap Return On Asset ROA
Loan to Deposit Ratio LDR digunakan untuk menilai likuiditas suatu
bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah kemampuan
likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. LDR mencerminkan kemampuan
bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga pada Loankredit atau sejenis kredit untuk menghasilkan pendapatan atau perubahan laba. Jika dana pihak
ketiga tidak tersalur atau iddle money makan akan menyebabkan bank kehilangan peluang untuk mendapatkan bunga, yang akan menyebabkan
pendapatan rendah dan perubahan laba menjadi rendah.
Universitas Sumatera Utara
43
Penelitian yang dilakukan Ponco 2008 LDR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Yuliani 2007 dalam Mahfud 2011 menunjukkan bahwa LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. Berdasarkan uraian di atas maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H
10
: Loan To Deposit Ratio LDR berpengaruh negatif terhadap Return On Asset ROA
2.4.11 Kualitas Aktiva Produktif KAP terhadap Return On Asset ROA