Metode Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit

122

d. Uji Autokorelasi

Runs Test Unstandardized Residual Test Value a ,00068 Cases Test Value 60 Cases = Test Value 60 Total Cases 120 Number of Runs 65 Z ,733 Asymp. Sig. 2-tailed ,463 a. Median

3. Metode Analisis Regresi Linear Berganda

a.Dependent Variable: Ln_KREDIT Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -4,612 ,044 -104,405 ,000 Ln_DPK 1,000 ,001 ,971 1531,287 ,000 Ln_CAR ,003 ,004 ,001 ,925 ,357 Ln_LDR ,998 ,006 ,098 160,633 ,000 Ln_NPL ,002 ,001 ,001 1,405 ,163 Ln_ROA -,001 ,002 -,001 -,814 ,417 Ln_LAR ,001 ,005 ,000 ,131 ,896 Universitas Sumatera Utara 123

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan Uji-F

ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 407,507 6 67,918 664275,577 ,000 a Residual ,012 113 ,000 Total 407,518 119 a. Predictors: Constant, Ln_LAR, Ln_ROA, Ln_NPL, Ln_DPK, Ln_LDR, Ln_CAR b. Dependent Variable: Ln_KREDIT

b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -4,612 ,044 -104,405 ,000 Ln_DPK 1,000 ,001 ,971 1531,287 ,000 Ln_CAR ,003 ,004 ,001 ,925 ,357 Ln_LDR ,998 ,006 ,098 160,633 ,000 Ln_NPL ,002 ,001 ,001 1,405 ,163 Ln_ROA -,001 ,002 -,001 -,814 ,417 Ln_LAR ,001 ,005 ,000 ,131 ,896 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT

c. Uji Determinasi R

2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,995 a ,990 ,990 10586400,69436 a. Predictors: Constant,Ln_ LAR, Ln_NPL,Ln_ DPK, Ln_LDR, Ln_CAR, Ln_ROA b. Dependent Variable: Ln_Kredit Universitas Sumatera Utara 124 LAMPIRAN 11 Data Outlier Casewise Diagnostics a Case Number Std. Residual Ln_KREDIT Predicted Value Residual 27 3,943 26,25 25,7907 ,45930 47 5,243 31,95 31,3393 ,61069 63 4,327 26,98 26,4760 ,50403 99 3,365 27,47 27,0781 ,39193 135 4,777 28,13 27,5736 ,55645 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT Casewise Diagnostics a Case Number Std. Residual Ln_KREDIT Predicted Value Residual 18 3,686 33,38 33,2698 ,11019 52 3,285 33,59 33,4918 ,09819 87 3,030 33,79 33,6994 ,09058 125 3,114 32,30 32,2069 ,09308 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT Casewise Diagnostics a Case Number Std. Residual Ln_KREDIT Predicted Value Residual 53 3,048 32,02 31,9531 ,06687 111 3,058 32,30 32,2329 ,06708 115 3,156 31,62 31,5508 ,06923 124 3,100 30,14 30,0720 ,06800 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT Universitas Sumatera Utara 125 Casewise Diagnostics a Case Number Std. Residual Ln_KREDIT Predicted Value Residual 13 3,507 32,08 32,0161 ,06390 20 3,906 31,84 31,7688 ,07118 77 3,203 32,16 32,1016 ,05838 90 3,376 30,03 29,9685 ,06152 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT Casewise Diagnostics a Case Number Std. Residual Ln_KREDIT Predicted Value Residual 11 4,187 31,71 31,6513 ,05867 23 -3,547 29,35 29,3997 -,04970 103 3,289 33,26 33,2139 ,04610 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT Casewise Diagnostics a Case Number Std. Residual Ln_KREDIT Predicted Value Residual 70 3,054 33,16 33,1232 ,03683 101 3,951 33,26 33,2123 ,04766 118 -3,240 31,15 31,1891 -,03908 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT Casewise Diagnostics a Case Number Std. Residual Ln_KREDIT Predicted Value Residual 116 -3,430 31,15 31,1866 -,03659 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT Universitas Sumatera Utara 102 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Thamrin, dan Francis Tantri, 2014. Bank dan Lembaga Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Rajawali Pers, Jakarta. Brealey, Myers, Marcus, 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta. Brigham, Eugine F, dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan, Jilid Pertama, Erlangga, Jakarta. Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Anilisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21, Edisi Ketujuh, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hasibuan, Malayu, S.P., 2008. Dasar-dasar Perbankan, Cetakan Ketujuh, PT Bumi Aksara, Jakarta. Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Irmayanto, Juli dkk, 2009. Bank Lembaga Keuangan, Universitas Trisakti, Jakarta. Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kasmir, 2014. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi 12, Rajawali Pers, Jakarta. Latumaerissa, Julius, 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat, Jakarta. Mangani, Ktut Silvanita, 2009. Bank dan Keuangan Lain, Erlangga, Jakarta. Murhadi, Werner, 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham, Salemba Empat, Jakarta. Rahardjo, Budi, 2007. Keuangan Akuntansi Untuk Manajer Non Keuangan. Graha Ilmu, Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara 103 Rivai, Veithzal, Andria Permata Veithzal, dan Ferry N. Indroes, 2007. Bank and Financial Institution Management Conventional Sharia System, PT Grafindo Persada, Jakarta. Siamat, Dahlan, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Muslich Lufti, 2014. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Edisi Ketiga, USU Press, Medan. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Kesembilan, CV Alfabeta, Bandung. Syahyunan, 2013. Manajemen Keuangan 1 Perencanaan, Analisis dan Pengendalian Keuangan, Edisi Ketiga, USU Press, Medan. Tiandaru, Sigit dan Totok Budisantoso, 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta. Jurnal : Booklet Perbankan Indonesia. 2011. Jakarta : Bank Indonesia. Hamonangan, Reynaldo dan Hasan Sakti Siregar, 2009. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Non Performing Loan, Operating Ratio, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Return on Equity ROE Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi 13. Sumatera Utara. Nugraheni, Putri Pratista, 2013. “Pengaruh Faktor Internal Bank dan Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Penyaluran Kredit Perbankan Di Indonesia”, Diponegoro Journal of Accounting, Vol.2, No.4, pp.1-11. Oktaviani, dan Irene Rini Demi Pangestuti, 2012. “Pengaruh DPK, ROA, CAR, NPL, Dan Jumlah SBI Terhadap Penyaluran Kredit Perbankan”, Diponegoro Journal of Management, Vol.1, No.2, pp.430-438. Olokoyo, Felicia Omowunmi, 2011. “Determinants of Commercial Banks’ Lending Behaviour in Nigeria”, International Journal of Financial Research, Vol.2,No.2;July 2011. Satria, Dias, dan Rangga Bagus Subegti, 2010. “Determinasi Penyaluran Kredit Bank Umum Di Indonesia Periode 2006- 2009”, Jurnal Keuangan dan Perbankan , Vol.14, No.3, pp.415-424. Universitas Sumatera Utara 104 Yuwono, 2012. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return on Assets, dan Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit”, Diponegoro Journal of Accounting, Vol.1, No.1, pp.1-14. Skripsi : Febrianto, 2013. “Analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, LDR, NPL, CAR, ROA, dan BOPO Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2012 ”. Fransisca, 2008. “Pengaruh Faktor Internal Bank Terhadap Volume Kredit Pada Bank yang Go Public di Indonesia”. Huda, Ghalih Fahrul, 2014. “Pengaruh DPK, NPL dan ROA Terhadap Penyaluran Kredit Studi Pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009- 2012”. Galih, Tito Aditya, 2011. “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return on Asset, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada Bank di Indonesia”. Suwarsi, 2012. “Pengaruh Loan to Asset Ratio, Rate of Return on Loan Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Pembiayaan”. Triasdini, Himaniar, 2010. “Pengaruh CAR, NPL, dan ROA Terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja”. Internet : http:www.idx.co.idberandaperusahaantercatatlaporankeuangandantahunan 18 September 2015 http:www.sahamok.combankbank-umum 18 September 2015 http:www.sahamok.comemitensektor-keuangansub-sektor-bank 18 September 2015 Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 Perihal Pedoman Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum CAMELS Rating, Jakarta:Bank Indonesia. 19 Januari 2016 www.olahdatamedan.com 1 Februari 2016 Universitas Sumatera Utara 40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal yaitu untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel yang satu dengan yang lain Sugiyono, 2006:11. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on asset dan loan to asset ratio terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2011-2014.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI melalui media internet dengan situs www.idx.co.id, www.bi.go.id, www.sahamok.com dan website resmi perusahaan perbankan yang diteliti. Waktu pelaksanaan penelitian adalah mulai dari bulan Januari 2016 sampai dengan selesai.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional berguna agar peneliti dapat lebih fokus dalam pengamatan. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2011-2014. 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu jumlah penyaluran kredit Y sebagai variabel dependen, dan dana pihak ketiga X 1 , capital adequacy ratio X 2 , loan to deposit ratio X 3 , non performing loan X 4 , return on assets X 5 , dan loan to asset ratio X 6 sebagai variabel independen. Universitas Sumatera Utara 41 3. Data yang digunakan diperoleh dari www.idx.co.id dan www.sahamok.com tahun 2011-2014 . 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.4.1 Variabel Dependen Y Variabel dependen dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang disalurkan oleh bank umum di Indonesia selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, yakni diketahui dari besaran jumlah penyaluran kredit yang disalurkan oleh bank dan dinyatakan dalam jutaan rupiah Huda, 2014.

3.4.2 Variabel Independen X

Variabel independen dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio. 1. Dana Pihak Ketiga X 1 Dana pihak ketiga merupakan sumber dana bank yang berasal dari simpanan pihak masyarakat, yang terdiri dari simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito Dendawijaya, 2005:49. 2. Capital Adequacy Ratio CAR X 2 Capital Adequacy Ratio CAR memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman utang, dan lain-lain Dendawijaya, 2005:121. Universitas Sumatera Utara 42 Capital Adequacy Ratio dirumuskan sebagai berikut : CAR = T R × 100 3. Loan to Deposit Ratio LDR X 3 Dalam Dendawijaya 2005:116 LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Loan to Deposit Ratio dirumuskan sebagai berikut : LDR = y D T D P × 100 4. Non Performing Loan NPL X 4 Non Performing Loan NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah kriteria kurang lancar, diragukan dan macet terhadap total kredit yang disalurkan bank Siamat, 2005:358. Non Performing Loan dirumuskan sebagai berikut : NPL = y D × 100 5. Return on Asset ROA X 5 Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset Dendawijaya, 2005:118. Return on Asset dirumuskan sebagai berikut : ROA = T × 100 Universitas Sumatera Utara 43 6. Loan to Asset Ratio LAR X 6 Loan to Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. Rasio ini merupakan perbandingan seberapa besar kredit yang diberikan bank dibandingkan dengan besarnya total asset yang dimiliki bank Dendawijaya, 2005:117. Loan to Asset Ratio dirumuskan sebagai berikut: LAR = y D × 100 Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Rumus Skala Dana Pihak Ketiga X1 Sumber dana bank yang berasal dari simpanan pihak masyarakat. Dana Pihak Ketiga Nominal Capital Adequacy Ratio X2 Rasio yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko. CAR = T R x100 Rasio Loan to Deposit Ratio X3 Rasio perbandingan antara jumlah kredit dibanding dengan dana pihak ketiga. LDR = T D P x100 Rasio Non Performing Loan X4 Rasio perbandingan antara kredit bermasalah dengan jumlah kredit. NPL = x 100 Rasio Sumber : Huda 2014, Febrianto 2013, Dendawijaya 2005, dan Siamat 2005 Universitas Sumatera Utara 44 Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Definisi Operasional Rumus Skala Return on Asset X5 Rasio perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva. ROA = T x 100 Rasio Loan to Asset Ratio X6 Rasio perbandingan seberapa besar jumlah kredit dengan jumlah aset. LAR = x 100 Rasio Kredit Y Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit Nominal Sumber : Huda 2014, Febrianto 2013, Dendawijaya 2005 dan Siamat 2005

3.5 Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2005:72. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dan yang menjadi populasi sasaran adalah perusahaan perbankan bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2011-2014 yaitu sebanyak 40 bank. Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 3.2 Daftar Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia NO NAMA BANK KODE 1 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk AGRO 2 Bank Agris Tbk AGRS 3 Bank MNC International Tbk BABP 4 Bank Capital Indonesia Tbk BACA 5 Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK 6 Bank Central Asia Tbk BBCA 7 Bank Bukopin Tbk BBKP 8 Bank Mestika Dharma Tbk BBMD 9 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI 10 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP 11 Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI 12 Bank Tabungan Negara Tbk BBTN 13 Bank Yudha Bhakti Tbk BBYB 14 Bank Mutiara Tbk BCIC 15 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN 16 Bank Pundi Indonesia Tbk BEKS 17 Bank Ina Perdana Tbk BINA 18 Bank Jabar Banten Tbk BJBR 19 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk BJTM 20 Bank Kesawan Tbk BKSW 21 Bank Maspion Indonesia Tbk BMAS 22 Bank Mandiri Tbk BMRI 23 Bank Bumi Arta Tbk BNBA 24 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA 25 Bank International Indonesia Tbk BNII 26 Bank Permata Tbk BNLI 27 Bank Sinarmas Tbk BSIM 28 Bank Swadesi Tbk BSWD 29 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN 30 Bank Victoria International Tbk BVIC 31 Bank Dinar Indonesia Tbk DNAR 32 Bank Artha Graha International Tbk INPC 33 Bank Mayapada International Tbk MAYA 34 Bank Windu Kentjana International MCOR 35 Bank Mega Tbk MEGA 36 Bank Mitraniaga Tbk NAGA 37 Bank NISP OCBC Tbk NISP 38 Bank National Nobu Tbk NOBU 39 Panin Bank Tbk PNBN 40 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA Sumber : Bursa Efek Indonesia BEI dan www.sahamok.com Universitas Sumatera Utara 46

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2005:73. Berdasarkan populasi yang telah ditentukan maka akan dipilih sampel penelitian dengan menggunakan kriteria- kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan perbankan yang tidak mengalami kerugian selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Berdasarkan kriteria yang digunakan, maka perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 36 perusahaan yang akan menjadi sampel perusahaan perbankan, yang mana dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.3 Daftar Bank Berdasarkan Kriteria yang Menjadi Sampel Di Bursa Efek Indonesia BEI Periode 2011-2014 No Nama Bank Kode Kriteria Sampel Sampel 1 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk AGRO √ Sampel 1 2 Bank Agris Tbk AGRS √ Sampel 2 3 Bank MNC International Tbk BABP - 4 Bank Capital Indonesia Tbk BACA √ Sampel 3 5 Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK √ Sampel 4 6 Bank Central Asia Tbk BBCA √ Sampel 5 7 Bank Bukopin Tbk BBKP √ Sampel 6 8 Bank Mestika Dharma Tbk BBMD √ Sampel 7 9 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI √ Sampel 8 10 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP √ Sampel 9 11 Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI √ Sampel 10 12 Bank Tabungan Negara Tbk BBTN √ Sampel 11 13 Bank Yudha Bhakti Tbk BBYB √ Sampel 12 14 Bank Mutiara Tbk BCIC - 15 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN √ Sampel 13 16 Bank Pundi Indonesia Tbk BEKS - 17 Bank Ina Perdana Tbk BINA √ Sampel 14 18 Bank Jabar Banten Tbk BJBR √ Sampel 15 19 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk BJTM √ Sampel 16 20 Bank Kesawan Tbk BKSW - Sumber : www.idx.co.id data diolah Universitas Sumatera Utara 47 Lanjutan Tabel 3.3 No Nama Bank Kode Kriteria Sampel Sampel 21 Bank Maspion Indonesia Tbk BMAS √ Sampel 17 22 Bank Mandiri Tbk BMRI √ Sampel 18 23 Bank Bumi Arta Tbk BNBA √ Sampel 19 24 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA √ Sampel 20 25 Bank International Indonesia Tbk BNII √ Sampel 21 26 Bank Permata Tbk BNLI √ Sampel 22 27 Bank Sinarmas Tbk BSIM √ Sampel 23 28 Bank Swadesi Tbk BSWD √ Sampel 24 29 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN √ Sampel 25 30 Bank Victoria International Tbk BVIC √ Sampel 26 31 Bank Dinar Indonesia Tbk DNAR √ Sampel 27 32 Bank Artha Graha International Tbk INPC √ Sampel 28 33 Bank Mayapada International Tbk MAYA √ Sampel 29 34 Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR √ Sampel 30 35 Bank Mega Tbk MEGA √ Sampel 31 36 Bank Mitraniaga Tbk NAGA √ Sampel 32 37 Bank NISP OCBC Tbk NISP √ Sampel 33 38 Bank National Nobu Tbk NOBU √ Sampel 34 39 Panin Bank Tbk PNBN √ Sampel 35 40 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA √ Sampel 36 Sumber : www.idx.co.id data diolah

3.6 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data Sugiyono, 2005:74. Data sekunder peneliti diperoleh melalui media internet dengan situs www.idx.co.id, www.bi.go.id, www.sahamok.com dan www.google.co.id, jurnal, buku-buku, referensi, dan literature ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 48

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode studi dokumentasi dan studi pustaka. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen laporan keuangan setiap perusahaan yang menjadi sampel penelitian selama periode 2011-2014 yang diperoleh melalui situs www.idx.co.id. Sedangkan studi pustaka dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal, maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian. 3.8 Metode Analisis Data 3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif ditujukan untuk melihat profil dari penelitian tersebut dan memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel dan membuat kesimpulan yang berlaku. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum Ghozali, 2013:19. Dimana pengujian ini dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. 3.8.2 Uji Asumsi Klasik 3.8.2.1 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke Universitas Sumatera Utara 49 kanan. Dengan adanya tes normalitas, maka hasil penelitian bisa digeneralisasikan pada populasi Situmorang dan lufti, 2014:114. Uji normalitas dilakukan melalui pendekatan histogram dan pendekatan normal probability plots. Pada grafik histogram, suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi data yang berbentuk lonceng tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Pada normal probability plots, suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Uji normalitas juga bisa dilakukan dengan pendekatan Kolmogrov-Smirnov.

3.8.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau sama maka disebut homokedastisitas, demikian sebaliknya jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independennya. Alat untuk menguji heteroskedastisitas yakni dengan alat analisis grafik atau dengan analisis residual yang berupa statistik Situmorang dan Lufti, 2014:121. Analisis grafik dilakukan melalui pembacaan grafik Scatterplot. Apabila terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Analisis statistik dilakukan melalui uji glejser. Suatu model regresi dikatakan tidak mengalami Universitas Sumatera Utara 50 heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.

3.8.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat pada besarnya nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, jika nilai VIF 5 dan nilai tolerance 0.1 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah Tolerance 0.1 sedangkan variance inflation factor VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas Situmorang dan Lufti, 2014:147. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Terdapat bermacam cara untuk menghilangkan gejala multikolinearitas dalam suatu model regresi antara lain dengan menambah data sampel atau menghilangkan salah satu atau beberapa variabel yang mempunyai nilai korelasi yang tinggi.

3.8.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu residual pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus Universitas Sumatera Utara 51 ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, triwulan, dan tahunan Situmorang dan Lufti, 2014:134. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Run Test. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak Ghozali, 2013:120.

3.8.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Metode yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dilakukan pada penelitian ini untuk memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan antara variabel independen yaitu dana pihak ketigaX 1 , capital adequacy ratioX 2 , loan to deposit ratioX 3 , non performing loanX 4 , return on assetsX 5 , dan loan to asset ratioX 6 terhadap variabel dependen yaitu jumlah penyaluran kredit Y diukur dengan rumus persamaannya adalah sebagai berikut : Y=α+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 + � Keterangan : Y = Jumlah Penyaluran Kredit α = Konstanta b 1.... b 6 = Koefisien Regresi X 1 X 1 = Dana Pihak Ketiga DPK X 2 = capital adequacy ratio CAR X 3 = loan to deposit ratio LDR X 4 = non performing loan NPL X 5 = return on assets ROA Universitas Sumatera Utara 52 X 6 = loan to asset ratio LAR � = Error of Term

3.8.4 Pengujian Hipotesis

3.8.4.1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat Ghozali, 2013:98. Perumusan hipotesisnya : 1. Ho : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = 0, artinya bahwa secara simultan dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ b 6 ≠ 0, artinya bahwa secara simultan dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan α = 5 untuk mendapatkan nilai F tabel . Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut : a. Jika F hitung ≤ F tabel atau nilai signifikan α ≥ 0.05, maka Ho diterima. b. Jika F hitung ≥ F tabel atau nilai signifikan α ≤ 0.05, maka Ha diterima. Universitas Sumatera Utara 53

3.8.4.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2013:98. Perumusan hipotesisnya : 1. Ho : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = 0, artinya bahwa secara parsial dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ b 6 ≠ 0, artinya bahwa secara parsial dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada uji ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut : a. Jika t hitung ≤ t tabel atau nilai signifikan α ≥ 0.05, maka Ho diterima. b. Jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan α ≤ 0.05, maka Ha diterima. Universitas Sumatera Utara 54

3.8.4.3 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013:97. Universitas Sumatera Utara 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk didirikan pada 27 September 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada 8 Februari 1990. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk sebesar 80,42 dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, sebesar 14,03 dimiliki oleh Dana Pensiun Perkebunan, dan sebesar 5,55 kepemilikan saham dimiliki oleh Masyarakat.

4.1.2 Bank Agris Tbk

PT. Bank Agris Tbk didirikan pada tahun 1973 dan mulai beroperasi secara komersial pada 9 Maret 1993. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Agris Tbk sebesar 0,27 dimiliki oleh Benjamin Jiaravanon, sebesar 78,48 dimiliki oleh PT. Dian Intan Perkasa, dan sebesar 21,25 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.3 Bank Capital Indonesia Tbk

PT. Bank Capital Indonesia Tbk didirikan pada 20 April 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juni 1990. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Capital Indonesia Tbk sebesar 28,23 dimiliki oleh Danny Nugroho, sebesar 15,75 dimiliki oleh Indigo Investment Limited, sebesar 10,16 dimiliki oleh Zen Gem Investment Limited, dan sebesar 45,85 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 56

4.1.4 Bank Ekonomi Rahardja Tbk

PT. Bank Ekonomi Rahardja Tbk didirikan pada 15 Mei 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 20 April 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Februari 1990. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Ekonomi Rahardja Tbk sebesar 98,94 dimiliki oleh HSBC Asia Pasific Holdings UK Limited, sebesar 1,00 dimiliki oleh PT. Bank Central Asia Tbk, dan sebesar 0,06 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.5 Bank Central Asia

PT. Bank Central Asia Tbk didirikan pada tahun 1955 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 21 februari 1957. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Central Asia Tbk sebesar 47,15 dimiliki oleh Farindo Investment Mauritius Ltd qualitate qua qq yakni Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono, sebesar 1,76 dimiliki oleh Anthony Salim, sebesar 0,26 dimiliki oleh Dewan Komisaris Direksi BCA, dan sebesar 50,83 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.6 Bank Bukopin Tbk

PT. Bank Bukopin Tbk didirikan pada 10 Juli 1970 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1970. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Bukopin Tbk sebesar 25,66 dimiliki oleh Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia Kopelindo, sebesar 22,43 dimiliki oleh PT. Bosowa Corporindo, sebesar 11,44 dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan sebesar 40,49 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 57

4.1.7 Bank Mestika Dharma Tbk

PT. Mestika Dharma Tbk didirikan pada tahun 1955 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1955. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Mestika Dharma Tbk sebesar 89,44 dimiliki oleh PT. Mestika Benua Mas, sebesar 0,06 dimiliki oleh perorangan dan sebesar 10,50 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.8 Bank Negara Indonesia Tbk

PT. Bank Negara Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1946 oleh Pemerintah Republik Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1955. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Negara Indonesia Tbk sebesar 60 dimiliki oleh pemerintah dan 40 kepemilikan saham dimiliki oleh publik.

4.1.9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk

PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk didirikan pada 18 Januari 1972 dan mulai beroperasi secara komersial pada 3 Juli 1989. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk sebesar 66,15 dimiliki oleh ACOM CO, LTD, sebesar 9,35 dimiliki oleh The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd, sebesar 6,35 dimiliki oleh PT. Hermawan Sentral Investama, dan sebesar 18,15 kepemilikan saham dimiliki oleh Masyarakat.

4.1.10 Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk didirikan pada 16 Desember 1895 dan mulai resmi ditetapkan menjadi Bank Rakyat Indonesia sejak 16 Desember 1968. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Universitas Sumatera Utara 58 sebesar 56,75 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, sebesar 35,68 dimiliki oleh pemodal asing, dan sebesar 7,57 kepemilikan saham dimiliki oleh pemodal domestik.

4.1.11 Bank Tabungan Negara Tbk

PT. Bank Tabungan Negara Tbk didirikan pada tahun 1897 dan mulai resmi ditetapkan menjadi Bank Tabungan Negara pada 1963. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Tabungan Negara Tbk sebesar 60,13 dimiliki oleh pemerintah dan sebesar 39,87 kepemilikan saham dimiliki oleh publik.

4.1.12 Bank Yudha Bhakti Tbk

PT. Bank Yudha Bhakti Tbk didirikan pada 19 September 1989 dan mulai mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1989. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Yudha Bhakti Tbk sebesar 61,10 dimiliki oleh PT. Gozco Capital, sebesar 5,95 dimiliki oleh Kopkar Bank Yudha Bhakti, dan sebesar 5,02 kepemilikan saham dimiliki oleh Inkoppabri.

4.1.13 Bank Danamon Indonesia Tbk

PT. Bank Danamon Indonesia Tbk didirikan pada 16 Juli 1956 dan mulai beroperasi secara komersial pada 7 Juni 1957. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar 67,37 dimiliki oleh Asia Financial Indonesia Pte, Ltd, sebesar 6,79 dimiliki oleh JPMCB-Franklin Templeton Investment Funds, dan sebesar 25,84 kepemilikan saham dimiliki oleh Publik. Universitas Sumatera Utara 59

4.1.14 Bank Ina Perdana Tbk

PT. Bank Ina Perdana Tbk didirikan pada 9 Februari 1990 dan mulai beroperasi secara komersial pada 3 Juli 1991. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Ina Perdana Tbk sebesar 4,00 dimiliki oleh Oki Widjaja, sebesar 37,62 dimiliki oleh OCBC Securities Pte Ltd-Client AC, sebesar 20,00 dimiliki oleh PT. Philadel Terra Lestari, dan sebesar 38,38 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.15 Bank Jabar Banten Tbk

PT. Bank Jabar Banten Tbk didirikan pada 20 Mei 1961. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Jabar Banten Tbk sebesar 38,26 dimiliki oleh pemerintah provinsi Jawa Barat, sebesar 23,61 dimiliki oleh pemerintah kotakabupaten se-Jawa Barat, sebesar 5,37 dimiliki oleh pemerintah provinsi Banten, sebesar 5,17 dimiliki oleh pemerintah kotakabupaten se-Banten, sebesar 7,26 dimiliki oleh lokal perorangan, sebesar 4,01 dimiliki oleh lokal institusi, sebesar 0,04 dimiliki oleh perorangan asing, dan sebesar 13,69 kepemilikan saham dimiliki oleh institusi asing.

4.1.16 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk didirikan pada 17 Agustus 1961. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk sebesar 51,46 dimiliki oleh pemerintah provinsi Jawa Timur, sebesar 28,54 dimiliki oleh pemerintah daerah se-Jawa Timur, dan sebesar 20 kepemilikan saham dimiliki oleh publik. Universitas Sumatera Utara 60

4.1.17 Bank Maspion Indonesia Tbk

PT. Bank Maspion Indonesia Tbk didirikan pada 6 November 1989 dan beroperasi secara komersial pada 31 Agustus 1990. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Maspion Indonesia Tbk sebesar 67,69 dimiliki oleh PT. Alim Investindo, sebesar 14,29 dimiliki oleh PT. Maspion, sebesar 6,77 dimiliki oleh PT. Guna Investindo, dan sebesar 11,25 kepemilikan saham dimiliki oleh publik.

4.1.18 Bank Mandiri Tbk

PT. Bank Mandiri Tbk didirikan pada 2 Oktober 1998. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk sebesar 60 dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia, sebesar 40 kepemilikan saham dimiliki oleh publik yang terdiri atas Pemodal Nasional dan Pemodal Asing. Pemodal nasional yakni perorangan, karyawan, koperasi, yayasan, dana pensiun, asuransi, bank, perseroan terbatas, dan reksadana. Sedangkan pemodal asing adalah retail dan institusional.

4.1.19 Bank Bumi Arta Tbk

PT. Bank Bumi Arta Tbk didirikan pada 03 Maret 1967. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Bumi Arta Tbk sebesar 45,45 dimiliki oleh PT. Surya Husada, sebesar 27,27 dimiliki oleh PT. Dana Grama, sebesar 18,18 dimiliki oleh PT. Budiman Kencana, dan sebesar 9,10 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 61

4.1.20 Bank CIMB Niaga Tbk

PT. Bank CIMB Niaga Tbk didirikan pada 26 September 1955. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank CIMB Niaga Tbk sebesar 96,92 dimiliki oleh CIMB Group Sdn Bhd dan sebesar 3,08 kepemilikan saham dimiliki oleh publik.

4.1.21 Bank International Indonesia Tbk

PT. Bank International Indonesia Tbk didirikan pada 15 Mei 1959. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank International Indonesia Tbk sebesar 45,02 dimiliki oleh Sorak Financial Holdings Pte. Ltd, sebesar 33,96 dimiliki oleh Maybank Offshore Corporate Services Labuan Sdn Bhd, sebesar 18,31 dimiliki oleh UBS AG London, dan sebesar 2,71 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.22 Bank Permata Tbk

PT. Bank Permata Tbk didirikan pada 17 Desember 1954. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Permata Tbk sebesar 44,56 dimiliki oleh PT. Astra International Tbk, sebesar 44,56 dimiliki oleh Standard Chartered Bank, dan sebesar 10,88 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.23 Bank Sinarmas Tbk

PT. Bank Sinarmas Tbk didirikan pada 18 Agustus 1989. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Sinarmas Tbk sebesar 53,41 dimiliki oleh PT. Sinar Mas Multiartha Tbk, sebesar 2,59 dimiliki oleh PT. Shinta Universitas Sumatera Utara 62 Utama, sebesar 0,03 dimiliki oleh Freenyan Liwang, sebesar 43,97 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.24 Bank Swadesi Tbk

PT. Bank Swadesi Tbk didirikan pada tahun 1989. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Swadesi Tbk sebesar 76 dimiliki oleh Bank of India, sebesar 17 dimiliki oleh PT. Panca Mantra Jaya, sebesar 2 dimiliki oleh Mr. Prakash Rupchand Chugani, dan sebesar 5 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.25 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk didirikan pada tahun 1958. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk sebesar 40 dimiliki oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation SMBC, sebesar 25,88 dimiliki oleh TPG Nusantara, dan sebesar 34,12 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.26 Bank Victoria International Tbk

PT. Bank Victoria International Tbk didirikan pada 28 Oktober 1992 dan beroperasi secara komersial pada tahun 1994. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Victoria International Tbk sebesar 39,37 dimiliki oleh PT. Victoria Investama Tbk, sebesar 12,35 dimiliki oleh Suzanna Tanojo, sebesar 8,19 dimiliki oleh Atrium Asia Investment Management Pte.Ltd., sebesar 5,87 dimiliki oleh PT. Suryayudha Investindo Cipta, sebesar 3,08 dimiliki oleh PT. Nata Patindo, dan sebesar 31,14 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 63

4.1.27 Bank Dinar Indonesia Tbk

PT. Bank Dinar Indonesia Tbk didirikan pada 15 Agustus 1990. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Dinar Indonesia Tbk sebesar 36,16 dimiliki oleh Nio Yantony, sebesar 21,15 dimiliki oleh Andre Mirza Hartawan, sebesar 10,58 dimiliki oleh Syaiful Amir, sebesar 3,63 dimiliki oleh ahli waris Anugerah Liman, sebesar 3,59 dimiliki oleh Herry Harsini Widjaja, sebesar 0,60 dimiliki oleh Phebe Liman, sebesar 0,60 dimiliki oleh Laura Liman, sebesar 0,60 dimiliki oleh Eunice Liman, sebesar 0,60 dimiliki oleh Anthony Liman, sebesar 0,60 dimiliki oleh Silas Liman, sebesar 0,54 dimiliki oleh Paulo Liman, dan sebesar 22,22 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.28 Bank Artha Graha International Tbk

PT. Bank Artha Graha International Tbk didirikan pada 7 September 1973. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Artha Graha International Tbk sebesar 6,31 dimiliki oleh PT. Arthamulia Sentosajaya, sebesar 10,10 dimiliki oleh PT. Cerana Arthaputra, sebesar 5,44 dimiliki oleh PT. Karya Nusantara Permai, sebesar 6,31 dimiliki oleh PT. Pirus Platinum Murni, sebesar 6,31 dimiliki oleh PT. Puspita Bisnispuri, sebesar 16,70 dimiliki oleh PT. Sumber Kencana Graha, dan sebesar 48,83 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.29 Bank Mayapada International Tbk

PT. Bank Mayapada International Tbk didirikan pada 10 Januari 1990 dan dan beroperasi secara komersial pada 16 Maret 1990. Komposisi kepemilikan Universitas Sumatera Utara 64 saham perusahaan PT. Bank Mayapada International Tbk sebesar 25,31 dimiliki oleh PT. Mayapada Karunia, sebesar 3,20 dimiliki oleh PT. Mayapada Kasih, sebesar 17,57 dimiliki oleh Brilliant Bazaar Pte Ltd, sebesar 22,43 dimiliki oleh Summertime Ltd, sebesar 7,31 dimiliki oleh Unity Rise Ltd, sebesar 10,00 dimiliki oleh SCB SG SA HL Bank AC Jtrust Asia Pte LTd, dan sebesar 14,18 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.30 Bank Windu Kentjana International Tbk

PT. Bank Windu Kentjana International Tbk didirikan pada 18 Desember 2007. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Windu Kentjana International Tbk sebesar 67,06 dimiliki oleh Johnny Wiraatmadja, sebesar 14,82 dimiliki oleh PT. Mitra Wadah Kencana, sebesar 4,28 dimiliki oleh PT. Blue Cross Indonesia, dan sebesar 13,84 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.31 Bank Mega Tbk

PT. Bank Mega Tbk didirikan pada 15 April 1969. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Mega Tbk sebesar 99,99 dimiliki oleh PT. CT Corpora dan sebesar 00,01 kepemilikan saham dimiliki oleh PT. Para Rekan Investama.

4.1.32 Bank Mitraniaga Tbk

PT. Bank Mitraniaga Tbk didirikan pada 5 Juli 1989. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Mitraniaga Tbk sebesar 72,07 dimiliki oleh Willy Yonathan, sebesar 18,04 dimiliki oleh PT. Sarana Steel Corporation, dan sebesar 9,89 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 65

4.1.33 Bank NISP OCBC Tbk

PT. Bank NISP OCBC Tbk didirikan pada 4 April 1941. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank NISP OCBC Tbk sebesar 85,1 dimiliki oleh OCBC Overseas Investment Pte.Ltd dan sebesar 14,9 kepemilikan saham dimiliki oleh Pemegang saham lainnya.

4.1.34 Bank National Nobu Tbk

PT. Bank National Nobu Tbk didirikan pada 13 Februari 1990. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank National Nobu Tbk sebesar 20,19 dimiliki oleh PT. Kharisma Buana Nusantara, sebesar 20,15 dimiliki oleh PT. Prima Cakrawala Sentosa, sebesar 9,28 dimiliki oleh Nio Yantony, sebesar 4,89 dimiliki oleh PT. Lippo General Insurance Tbk, sebesar 3,91 dimiliki oleh PT. Putra Mulia Indonesia, dan sebesar 38,58 kepemilikan saham dimiliki oleh publik.

4.1.35 Panin Bank Tbk

PT. Panin Bank Tbk didirikan pada 17 Agustus 1971. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Panin Bank Tbk sebesar 46,04 dimiliki oleh PT. Panin Financial Tbk, sebesar 38,82 dimiliki oleh Votraint Pty Ltd, dan sebesar 15,14 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.1.36 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk

PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk didirikan pada 15 Juni 1974. Komposisi kepemilikan saham perusahaan PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk sebesar 74,02 dimiliki oleh Woori Bank Korea, sebesar 12,46 dimiliki Universitas Sumatera Utara 66 oleh Ir. H. Arifin Panigoro, sebesar 6,06 dimiliki oleh PT. Medco Intidinamika, dan sebesar 7,46 kepemilikan saham dimiliki oleh masyarakat.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif ditujukan untuk melihat profil dari penelitian tersebut dan memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel dan membuat kesimpulan yang berlaku.Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum Ghozali, 2013:19. Dimana pengujian ini dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Pada penelitian ini, gambaran statistik deskriptif dengan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio dan variabel dependen yaitu jumlah penyaluran kredit, dimana statistik deskriptif variabel tersebut dari sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2011-2014. Berikut hasil analisis statistik deskriptif dapat ditunjukkan pada Tabel 4.1 dibawah ini : Universitas Sumatera Utara 67 Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kredit 144 162769,00 5,05E8 62563057,8542 1,04720E8 DPK 144 116748,00 6,06E8 74607059,7986 1,28146E8 CAR 144 10,35 87,49 19,5730 11,66558 LDR 144 43,46 103,38 81,4217 12,59398 NPL 144 ,00 4,17 1,2869 1,04604 ROA 144 ,24 5,42 2,0908 1,23599 LAR 144 31,98 93,98 69,8251 14,66717 Valid N listwise 144 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.1 maka dapat dijelaskan bahwa : 1. Variabel dependen Y yaitu jumlah penyaluran kredit memiliki nilai minimum 162769,00 atau sebesar Rp.162.769.000.000,- berasal dari Bank National Nobu Tbk pada tahun 2011, sedangkan nilai maksimum jumlah penyaluran kredit adalah 5,05E8 atau sebesar Rp.505.394.541.000.000,- berasal dari Bank Mandiri Tbk pada tahun 2014. Dengan melihat rata-rata mean Kredit sebesar 62563057,8542, maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik nilai rata-rata Kredit pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar Rp.62.563.057.000.000 dengan standar deviasi 1,04720E8 atau sekitar Rp.104.720.000.000.000,-. 2. Variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga X 1 memiliki nilai minimum 116748,00 atau sebesar Rp.116.748.000.000,- berasal dari Bank Dinar Indonesia Tbk pada tahun 2011, sedangkan nilai maksimum dana pihak ketiga adalah sebesar 6,06E8 atau sebesar Rp.605.610.330.000.000,- berasal Universitas Sumatera Utara 68 dari Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2014. Dengan melihat rata-rata mean Dana Pihak Ketiga 74607059,7986 maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik nilai rata-rata Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar Rp.74.607.059.000.000,- dengan standar deviasi 1,28146E8 atau sebesar Rp.128.146.000.000,-. 3. Variabel independen yaitu Capital Adequacy Ratio X 2 memiliki nilai minimum 10,35 berasal dari Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk pada tahun 2012 , sedangkan nilai maksimum Capital Adequacy Ratio adalah 87,49 berasal dari Bank National Nobu Tbk pada tahun 2013 dengan melihat rata- rata mean Capital Adequacy Ratio 19,5730 atau sebesar 19,57 dengan standar deviasi 11,66558. 4. Variabel independen yaitu Loan to Deposit Ratio X 3 memiliki nilai minimum 43,46 berasal dari Bank National Nobu Tbk pada tahun 2012, sedangkan nilai maksimum loan to deposit ratio adalah 103,38 berasal dari Bank Dinar Indonesia Tbk pada tahun 2011 dengan melihat rata-rata mean loan to deposit ratio 81,4217 atau sebesar 81,42 dengan standar deviasi 12,59398. 5. Variabel independen yaitu Non Performing Loan X 4 memiliki nilai minimum 0,00 berasal dari Bank National Nobu Tbk pada tahun 2011, sedangkan nilai maksimum non performing loan adalah 4,17 berasal dari Bank Yudha Bhakti Tbk pada tahun 2011 dengan melihat rata-rata mean non performing loan 1,2869 atau sebesar 1,28 dengan standar deviasi 1,04604. Universitas Sumatera Utara 69 6. Variabel independen yaitu Return On Assets X 5 memiliki nilai minimum 0,24 berasal dari Bank Mitraniaga Tbk pada tahun 2011, sedangkan nilai maksimum Return On Assets adalah 5,42 berasal dari Bank Mestika Dharma Tbk pada tahun 2013 dengan melihat rata-rata mean return on assets 2,0908 atau sebesar 2,09 dengan standar deviasi 1,23599. 7. Variabel independen yaitu Loan to Asset Ratio X 6 memiliki nilai minimum 31,98 berasal dari Bank National Nobu Tbk pada tahun 2013, sedangkan nilai maksimum loan to asset ratio 93,98 berasal dari Bank Artha Graha International Tbk pada tahun 2011 dengan melihat rata-rata mean loan to asset ratio 69,8251 atau sebesar 69,82 dengan standar deviasi 14,66717.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Didalam pengujian asumsi klasik, peneliti akan melakukan uji atas data- data yang telah diperoleh yang disebut dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah data telah terdistribusi dengan normal dengan uji normalitas, dan untuk melihat apakah penelitian tersebut terjadi multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi atau tidak.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas, maka hasil penelitian kita bisa Universitas Sumatera Utara 70 digeneralisasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi normal Situmorang dan Lutfi, 2014:114. Ghozali, 2013:160 untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui uji statistik dan analisis grafik. Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji statistik non parametric Kolmogorov-Smirnov K-S dan melalui analisis grafik, yaitu dengan melihat pendekatan grafik histogram dan grafik normal probability plot. Hipotesis Nol H0 : Data terdistribusi secara normal Hipotesis Altenatif Ha : Data tidak terdistribusi secara normal  Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima,  sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Pada pengujian awal normalitas data, baik dengan pendekatan grafik maupun pendekatan statistik Kolmogorov-Smirnov terlihat bahwa data tidak terdistribusi secara normal seperti ditunjukkan sebagai berikut : Tabel 4.2 Pengujian Awal Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 144 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 10361928,53827793 Most Extreme Differences Absolute ,143 Positive ,114 Negative -,143 Kolmogorov-Smirnov Z 1,721 Asymp. Sig. 2-tailed ,005 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 71 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dideskripsikan besarnya Kolmogorov- Smirnov K-S adalah 1,721 dan signifikansi 0,0050,05 sehingga sesuai dengan kriteria pengujian jika tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal. Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.1 Pengujian Awal Normalitas dengan Histogram Pada gambar 4.1 uji normalitas dengan pendekatan histogram terlihat bahwa histogram menunjukkan penyebaran data yang tidak terdistribusi secara normal. Hal ini terlihat dari bentuk histogram yang kurang proporsional sehingga dapat disimpulkan data tidak berdistribusi secara normal. Selanjutnya uji normalitas dengan pendekatan grafik Normal Probability Plot dapat dilihat pada Gambar 4.2 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 72 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.2 Pengujian Awal Normal Probability Plot Pendekatan Grafik Normalitas dengan Grafik Normal Probability Plot menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal, hal ini terlihat dari titik-titik penyebaran tidak mendekati atau jauh dari sumbu diagonal grafik sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal. Dengan demikian pada pengujian awal normalitas dengan menggunakan tiga pendekatan diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk mengatasi data yang tidak terdistribusi secara normal, maka dilakukan transformasi data ke bentuk Logaritma Natural Ln. Hasil uji Asumsi Klasik setelah transformasi data adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 73 Tabel 4.3 Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan Logaritma Natural One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 144 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,11382030 Most Extreme Differences Absolute ,213 Positive ,213 Negative -,144 Kolmogorov-Smirnov Z 2,557 Asymp. Sig. 2-tailed ,000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dideskripsikan besarnya Kolmogorov- Smirnov K-S adalah 2,557 dan signifikansi 0,0000,05 sehingga sesuai dengan kriteria pengujian jika tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal. Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.3 Pengujian Normalitas Histogram dengan Logaritma Natural Universitas Sumatera Utara 74 Pada gambar 4.3 uji normalitas dengan pendekatan histogram terlihat bahwa histogram menunjukkan penyebaran data yang tidak terdistribusi secara normal. Hal ini terlihat dari bentuk histogram yang kurang proporsional sehingga dapat disimpulkan data tidak berdistribusi secara normal. Selanjutnya uji normalitas dengan pendekatan grafik Normal Probability Plot dapat dilihat pada Gambar 4.4 sebagai berikut : Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.4 Pengujian Normal Probability Plot dengan Logaritma Natural Pendekatan Grafik Normalitas dengan Grafik Normal Probability Plot menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal, hal ini terlihat dari titik-titik penyebaran tidak mendekati atau jauh dari sumbu diagonal grafik sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal. Dengan demikian dapat disimpulkan pada pengujian normalitas dengan menggunakan logaritma natural bahwa model regresi yang digunakan tidak memenuhi asumsi Universitas Sumatera Utara 75 normalitas. Maka untuk melakukan penanganan data tidak normal atau data menyebar secara tidak normal dapat dilakukan dengan menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya data Situmorang dan Lufti, 2014:121. Untuk memperoleh hasil terbaik, maka data pencilan atau outlier yang ada dihilangkan. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Ghozali, 2013:41. Hasil pengujian normalitas setelah menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya data Outlier adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov setelah Menghilangkan Outlier One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 120 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,00985334 Most Extreme Differences Absolute ,085 Positive ,069 Negative -,085 Kolmogorov-Smirnov Z ,933 Asymp. Sig. 2-tailed ,349 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dideskripsikan besarnya Kolmogorov- Smirnov K-S adalah 0,933 dan signifikansi 0,3490,05 sehingga sesuai dengan kriteria pengujian jika tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal. Universitas Sumatera Utara 76 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.5 Pengujian Normalitas Histogram setelah Menghilangkan Outlier Pada gambar 4.5 uji normalitas dengan pendekatan histogram terlihat bahwa histogram menunjukkan penyebaran data yang terdistribusi secara normal. Hal ini terlihat dari bentuk histogram yang mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.6 Pengujian Normal Probability plot setelah Menghilangkan Outlier Universitas Sumatera Utara 77 Gambar 4.6 memperlihatkan grafik pada normal probability plot terlihat titik yang mengikuti data sepanjang garis diagonal. Hal tersebut berarti data berdistribusi normal. Hasil pengujian dengan grafik histogram dan grafik Scatter plot sejalan dengan hasil pengujian dengan menggunakan model Kolmogorov- Smirnov , yaitu yang berkesimpulan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Karena secara keseluruhan data telah terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya.

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau sama maka disebut homokedastisitas, demikian sebaliknya jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independennya. Alat untuk menguji heteroskedastisitas yakni dengan alat analisis grafik atau dengan analisis residual yang berupa statistik Situmorang dan Lufti, 2014:121. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah dengan meenggunakan metode pendekatan grafik dan metode pendekatan statistik. Universitas Sumatera Utara 78 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Gambar 4.7 Pendekatan Grafik Heteroskedastisitas Gambar 4.7 merupakan grafik scatterplot yang menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Tabel 4.5 Pendekatan Statistik Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -,030 ,028 -1,086 ,280 Ln_DPK ,000 ,000 ,051 ,438 ,663 Ln_CAR ,000 ,002 -,015 -,121 ,904 Ln_LDR ,008 ,004 ,220 1,975 ,051 Ln_NPL -,001 ,001 -,096 -,968 ,335 Ln_ROA -,001 ,001 -,059 -,505 ,614 Ln_LAR ,000 ,003 -,005 -,042 ,967 a. Dependent Variable: absut Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 79 Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Dana Pihak Ketiga sebesar 0,663, variabel Capital Adequacy Ratio sebesar 0,904, variabel Loan to Deposit Ratio sebesar 0,051, variabel Non Performing Loan sebesar 0,335, variabel Return on Assets sebesar 0,614 dan variabel Loan to Asset Ratio sebesar 0,967. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dideskripsikan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependen absolut Ut Absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.

4.2.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat pada besarnya nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, jika nilai VIF 5 dan nilai tolerance 0.1 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah Tolerance 0,1 sedangkan variance inflation factor VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas Situmorang dan Lutfi, 2014:147. Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,10, yaitu pada variabel Dana Pihak Ketiga sebesar 0,624, variabel Capital Adequacy Ratio sebesar 0,553, variabel Loan to Deposit Ratio sebesar 0,681, variabel Non Performing Loan sebesar 0,859, variabel Return On Assets sebesar 0,617, dan variabel Loan to Asset Ratio sebesar 0,575. Nilai Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel independen diketahui kurang dari 5, yaitu dilihat pada Tabel 4.6 bahwa variabel Dana Pihak Ketiga nilai Variance Inflation Factor VIF sebesar 1,603, variabel Capital Adequacy Ratio sebesar 1,809 ,variabel Loan to Deposit Ratio sebesar 1,469, variabel Non Performing Loan sebesar 1,164, variabel Return On Assets sebesar 1,621, dan variabel Loan to Asset Ratio sebesar 1,740. Berdasarkan Tabel Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -4,612 ,044 -104,405 ,000 Ln_DPK 1,000 ,001 ,971 1531,287 ,000 ,624 1,603 Ln_CAR ,003 ,004 ,001 ,925 ,357 ,553 1,809 Ln_LDR ,998 ,006 ,098 160,633 ,000 ,681 1,469 Ln_NPL ,002 ,001 ,001 1,405 ,163 ,859 1,164 Ln_ROA -,001 ,002 -,001 -,814 ,417 ,617 1,621 Ln_LAR ,001 ,005 ,000 ,131 ,896 ,575 1,740 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 81 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model ini.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series. Model regresi yang baikadalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2013:110. Uji autokorelasi dapat diuji dengan menggunakan uji run test. Berikut ini adalah Tabel 4.7 yang menunjukkan hasil uji autokorelasi sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a ,00068 Cases Test Value 60 Cases = Test Value 60 Total Cases 120 Number of Runs 65 Z ,733 Asymp. Sig. 2-tailed ,463 a. Median Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig.2-tailed adalah 0,463 lebih besar dari nilai signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 82

4.2.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak biasa jika telah memenuhi persyaratan Best Linear Unbiased Estimator BLUE yakni tidak terdapat heterokedastisitas, multikolinearitas, autokorelasi Situmorang dan Lufti, 2011:151. Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Maka untuk menguji hipotesis, pada penelitian ini peneliti menggunakan regresi linear berganda dimana semua variabel dimasukkan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data dengan analisis regresi linear berganda : Universitas Sumatera Utara 83 Tabel 4.8 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -4,612 ,044 -104,405 ,000 Ln_DPK 1,000 ,001 ,971 1531,287 ,000 Ln_CAR ,003 ,004 ,001 ,925 ,357 Ln_LDR ,998 ,006 ,098 160,633 ,000 Ln_NPL ,002 ,001 ,001 1,405 ,163 Ln_ROA -,001 ,002 -,001 -,814 ,417 Ln_LAR ,001 ,005 ,000 ,131 ,896 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y= -4,612 + 1,000X 1 + 0,003X 2 + 0,998X 3 + 0,002X 4 – 0,001X 5 + 0,001X 6 + e Dimana : Y = Kredit X 1 = Dana Pihak Ketiga X 2 = Capital Adequacy Ratio X 3 = Loan to Deposit Ratio X 4 = Non Performing Loan X 5 = Return on Assets X 6 = Loan to Asset Ratio e = Error Universitas Sumatera Utara 84 Keterangan : 1. Konstanta α diperoleh sebesar -4,612. Hal ini menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Return on Assets dan Loan to Asset Ratio sama dengan nol maka jumlah Penyaluran Kredit Y bernilai sebesar 4,612. 2. Koefisien regresi Dana Pihak Ketiga sebesar 1,000 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Dana Pihak Ketiga sebesar 1 akan menyebabkan penurunan sebesar 1,000. 3. Koefisien regresi Capital Adequacy Ratio sebesar 0,003 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Capital Adequacy Ratio sebesar 1 akan menyebabkan penurunan sebesar 0,003. 4. Koefisien regresi Loan to Deposit Ratio sebesar 0,998 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Loan to Deposit Ratio sebesar 1 akan menyebabkan penurunan sebesar 0,998. 5. Koefisien regresi Non Performing Loan sebesar 0,002 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Non Performing Loan sebesar 1 akan menyebabkan penurunan sebesar 0,002. 6. Koefisien regresi Return on Assets sebesar -0,001 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Return on Assets sebesar 1 akan menyebabkan penurunan sebesar 0,001. 7. Koefisien regresi Loan to Asset Ratio sebesar 0,001 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Loan to Asset Ratio sebesar 1 akan menyebabkan penurunan sebesar 0,001. Universitas Sumatera Utara 85 4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat Ghozali, 2013:98. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel. Bentuk perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : 1. Ho : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = 0, artinya bahwa secara simultan dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ b 6 ≠ 0, artinya bahwa secara simultan dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan α = 5 untuk mendapatkan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut : a. Jika Fhitung ≤ Ftabel atau nilai signifikan α ≥ 0.05, maka Ho diterima Ha ditolak. Universitas Sumatera Utara 86 b. Jika Fhitung ≥ Ftabel atau nilai signifikan α ≤ 0.05, maka Ha diterima Ho ditolak. Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 407,507 6 67,918 664275,577 ,000 a Residual ,012 113 ,000 Total 407,518 119 a. Predictors: Constant, Ln_LAR, Ln_ROA, Ln_NPL, Ln_DPK, Ln_LDR, Ln_CAR b. Dependent Variable: Ln_KREDIT Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Tabel 4.9 adalah hasil dari uji statistik simultan Uji-F menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 664275,577 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 adalah 2,18. Karena pada kedua perhitungannya yaitu F hitung 664275,577 F tabel 2,18 dan tingkat signifikannya 0,0000,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio secara simultan adalah berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit.

4.2.4.2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Uji-t uji individual digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 87 1. Dana Pihak Ketiga Ho : b 1 = 0, artinya secara parsial dana pihak ketiga berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Capital Adequacy Ratio Ho : b 2 = 0, artinya secara parsial capital adequacy ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha : b 2 ≠ 0, artinya bahwa secara parsial capital adequacy ratio berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Loan to Deposit Ratio Ho : b 3 = 0, artinya secara parsial loan to deposit ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha : b 3 ≠ 0, artinya bahwa secara parsial loan to deposit ratio berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara 88 4. Non Performing Loan Ho : b 4 = 0, artinya secara parsial non performing loan berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha : b 4 ≠ 0, artinya bahwa secara parsial non performing loan berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Return On Assets Ho : b 5 ≠ 0, artinya secara parsial return on assets berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha : b 5 ≠ 0, artinya bahwa secara parsial return on assets berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6. Loan to Asset Ratio Ho : b 6 ≠ 0, artinya secara parsial loan to asset ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha : b 6 ≠ 0, artinya bahwa secara parsial loan to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada uji ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 89 a. Jika t hitung ≤ t tabel atau nila i signifikan α ≥ 0.05, maka Ho diterima Ha ditolak. b. Jika t hitung ≥ t tabel atau nilai signifik an α ≤ 0.05, maka Ha diterima Ho ditolak. Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t Nilai t tabel dalam penelitian ini adalah sebesar 1,65. Tabel 4.10 memperlihatkan hasil uji statistik parsial Uji-t maka diketahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu : 1. Variabel dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan nilai t hitung 1531,287 1,65. 2. Variabel capital adequacy ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,357 lebih besar dari 0,05, dan nilai t hitung 0,925 1,65. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -4,612 ,044 -104,405 ,000 Ln_DPK 1,000 ,001 ,971 1531,287 ,000 Ln_CAR ,003 ,004 ,001 ,925 ,357 Ln_LDR ,998 ,006 ,098 160,633 ,000 Ln_NPL ,002 ,001 ,001 1,405 ,163 Ln_ROA -,001 ,002 -,001 -,814 ,417 Ln_LAR ,001 ,005 ,000 ,131 ,896 a. Dependent Variable: Ln_KREDIT Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 90 3. Variabel loan to deposit ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan nilai t hitung 160,633 1,65. 4. Variabel non performing loan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,163 lebih besar dari 0,05, dan nilai t hitung 1,405 1,65. 5. Variabel return on assets berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,417 lebih besar dari 0,05, dan nilai t hitung -0,814 1,65. 6. Variabel loan to asset ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,896 lebih besar dari 0,05, dan nilai t hitung 0,131 1,65.

4.2.4.3 Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan sampai seberapa jauh variabel-variabel bebas independen yang digunakan dalam persamaan regresi mampu menjelaskan variabel terikat dependen. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati nol, maka variabel bebas secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 91 Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji-R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,995 a ,990 ,990 10586400,69436 a. Predictors: Constant,Ln_ LAR, Ln_NPL,Ln_ DPK, Ln_LDR, Ln_CAR, Ln_ROA b. Dependent Variable: Ln_Kredit Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0,995 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara jumlah penyaluran kredit variabel dependen dengan dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio variabel independen mempunyai hubungan sangat erat yaitu sebesar 99,5. Dapat diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,990 berarti 99,0 faktor-faktor jumlah penyaluran kredit dapat dijelaskan oleh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio, sedangkan sisanya 1 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan uji koefisien determinasi diketahui bahwa nilai R sebesar 0,995 yang berarti hubungan antara dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio terhadap jumlah penyaluran kredit sebesar 99,5. Nilai R Square sebesar 0,990 yang berarti 99,0 faktor yang berpengaruh terhadap jumlah penyaluran kredit Universitas Sumatera Utara 92 bank dapat dijelaskan oleh variabel dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 1 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Berdasarkan pengujian secara simultan Uji-F diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 664275,577 dengan nilai signifikansi 0,000 dan dapat disimpulkan diperoleh hasil bahwa dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, return on assets dan loan to asset ratio secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2011- 2014. Berdasarkan pengujian secara parsial diketahui bahwa pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit

Berdasarkan pengujian secara parsial, diperoleh hasil bahwa variabel dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Hal ini terlihat dari nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan nilai t hitung 1,65. Hal ini berarti bahwa dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang searah terhadap jumlah penyaluran kredit. Pengaruh positif yang ditunjukkan oleh dana pihak ketiga mengindikasikan bahwa apabila dana pihak ketiga mengalami kenaikan, maka jumlah penyaluran kredit akan mengalami kenaikan. Universitas Sumatera Utara 93 Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Febrianto 2013, Fransisca dan Siregar 2008, Galih 2011, Nugraheni 2013, dan Yuwono 2012 yang menyatakan bahwa dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit bank. Pengaruh yang signifikan pada dana pihak ketiga adalah bahwa dana pihak ketiga merupakan sumber pendanaan perusahaan perbankan. Jika bank memiliki dana pihak ketiga yang besar maka sebaiknya bank memanfaatkannya dengan cara menyalurkan kredit, sehingga bank yang memiliki sumber pendanaan yang besar akan menunjukkan kemampuan bank dalam penyaluran kredit. Hasil penelitian ini didukung juga dengan teori yang dikemukakan oleh Dendawijaya 2005:49 yaitu dana pihak ketiga merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank, bisa mencapai 80-90 dari seluruh dana yang dikelola bank dan dari seluruh dana yang dikelola bank, kegiatan perkreditan mencapai 70-80 dari kegiatan usaha bank. Oleh karena itu, semakin besar dana pihak ketiga yang dimiliki suatu bank akan mengakibatkan jumlah penyaluran kredit perbankan yang semakin besar pula. Universitas Sumatera Utara 94

2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Dampak Kebijakan Loan To Value Terhadap Permintaan Properti Di Kota Pematangsiantar

3 67 83

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, dan suku bunga sertifikasi

0 3 132

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 0 28

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 0 11