26
2. Resistensi Antibiotika
Seiring dengan penemuan dan penggunaan antibiotika penicillin antara tahun 1950-1970, kebanyakan penyakit yang serius dan fatal ketika itu dapat
diterapi dan disembuhkan. Bagaimanapun, keberhasilan ini menyebabkan penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan antibiotika.
Maka, banyak mikroorganisme yang kini menjadi lebih resisten. Peningkatan resistensi bakteri dapat meningkatkan angka mortalitas terutama pada
pasien yang immunocompromised. Penggunaan antibiotika yang terus-menerus ini meningkatkan multiplikasi serta penyebaran strain yang resisten. Penyebab
utamanya adalah penggunaan antibiotika yang tidak sesuai dan tidak terkontrol, dosis antibiotika yang tidak optimal, terapi dan pengobatan menggunakan
antibiotika yang terlalu singkat serta kesalahan diagnosa Ducel, G, 2002. 3.
Faktor alat Suatu penelitian klinis menujukkan infeksi nosokomial terutama
disebabkan oleh infeksi dari kateter urin, infeksi jarum infus, infeksi saluran nafas, infeksi kulit, infeksi dari luka operasi dan septikemia. Penggunaan
peralatan non steril juga boleh menyebabkan infeksi nosokomial Ducel, G, 2002.
2.5.5 Transmisi Infeksi Nosokomial
Menurut Hasyimi 2010 cara transmisi infeksi nosokomial terjadi dengan beberapa macam, diantaranya :
1. Air born yaitu melalui udara, nebulizer, inhalasi dan lain-lain. 2. Selain itu, dapat pula terjadi secara contact spread yaitu melalui tangan,
kateter, spatel lidah, pakaian dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
27
3. Melalui fecal oral route yaitu melalui makanan, air, minuman, susu dan lain-lain.
4. Melalui blood precautionyaitu melalui infuse set, jarum suntik, contoh darah dan lainnya.
5. Wound precaution melalui perawatan luka poperasi, alat-alat untuk tindakan invasif dan lainnya.
2.5.6 Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial
Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial antara lain Staphylococcus sp., Proteus sp., Pseudomonas, E. Coli, Salmonella, Shigella,
Streptococcus sp . Kuman-kuman gram negatif maupun gram positif
Staphylococcus dan gram negatif E. Coli merupakan 2 jenis mikroba penyebab
infeksi nosokomial yang dominan sebagai agen pencemar lingkungan beberapa Rumah Sakit. Distribusinya antara lain meliputi personil Rumah Sakitatau
perawat, makanan di Rumah Sakit, udara di berbagai ruangan perawatan. Sedangkan distribusi E.coli antara lain yaitu beberapa jenis makanan, air dan
anggota tubuh atau tangan petugas Rumah Sakitperawat. Beberapa jenis mikroba lain yang terdeteksi sebagai agen pencemar di lingkungan Rumah Sakit adalah
Pseudomonas, Proteus, Sreptococcus, Klebsiella. Dari kelompok jamur antara
lain Aspergillus dan Mucor sp Hasyimi, 2010.
Universitas Sumatera Utara
28
2.5.7 Dampak Infeksi Nosokomial
Berdasarkan pendapat Irianto 2103 yang mengutip pendapat para ahli Gisselquist, dkk. 2002, dapat disimpulkan bahwa Infeksi nosokomial dapat
memberikan dampak sebagai berikut : 1. Menyebabkan cacat fungsional, serta stress emosional, dan dapat
menyebabkan cacat yang permanen serta kematian. 2. Dampak tertinggi pada negara berkembang dengan prevalensi
HIVAIDS yang tinggi. 3. Meningkatkan biaya kesehatan di berbagai negara yang tidak mampu,
dengan meningkatkan lama perawatan di rumah sakit, pengobatan dengan obat-obat mahal, dan penggunaan pelayanan lainnya.
4. Mordibitas dan mortalitas semakin tinggi. 5. Adanya tuntutan secara hukum.
2.6. Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Nosokomial