KUANTITAS 8 KUALITAS 5 SARANA 3 PENGELOLAAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR KULITAS EFFLUENT TEMPAT

106 karyawan terpisah 2 PENYEHATAN AIR

4. KUANTITAS 8

c. Tersedia air bersih 500literhari sesuai dengan kebutuhan 70 d. Air minum tersedia pada setiap tempat kegiatan 30

5. KUALITAS 5

d. Bakteriologis 80 e. Kimia 15 f. Fisik 5

6. SARANA 3

d. Sumber PDAM, air tanah diolah 50 e. Distribusi tidak bocor 30 f. Penampungan Tertutup 20

3. PENGELOLAAN

LIMBAH 4. LIMBAH PADAT 10 h. Pemusnahan limbah padat infeksius, citotoksis dan farmasidengan incenerator suhu 1000°C atau khusus untuk sampah infeksius dapat disterilkan dengan autovlave atau radiasi microwave sebelum dibuang ke landfill 25 i. Bagi yang tidak punya insenerator ada MoU antara RS dan pihak yang melakukan pemusnahan limbah medis 20 1 2 3 4 5 6 j. Tempat limbah padat kuat, tahan karat, kedap air, dengan penutup dan kantong plastik dengan warna dan lambang sesuai 20 Universitas Sumatera Utara 107 pedoman. Minimal satu buah tiap radius pada ruang tunggu terbuka k. Tempat pengumpulan dan penampunangan limbah sementara segera didesinfeksi setelah dikosongkan 15 l. Diangkut ke TPS 2 kalihari dan ke TPA 1 kalihari 5 m. Limbah domestik dibuang ke TPA yang ditetapkan PEMDA 5 n. Sampah radioaktif ditangani sesuai peraturan yang berlaku 10

5. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

4 c. Dilakukan pengolahan melalui instalasi pengolahan limbah 80 d. Disalurkan melalui saluran tertutup, kedap air dan lancar 20 1 2 3 4 5 6

6. KULITAS EFFLUENT

YANG DI BUANG KE DALAM LINGKUNGAN 2 Memenuhi persyaratan Kepmen LH NO 58 Tahun 1995 atau Perda Setempat 100

4. TEMPAT

PENCUCIAN LINEN 5 h. Terdapat kran air bersih dengan kapasitas, kualitas, kuantitas dan tekanan yang 30 Universitas Sumatera Utara 108 tekanan yang memadai serta disediakan kran air panas untuk disenfeksi i. Dilakukan pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius 15 j. Tersedia ruang pemisah antara barang bersih dan kotor 15 k. Lokasi mudah dijangkau oleh kegiatan yang memerlukan dan jauh dari pasien serta tidak berada di jalan 15 l. Lantai terbuat dari betonplester yang kuat, rata, tidak licin dengan kemiringan 2-3 10 m. Pencahyaan 200lux 10 n. Terdapat sarana pengering untuk alat-alat sehabis dicuc 5 1 2 3 4 5 6 5. PENGENDALIAN TIKUS DAN SERANGGA 4 c. Fisik : konstruksi bangunan, tempat penampungan penampungan sampah tidak memungkinkan sebagai tempat berkembang- biaknya serangga dan tikus 80 d. kimia : insektisida yang dipakai memilki toksisitas rendah terhadap manusia dan tidak bersifat peresisten 20

6. DEKONTAMINASI

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Carcinoma Nasopharynx Rawat Inap di Rumah Sakit St. Alisabeth Medan Tahun 2002-2007

0 54 94

Karakteristik Penderita Carcinoma Nasopharynx Rawat Inap Di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2002-2007

0 34 94

Karakteristik Balita Penderita Bronkopneumonia Rawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

2 49 162

Karakteristik Penderita Kanker Hati Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009

3 39 97

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 14

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 2

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 6

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 47

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 2

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 40