63
Anggaran Belanja Daerah lebih dominan dialokasikan kepada Belanja Operasi daripada Belanja Modal. Dan pada penyusunan anggaran belanja daerah pada
dasarnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan jumlah penduduk pada kabupatenkota di Sumatera Utara, tetapi realita kenyataannya tidak sesuai
dengan realisasinya. Sehingga peningkatan jumlah penduduk pada kabupaten kota Sumatera Utara pada periode 2010-2013 menyebabkan anggaran belanja
daerah yang dapat direalisasikan dialokasikan menjadi menurun.
4.2.3. Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit
4.2.3.1 Koefisien Determinasi R-Square
Koefisien determinasi R-square dari model persamaan regresi pertama dengan Belanja Daerah Y1 sebagai variabel terikat, nilai R-Square adalah
sebesar 0.993754 atau 99,37 . Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen seperti X1 DAU, X2 PAD, X3 PE dan X4 JP mampu memberikan
penjelasan terhadap belanja daerah pada kabupatenkota Sumatera Utara sebesar 99,37 . Sedangkan sisanya yaitu sebesar 0,63 dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak disertakan dalam model estimasi. Dan pada model persamaan kedua dengan Daya Serap belanja Daerah
Y2 sebagai variabel terikat, koefisien determinasi R-Square dari model tersebut adalah sebesar 0.711653 atau 71,16. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen seperti X1 DAU, X2 PAD, X3 PE dan X4 JP mampu memberikan penjelasan terhadap belanja daerah pada kabupatenkota Sumatera
Utara sebesar 71,16. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 28,84 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model tersebut.
Universitas Sumatera Utara
64
4.2.3.2 Uji t – statistik Uji Parsial
Untuk menguji apakah variabel-variabel independen tersebut secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen, maka digunakan uji t.
Adapun hasil uji t dari hasil estimasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Dana Alokasi Umum X1
Dari hasil analisis regresi pada model persamaan pertama yaitu belanja daerah Y1 sebagai variabel terikat diketahui nilai t-stat pada variabel DAU
adalah 15,361 dan t-tabel adalah 1,657. Dari hasil estimasi regresi tersebut menunjukkan bahwa dana alokasi umum DAU pada kabupatenkota Sumatera
Utara signifikan pada α = 5 dengan t-stat t-tabel 15,361 1,657 artinya Ha
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa DAU X1 berpengaruh signifikan nyata terhadap belanja daerah Y1.
Pada model persamaan regresi kedua dengan variabel terikat daya serap belanja daerah Y2 diketahui nilai t-stat variabel DAU sebesar 5,251 dan t-tabel
adalah 1,657. Dari hasil estimasi regresi tersebut menunjukkan bahwa dana alokasi umum DAU pada kabupatenkota Sumatera Utara signifikan pada
α = 5 dengan t-stat t-tabel 5,251 1,657 artinya Ha diterima. Yang berarti DAU
X1 berpengaruh signifikan nyata terhadap daya serap belanja daerah Y2.
2. Variabel Pendapatan Asli Daerah X2
Pada variabel terikat belanja daerah Y1 dari hasil analisis regresi diketahui nilai t-stat variabel PAD sebesar 3,839 dan t-tabel adalah 1,657. Dari
hasil estimasi regresi tersebut menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah PAD pada kabupatenkota Sumatera Utara signifikan pada
α = 5 dengan t-stat t-
Universitas Sumatera Utara
65
tabel 3,839 1,657 artinya Ha diterima. Dan menunjukkan bahwa PAD X2 berpengaruh signifikan nyata terhadap perkembangan belanja daerah Y1.
Pada model persamaan regresi kedua dengan variabel terikat daya serap belanja daerah Y2, hasil analisis regresi diketahui nilai t-stat variabel PAD
sebesar -2,201 dan t-tabel adalah -1,657. Dari hasil estimasi regresi tersebut menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah PAD pada kabupatenkota
Suamatera Utara berpengaruh signifikan pada α = 5 dengan t-stat t-tabel -
2,201 -1,657 artinya Ho ditolak. Dan menunjukkan bahwa PAD X2 berpengaruh signifikan nyata terhadap daya serap belanja daerah Y2.
3. Variabel Pertumbuhan Ekonomi X3
Pada model persamaan regresi pertama belanja daerah sebagai variabel terikat diketahui nilai t-stat variabel pertumbuhan ekonomi sebesar -1,663 dan
nilai t-tabel sebesar 1,657 pada α = 5. Hasil pengujian t-statistik menunjukkan
bahwa nilai t-stat t-tabel -1,663 -1,657 maka Ho ditolak yang berarti variabel pertumbuhan ekonomi X3 memberikan pengaruh yang signifikan
nyata terhadap perkembangan Belanja Daerah Y1 pada kabupatenkota Sumatera Utara.
Dan pada model persamaan regresi kedua daya serap belanja daerah sebagai variabel terikat diketahui nilai t-stat variabel pertumbuhan ekonomi
sebesar 1,178 dan nilai t-tabel sebesar 1,657 pada α = 5. Hasil pengujian t-
statistik menunjukkan bahwa nilai t-stat t-tabel 1,178 1,657 maka Ha ditolak yang berarti variabel pertumbuhan ekonomi X3 memberikan pengaruh yang
Universitas Sumatera Utara
66
tidak signifikan terhadap tingkat daya serap belanja daerah Y2 pada kabupatenkota Sumatera Utara.
4. Jumlah Penduduk X4
Pada model persamaan regresi pertama belanja daerah sebagai variabel terikat diketahui nilai t-stat variabel jumlah penduduk sebesar 4,052 dan nilai t-
tabel sebesar 1,657 α = 5 . Hasil pengujian t-statistik menunjukkan bahwa nilai
t-stat t-tabel 4,052 1,657 maka Ha diterima yang berarti variabel jumlah penduduk X4 memberikan pengaruh signifikan nyata terhadap perkembangan
Belanja Daerah Y1 pada kabupatenkota Sumatera Utara. Dan pada model persamaan regresi kedua daya serap belanja daerah
sebagai variabel terikat diketahui nilai t-stat variabel jumlah penduduk sebesar - 4,467 dan nilai t-tabel sebesar -1,657 pada
α = 5. Hasil pengujian t-statistik menunjukkan bahwa nilai t-stat t-tabel -4,467 -1,657 maka Ha diterima yang
berarti variabel jumlah penduduk X4 memberikan pengaruh yang signifikan nyata terhadap tingkat daya serap belanja daerah Y2 pada kabupatenkota
Sumatera Utara.
4.2.3.3 Uji F-Statistik Uji Keseluruhan
Uji F-Statistik digunakan untuk pengujian signifikansi pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap nilai variabel dependen. Uji ini melihat
seberapa besar pengaruh variabel X1 DAU, X2 PAD, X3 Pertumbuhan Ekonomi dan X4 Jumlah Penduduk secara bersama-sama terhadap Y1 Belanja
Daerah dan Y2 Daya Serap Belanja Daerah. Dengan kriteria pengambilan
Universitas Sumatera Utara
67
keputusan; Ha diterima apabila F-hitung F tabel α = 5 dan Ha ditolak
apabila F-hitung F-tabel α = 5.
Bedasarkan hasil estimasi pada model persamaan regresi pertama belanja daerah sebagai variabel terikat, diketahui nilai F-hitung sebesar 419,8668 dan F-
tabel sebesar 2,44 hasil olahan data. Dapat diketahui bahwa F-hitung F-tabel 419,866 2,44 artinya Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
secara bersama-sama Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk berpengaruh nyata signifikan
terhadap Belanja Daerah pada kabupatenkota Sumatera Utara pada tingkat kepercayaa
n 95 α = 5. Dan pada hasil estimasi model persamaan regresi kedua, dimana daya
serap belanja daerah sebagai variabel terikat. Diketahui nilai F-hitung sebesar 6,512 dan F-tabel sebesar 2,44 hasil olahan data. Kesimpulannya adalah F-
hitung F-tabel 6,512 2,44 artinya Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli
Daerah, Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk berpengaruh nyata signifikan terhadap tingkat Daya Serap Belanja Daerah pada kabupatenkota
Sumatera Utara pada tingkat kepercayaa n 95 α = 5.
Universitas Sumatera Utara
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pada pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk Belanja Daerah setiap wilayah terus mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan nilai PAD maupun DAU, Belanja Daerah catatannya
memiliki jumlah yang besar pada kabupatenkota di Sumatera Utara. Dan sumber pembiayaannya sangat tergantung dengan dana perimbangan dari
pemerintah pusat. Hal ini disebabkan karena adanya pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan yang menjadi kebutuhan dan
pelayanan pada kabupatenkota di sumatera Utara, sehingga mempengaruhi jumlah anggaran dan realisasi Belanja Daerah untuk setiap
kabupatenkota di Sumatera Utara. 2. Berdasarkan hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel dana alokasi
umum DAU pada kabupatenkota Sumatera Utara memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan Belanja Daerah pada kabupatenkota
Sumatera Utara dan memberikan pengaruh yang signifikan pada tingkat kepercayaan 5 persen. Sedangkan variabel DAU juga memiliki pengaruh
positif terhadap tingkat Daya Serap Belanja Daerah pada kabupatenkota Sumatera Utara dan memberikan pengaruh yang signifikan pada tingkat
kepercayaan 5 persen.
Universitas Sumatera Utara