Uji Hausman Fixed Effect Model FEM

55

4.2.1.1. Uji Hausman

Uji ini dilakukan untuk menentukan model mana yang terbaik antara fixed effect model FEM dan random effect model REM dalam metode Generalized Least Square GLS. Berdasarkan uji Hausman ini, diperoleh nilai Chi-Squarenya seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Hausman untuk fixed effect dengan random effect Variabel Terikat : Belanja Daerah Y1 Chi-sqr Stat = 13.019127 Chi-sqr df = 4 Prob = 0,0112 Sumber : Data diolah Lampiran 5 Variabel Terikat : Daya Serap Belanja Daerah Y2 Chi-sqr Stat = 28.727535 Chi-sqr df = 4 Prob = 0,0000 Sumber : Data diolah Lampiran 6 Berdasarkan tabel diatas hasil uji Hausman dengan variabel terikat Belanja Daerah Y1 diperoleh nilai Chi-sqr Stat 13.019127 Chi-sqr tabel 9,49 maka null hypothesis ditolak. Sehingga pada model persamaan regresi pertama dengan Belanja Daerah Y1 sebagai variabel terikat, fixed effect model FEM lebih baik dari pada random effect model REM. Dan uji Hausman dengan variabel terikat Daya Serap Belanja Daerah Y2 diperoleh nilai Chi-sqr Stat 28.727535 Chi-sqr tabel 9,49 maka null hypothesis ditolak. Sehingga pada model persamaan regresi kedua dengan Daya Serap Belanja Daerah sebagai variabel terikat, fixed effect model FEM lebih baik dari pada random effect model REM. Universitas Sumatera Utara 56

4.2.1.2 Fixed Effect Model FEM

Sebagaimana analisa sebelumnya, dari hasil uji Hausman diperoleh model terbaik untuk penelitian ini yaitu fixed effect model FEM. Berdasarkam hasil estimasi dengan menggunakan metode fixed effect model FEM, dengan variabel terikat Belanja Daerah Y1 Model persamaan regresi pertama memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.993754. Hal ini menunjukkan bahwa 0.993754 atau 99,37 variasi variabel Belanja Daerah dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen DAU, PAD, PE, dan JP, sedangkan sisanya sebesar 0,63 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan pada model penelitian ini. Dan pada model persamaan kedua dengan variabel terikat Daya Serap Belanja Daerah Y2 memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.711653, yang berarti secara keseluruhan variabel bebas yang ada dalam model persamaan tersebut mampu menjelaskan variasi variabel Daya Serap Belanja Daerah sebesar 71,16 dan sisanya 28,84 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. Tabel 4.5 Hasil Estimasi Fixed Effect Model FEM LBD= -16.77797 + 0.72390 DAU + 0.053141 PAD – 0.04664 PE + 3.615106 JP + e 15.36187 3.839990 -1663160 4.052300 R 2 = 0.993754 LDSBD= -23.55873 + 0.23026 DAU - 0.05053 PAD + 0.08409 PE – 4.378019 JP + e 5.251677 -2.201449 1.178317 -4.467359 R 2 = 0.711653 Sumber : Data diolah Lampiran 1 dan 2 Cat : Angka dalam kurung adalah nilai t-Statistik Universitas Sumatera Utara 57

4.2.2. Interpretasi Model

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

12 75 131

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

4 48 105

Pengaruh Tax Effort, Pertumbuhan Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

7 76 100

Pengaruh Belanja Daerah, Investasi, Pendapatan Per Kapita Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sumatera Utara

2 54 110

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pengaruh PAD, DAU, DAK dan Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

17 115 88

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 41 93

Pengaruh DAU, PAD, Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Sumatera Utara

14 52 105