Menggunakan indera penglihatan dan peraba untuk mengamati objek Mampu menggunakan alat untuk mengukur objek percobaan

commit to user persentase observasi keterampilan proses meningkat sebesar 10,24 dari akhir siklus I sebesar 71,01 menjadi 81,25 pada akhir siklus II. Analisis Tiap Indikator Keterampilan Proses a. Mampu menentukan objek yang harus diamati Hasil capaian angket pra siklus untuk indikator mampu menentukan objek yang harus diamati adalah 89,93. Capaian persentase angket siklus I diperoleh 77,26 dan capaian persentase angket siklus II sebesar 83,51. Hasil capaian observasi pra siklus untuk indikator mampu menentukan objek yang harus diamati adalah 38,89. Capaian persentase observasi siklus I diperoleh 72,22 dan capaian persentase observasi siklus II sebesar 86,11. Ketercapaian tersebut ditandai dengan hasil observasi siklus I yang menunjukkan siswa sudah dapat menentukan objek yang akan diamati adalah perkecambahan biji kedelai. Hasil observasi siklus II menunjukkan siswa dapat menentukan objek yang akan diamati tinggi dan berat badan siswa. Siswa juga aktif berdiskusi untuk menentukan permasalahan yang akan dibahas seperti ciri-ciri biji yang berkecambah serta ciri-ciri pertumbuhan manusia dari lahir sampai dewasa.

b. Menggunakan indera penglihatan dan peraba untuk mengamati objek

Hasil capaian angket pra siklus untuk indikator menggunakan indera penglihatan dan peraba untuk mengamati objek adalah 75,52. Capaian persentase angket siklus I diperoleh 77,09 dan capaian persentase angket siklus II sebesar 81,42 . Hasil capaian observasi pra siklus untuk indikator menggunakan indera penglihatan dan peraba untuk mengamati objek adalah 47,22. Capaian persentase observasi siklus I diperoleh 72,92 dan capaian persentase observasi siklus II sebesar 79,86. Hasil observasi siklus I menunjukkan bahwa siswa menggunakan indera penglihatan dan peraba untuk mengamati dan mengukur tinggi kecambah. Siswa terlihat antusias mengamati munculnya plumule dan mengukur menggunakan penggaris untuk mengetahui pertambahan tinggi kecambah pada setiap harinya. Hasil observasi siklus II menunjukkan bahwa siswa terlihat antusias untuk mengukur tinggi dan berat badannya masing-masing commit to user sebagai salah satu faktor pertumbuhan manusia. Siswa juga sangat teliti dalam membaca hasil pengukuran dari timbangan berat badan dan mencatatnya dalam laporan sementara.

c. Mampu menggunakan alat untuk mengukur objek percobaan

Hasil capaian angket pra siklus untuk indikator mampu mengukur objek percobaan adalah 72,05. Capaian persentase angket siklus I diperoleh 71,70 dan capaian persentase angket siklus II sebesar 75,87 . Hasil capaian observasi pra siklus untuk indikator mampu mengukur objek percobaan adalah 45,14 . Capaian persentase observasi siklus I diperoleh 73,61 dan capaian persentase observasi siklus II sebesar 81,25. Hasil observasi siklus I menunjukkan bahwa siswa sudah dapat menentukan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi tanaman, dapat menggunakan dan teliti dalam membaca hasil pengukuran tinggi tanaman. Hasil observasi siklus II siswa dapat menggunakan timbangan sebagai alat untuk mengetahui berat badan, selain itu siswa juga teliti dalam membaca hasil pengukurannya.

d. Dapat membedakan dan menggolongkan berbagai macam objek percobaan

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA KELAS VIII SMPN 1 TUMIJAJAR TP 2011/2012

1 7 36

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND Implementasi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Pada Pokok Bahasan Lingkaran (PTK pada siswa kelas VIII semester genap SMP N 3 Sawit Tahun 2014

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

0 1 12

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN INQUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP N I GRINGSING.

0 0 8

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA.

0 3 34

Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII E Dalam Mengikuti Pelajaran IPS SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 ( Materi Pokok Permasalahan Kependudukan d

0 0 5

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTsN 2 PALANGKA RAYA PADA POKOK BAHASAN BUNYI SKRIPSI

0 0 20

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 17