commit to user
giberelathormon giberelin untuk mempercepat perkecambahan sebagai
pengembangan bahan ajar pada materi pertumbuhan dan perkembangan khususnya pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
1. Penelitian Laboratorium
Penelitian ini dimulai dengan pengambilan biji koro benguk yang sudah tua dari buah polongnya. Biji yang sudah tua ditandai dengan warna biji yang
sudah abu-abu kecoklatan. Biji-biji tersebut dikeringkan selama 2-3 hari. Pilih biji yang mempunyai kualitas baik seperti biji yang padat, ukurannya besar, dan
tidak ada kerusakan fisik. Biji-biji tersebut kemudian direndam dalam larutan hormon asam giberelat GA
3
untuk lima waktu perendaman yang berbeda yaitu 1 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam, dan 8 jam. Tujuan perendaman dalam beberapa
interval waktu yang berbeda adalah untuk mengetahui waktu perendaman terbaik. Konsentrasi hormon giberelin yang digunakan adalah 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm,
dan 20 ppm. Biji kemudian diangkat, ditiriskan dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada suhu ruangan. Setelah biji kering, biji kembali direndam
dalam laruatan fungisida selama 2-3 menit. Biji kembali diangkat dan diangin- anginkan pada suhu ruang. Biji kemudian ditanam dalam media perkecambahan
dan diletakkan pada rumah kaca dengan paparan sinar matahari yang tidak terlalu banyak. Perawatan dilakukan dengan penyiraman tanaman hingga akhir
perlakuan. Pengambilan data serta dokumentasi dilakukan setiap hari selama perlakuan tergantung pada parameter yang akan diamati.
Penelitian ini meliputi berbagai tahap, yaitu:
a. Persiapan Biji
Biji yang digunakan adalah biji koro benguk yang sudah tua, yang ditandai dengan warna biji abu-abu kecoklatan. Biji-biji tersebut dikeringkan selama 2-3
hari. Pilih biji yang mempunyai kualitas baik seperti biji yang padat, ukurannya besar, dan tidak ada kerusakan fisik. Percobaan ini menggunakan biji yang berasal
dari kabupaten Purwodadi. Biji-biji yang besar memiliki embrio yang besar pula sehingga memiliki tingkat perkecambahan yang baik.
commit to user
b. Pembuatan Larutan Hormon
Larutan hormon asam giberelat yang akan dibuat sebanyak 100 ml. Larutan hormon tersebut dibuat dengan cara melarutkan hormon yang berbentuk
serbuk dengan menggunakan etanol dan aquadest. Etanol ini digunakan untuk melarutkan serbuk hormon sebelum ditambahkan aquadest.
Pembuatan larutan hormon untuk masing-masing konsentrasi diperoleh dengan perhitungan:
1 GA
3
0 ppm Tidak menggunakan hormon tapi hanya direndam dengan aquadest.
2 GA
3
5 ppm
X
5 ppm sebanyak 100 ml : =
X = 0,5 mg Jadi 0,5 mg hormon giberelin dilarutkan dengan etanol sebanyak 1 ml, kemudian
dicampur dengan 100 ml aquadest. 3 GA
3
10 ppm 10
X 10 ppm sebanyak 100 ml : =
1000 100 X= 1 mg
Jadi 1 mg hormon giberelin dilarutkan dengan etanol sebanyak 1 ml, kemudian dicampur dengan 100 ml aquadest.
4 GA
3
15 ppm 15 X
15 ppm sebanyak 100 ml: = 1000 100
X = 1,5 mg Jadi 1,5 mg hormon giberelin dilarutkan dengan etanol sebanyak 1 ml, kemudian
dicampur dengan 100 ml aquadest.
commit to user
5 GA
3
20 ppm 20 X
20 ppm sebanyak 100 ml: = 1000 100
X = 2 mg Jadi 2 mg hormon giberelin dilarutkan dengan etanol sebanyak 1 ml, kemudian
dicampur dengan 100 ml aquadest.
c. Perendaman Biji
Langkah berikutnya yaitu setelah biji siap maka dilanjutkan dengan perendaman biji tersebut. Biji direndam dalam larutan hormon pada masing-
masing konsentrasi selama 1 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam, dan 8 jam. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hyung T. Choe 1972 pada biji
Pisum sativum yang mempunyai struktur biji hampir sama dengan Mucuna preriens karena termasuk famili leguminosae.
d. Penyiapan Media