commit to user
Tabel 1.
Perbandingan Kandungan
Protein Biji
Benguk, Koro Putih, Gude, dan Kedelai.
Sumber : Rokhmah, 2008: 63 Jika dibandingkan dengan kedelai, kadar protein dan lemak koro benguk
lebih rendah, sedangkan kadar karbohidratnya lebih tinggi, bahkan dua kali kandungan karbohidrat kedelai.
Kandungan karbohidrat yang tinggi ini membedakan koro benguk dengan kacang-kacangan yang lain. Oleh karenanya,
produk olahan koro benguk mempunyai tekstur yang lebih kenyal. Komponen utama karbohidrat dalam koro benguk adalah pati Rokhmah, 2008: 63.
2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL a.
Pengertian Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL
Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional
tertentu Sagala, 2009: 69. Menurut Muhibin Syah 2004: 139 pendekatan pembelajaran didefinisikan sebagai segala cara atau seperangkat langkah
operasional yang direkayasa untuk memecahkan atau mencapai tujuan belajar dalam menunjang efektifitas dan efisensi proses pembelajaran.
Contextual Teaching and Learning CTL disebut juga pembelajaran kontekstual merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
No Zat Gizi
Koro Benguk
Koro Putih Gude
Kedelai
1 Protein gr
24 8,3
30,7 34,9
2 Lemak gr
3 0,7
1,4 18,1
3 Karbohidrat
gr 55
22,1 62
34,8 4
Kalsium mg 130
17,8 125
227 5
Fosfor mg 200
12 275
585 6
Besi mg 2
2,7 4
8 7
Air gr 15
67,2 12,2
7
commit to user
mendorong siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata Sanjaya, 2008: 109.
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan
masyarakat Wenno, 2008: 12. Hanafiah dan Cucu S. 2009: 67 mendefinisikan CTL sebagai suatu
proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan siswa dalam memahami bahan ajar secara bermakna meaningfull yang dikaitkan dengan
konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultural.
Menurut Johnson 2007: 35 pembelajaran dan pengajaran kontekstual melibatkan para siswa dalam aktivitas penting yang membantu mengaitkan
pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi sehingga menemukan makna atas apa yang dipelajari.
Berdasarkan pengertian di atas, ada tiga konsep pembelajaran kontekstual. Pertama, CTL menekankan pada keterlibatan siswa untuk mencari dan
menemukan materi melalui pengalaman secara langsung. Kedua, CTL mendorong siswa menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong siswa menerapkan materi yang dipelajari dalam kehidupan nyata Sanjaya, 2008: 109-110.
b. Karakteristik dalam CTL