28
Droe, Pulo, Lampantee, Lambada, Blang Tingkeum, Ateuk, Lam Apeng, Meurah, Lampanah, Ujong Mesjid, Ujung Keupula, Leungah, Beureunut,
Jeumpa, Pintokhop, Bak Seutui, Bak Aghu, Kayee Adang, Lamkuk, Ujong Mesjid, Lam Carak, Capeng Dayah, Capeng Baroh, Lampisang Dayah,
Lampisang Tunong, dan Lampisang Teungoh. Maka dari 41 empat puluh satu desa yang menjadi sampel yaitu:
1 Desa Peukan Seulimuem 2 Desa Lhieb.
c. Kecamatan Kuta Malaka, yang terdiri dari 1 satu kemukiman yaitu : Kemukiman Samahani dan 11 sebelas desa yaitu : Desa Leupung Riwat,
Tumbo Baro, Leupung Cut, Lamsiteh Cot, Reuleng Karieng, Leubok Buni, Leubok Batee, Bunghu, Teu dayah, Leupung Rayeuk dan Reuleng
Glumpang. Maka dari 11 sebelas desa yang menjadi desa sampel yaitu :
1 Desa Teudayah 2 Desa Lam Ara Tunoeng.
Pemilihan keenam Desa tersebut sebagai lokasi penelitian, diharapkan lokasi penelitian dapat memberikan jawaban atas pokok permasalahan
tersebut.
4. Populasi dan Responden
Menurut winardi, populasi atau universe adalah kelompok semua elemen yang mendukung keterangan yang diperlukan guna untuk menjelaskan sebuah problem
Universitas Sumatera Utara
29
atau alasan-alasan maksudnya yaitu sekelompok manusia yang bermukim disuatu wilayah atau daerah penelitian dan dapat pula merupakan elemenbagian dari tempat
penelitian.
63
Populasi penelitian ini merupakan semua orang di Kabupaten Aceh Besar yang bertempat tinggal di 62 desakelurahan, di kecamatan Kota Jantho,
Seulimeum dan Kuta Malaka, kecamatan yang pernah melakukan pemberian hareuta peunulang dan ditentukan pula desa yang dijadikan lokasi penelitian ini sebanyak 6
enam desa, yaitu : Desa Jantho Baru, Desa Jantho Makmur dari kecamatan Kota Jantho, Desa Peukan Seulimuem, Desa Lhieb dari Kecamatan Seulimuem dan Desa
Teudayah, Desa Lam Ara Tunoeng dari Kecamatan Kuta Malaka. Berdasarkan pengamatan dilokasi penelitian, mengingat bahwa orang yang
dapat dijadikan responden cukup banyak, karena banyaknya kasus-kasus pemberian hareuta peunulang, maka dalam hal ini yang menjadi responden orang yang pernah
melakukan pemberian hareuta peunulang. Dari populasi ditentukan sebanyak 5 lima orang dari masing-masing desa sampel sebagai responden, sehingga responden
dalam penelitian ini berjumlah 30 tiga puluh orang. Penentuan responden dilakukan secara purpossing sampling, di mana responden ini diambil dari 6 enam desa yaitu :
Desa Jantho Baro, Jantho Makmur, Desa Jantho Peukan Seulimuem, Desa Lhieb, Desa Teudayah, dan Desa Teudayah Tunoeng, Dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan
Jantho, Kecamatan Seulimuem dan Kecamatan Kuta Malaka. Pemilihan responden hannya terbatas pada tiga kecamatan saja dengan pertimbangan bahwa persoalan
hareuta peunulang relatif homogen disetiap kecamatan di Aceh Besar, dan responden
63
Winardi, Pengantar Metodologi Research, Bandung : Alumni, 1989, hal. 210
Universitas Sumatera Utara
30
telah dianggap dapat mewakili dan memberikan jawaban atas permasalahan penelitian. Penentuan responden dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan biaya
mengingat populasi yang sulit diwawancarai karena harus bekerja serta tempat tinggal yang berjauhan.
Selain responden, dalam penelitian ini juga didukung dan diperkuat pula dengan informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan narasumber informan.
Adapun narasumber informan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Drs. Abdurrahman Kaoy, Wakil Ketua Majelis Adat Aceh MAA, Banda Aceh
b. Abdurrahman, SH, M.Hum, Manta Ketua Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
c. Tgk. Bahagia, Tokoh Adat Aceh, Di Aceh Besar d. Tgk. Ridwan Kepala Desa Peukan Seulimum Aceh Besar
e. Burhanuddin, A.Ma, Tuha Peut desa Peukan Seulimum Aceh Besar
5. Sumber Data