C. Proses Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Antara Dinas
KIMPRASDA dengan CV. Raut Agung Group dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pengaspalan Jalan.
Seperti perjanjian atau kontrak pemborongan pada umunya, perjanjian pemborongan pengaspalan jalan antara CV. Raut Agung Group dengan Dinas
Permukiman dan Prasarana Daerah Kabupaten Labuhanbatu terdiri dari proses pembuatan perjanjiankontrak pemborongan dan proses pelaksanaan perjanjian
pemborongan.
Dalam proses pemborongan terdapat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan sebelum terjadinya perjanjian pemborongan. Kegiatan-kegiatan tersebut
dapat dikatakan merupakan fase yang mendahului terjadinya perjanjian precontractuale fase. Fase sebelum kontrak ini lazim disebut prosedur
pelelangan. c.1. Proses pembuatan perjanjiankontrak pemborongan
115
Menurut Pasal 17 ayat 2 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Presiden Nomor 80
Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah, yang dimaksud dengan Pelelangan Umum adalah metode pemilihan penyedia
barangjasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas Dalam perjanjian pemborongan pekerjaan Pengaspalan Jalan
Dusun Gunung Tempurung Desa Aek Goti Kec. Silangkitang yang memiliki nilai proyek sebesar Rp. 399.000.000,- tiga ratus sembilan puluh sembilan juta
rupiah, digunakan metode pelelangan umum dengan proses pasca kualifikasi.
115
Sri Soedewi Masjchun Sofwan. Op.Cit. Hal. 8.
Universitas Sumatera Utara
sekurang-kurangnya di satu surat kabar nasional danatau satu surat kabar provinsi.
Sehubungan dengan adanya pengumuman pelelangan yang dibuat oleh Dinas Kimprasda dengan Nomor : 03PAN-LELDPPDLB-2007 tertanggal 13
Juli 2007 dibeberapa surat kabar lokal, banyak para pihak penyedia barangjasa yang mengajukan penawaran pelelangan untuk mengikuti lelang tersebut. Pada
proses pelelangan umum ini, terpilihlah CV. Raut Agung Group sebagai pemenang lelang karena mempunyai jumlah nilai penawaran paling rendah.
Adapun prosedur pemilihan penyedia barangjasa pemborongan dengan metode pelelangan umum pasca kualifikasi adalah sebagai berikut :
116
1 Pengumuman pelelangan umum;
2 Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan;
3 Pengambilan dokumen lelang umum;
4 Penjelasan;
5 Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan
perubahannya; 6
Pemasukan penawaran; 7
Pembukaan penawaran; 8
Evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi; 9
Penetapan pemenang; 10
Pengumuman pemenang; 11
Masa sanggah; 12
Penunjukan pemenang; 13
Penandatanganan kontrak. Untuk penetapan pemenang lelang sesuai ketentuan Lampiran I Bab
II.A.1.i.1 Keppres No.80 Tahun 2003 memberikan arahan supaya:”Panitiapejabat pengadaan menetapkan calon pemenang lelang yang menguntungkan bagi negara
dalam arti :
116
Mohammad Amari dan Asep N. Mulyana. Op. Cit. Hal. 41-42.
Universitas Sumatera Utara
a. Penawaran memenuhi syarat administratif dan teknis yang ditentukan
dalam dokumen pemilihan penyedia barangjasa; b.
Perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah dan reponsif; c.
Telah melakukan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam negeri;
d. Penawaran tersebut adalah terendah diantara penawaran yang memenuhi
syarat sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a sampai dengan huruf c.”
Pelaksanaan pekerjaan pengaspalan jalan antara dinas Kimprasda dengan CV. Raut Agung Group ini diatur dalam surat perjanjian pemborongan Nomor :
60218SPPAPBDPJWIL.VIIILB2007 pada tanggal 3 September tahun 2007. Dimana para pihak yang menandatangani adalah :
1. Nama
: Ir. Muhammad Safrin
NIP :
400043127 Jabatan
: Pejabat Pembuat Komitmen
Bidang Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan
Dinas Kimprasda Kabupaten Labuhanbatu Alamat
: Jl. WR. Supratman No.48 Rantauprapat
Dalam hal ini bertindak didalam jabatan tersebut diatas, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Nomor : 050681DPPD2007 tanggal 15 Juni 2007 dan oleh karena itu bertindak atas nama Pemerintah Indonesia c.q. Dinas Permukiman dan
Prasarana Daerah Kabupaten Labuhanbatu selaku Pejabat Pembuat Komitmen selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”.
Universitas Sumatera Utara
2. Nama
: Mardi G. Mounthe
Jabatan :
Direktur Alamat
: Jl. Flamboyan Raya No. 15 Tj. Selamat-Medan.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV.Raut Agung Group, berdasarkan Akte Notaris H. Marwansyah Nasution. SH yang berkedudukan di Medan dengan
Nomor 83 tertanggal 28 Juni 2007 yang selanjutnya disebut sebagai “Pihak Kedua”.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat mengadakan perjanjiankontrak untuk melaksanakan pekerjaan sebagai hasil pelelangan yaitu
pengaspalan jalan Dusun Gunung Tempurung Desa Aek Goti Kec. Silangkitang Uk. 300×3,5 M². Penetapan ini didasarkan pada Keppres No. 80 Tahun 2003 dan
perubahannya Perpres No. 8 Tahun 2006.
117
1. Surat perjanjian;
Adapun isi dari dokumen kontrak yang harus dibaca dan diperhatikan oleh para pihak untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya adalah sebagai
berikut :
2. Surat penunjukan penyedia jasa;
3. Surat penawaran;
4. Addendum dokumen lelang bila ada;
5. Syarat-syarat khusus kontrak, yang terdiri dari : definisi, jaminan,
asuransi, keselamatan kerja, pembayaran, jadwal pelaksanaan pekerjaan, penggunaan penyedia jasa usaha kecil termasuk koperasi kecil,
117
Surat Perjanjian Pemborongan Nomor: 60218SPPAPBDPJWIL.VIIILB2007.
Universitas Sumatera Utara
penyelesaian perselisihan, denda dan ganti rugi, serta kegagalan bangunan;
6. Syarat-syarat umum kontrak, yang terdiri dari : Definisi, Penerapan,
Asal Jasa, Penggunaan Dokumen Kontrak dan Informasi, Hak Paten, Hak Cipta dan Hak Merek, Jaminan, Asuransi, Keselamatan Kerja,
Pembayaran, Harga dan Sumber Dana, Wewenang dan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen, Direksi Teknis dan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak, Delegasi, Penyerahan Lapangan, Surat Perintah Mulai Kerja SPMK, Persiapan Pelaksanaan Kontrak, Program Mutu,
Perkiraan Arus Uang, Pemeriksaan Bersama, Perubahan Kegiatan Pekerjaan, Pembayaran, untuk Perubahan, Perubahan Kuantitas dan
Harga, Addendum Kontrak, Hak dan Kewajiban Para Pihak, Resiko Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia Jasa, Laporan Hasil
Pekerjaan, Cacat Mutu, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Penyedia Jasa Lainnya, Wakil Penyedia Jasa, Pengawasan,Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan, Kontrak Kritis, Perpanjangan Waktu Pelaksanaan, Kerjasama antara Penyedia Jasa dan Sub Penyedia Jasa, Penggunaan Penyedia Jasa
Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil, Keadaan Kahar, Peringatan Dini, Rapat Pelaksanaan, Itikad Baik, Penghentian dan Pemutusan Kontrak,
Pemanfaatan Milik Penyedia Jasa, Bahasa dan Hukum serta Penyelesaian Perselisihan, Perpajakan, Korespondensi, Penyesuaian
Harga, Denda dan Ganti Rugi, Serah Terima Pekerjaan, Gambar Pelaksanaan, Perhitungan Akhir, Kegagalan Bangunan, Personil,
Universitas Sumatera Utara
Penilaian Pekerjaan, Percepatan, Penemuan-penemuan, Kompensasi, Penangguhan Pembayaran, Hari Kerja, Pengambilalihan, Pedoman
Pengoperasian dan Pemeliharaan, Penyesuaian Biaya, Penundaan atas Perintah Pejabat Pembuat Komitmen, Instruksi;
7. Spesifikasi teknis;
8. Gambar-gambar;
9. Daftar kuantitas dan harga;
10. Dokumen lain yang tercantum dalam kontrak.
Dalam setiap perjanjian pemborongan pekerjaan pemberi tugas selalu meminta jaminan, karena dalam perjanjian pemborongan pekerjaan, jaminan
merupakan salah satu syarat yang diminta oleh pemberi tugas terhadap pelaksana. Maksud dari permintaan jaminan tersebut, adalah agar pelaksana dalam
menyelenggarakan pekerjaannya penuh ketelitian dan kesungguhan. Yang dimaksud dengan jaminan adalah sesuatu yang diberikan kepada kreditor untuk
menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan. Pada proses pembuatan
perjanjian pemborongan pekerjaan tepatnya sebelum dilakukan penandatanganan kontrak, CV. Raut Agung Group memberikan jaminan pelaksanaan sebesar Rp.
19.000.000,- sembilan belas juta rupiah dengan yang bertindak sebagai penjamin adalah PT. Asuransi Puri Asih.
Untuk melaksanakan seluruh kegiatan pekerjaan pemborongan jalan ini, Dinas Kimprasda telah menyediakan seluruh biaya yang diperlukan yakni Rp.
399.000.000,- yang dibebankan kepada APBD Kabupaten Labuhanbatu Tahun
Universitas Sumatera Utara
Anggaran 2006. Adapun pembayaran untuk hasil pelaksanaan pekerjaan itu dilakukan menurut ketentuan yang terdapat dalam Pasal 6 Surat Perjanjian dengan
ketentuan sebagai berikut :
118
a. Angsuran pertama dibayar 25 dari nilai kontrakharga borongan apabila
volume fisik telah mencapai 30 dari volume fisik keseluruhan. b.
Angsuran kedua dibayar 30 dari nilai kontrakharga borongan apabila volume fisik telah mencapai 60 dari volume fisik keseluruhan.
c. Angsuran ketiga dibayar 20 dari nilai kontrakharga borongan apabila
volume fisik telah mencapai 80 dari volume fisik keseluruhan. d.
Angsuran pertama dibayar 20 dari nilai kontrakharga borongan apabila volume fisik telah mencapai 100 dari volume fisik keseluruhan.
e. Angsuran kelima dibayar 5 dari nilai kontrakharga borongan apabila
telah habis masa pemeliharaan dan hasil pekerjaan masih dalam keadaaan baik atau pembayaran angsuran keempat sebesar 25 setelah pihak kedua
menyerahkan jaminan bank sebesar 5 dari nilai kontrak yang diterbitkan oleh bank pemerintah.
Dari ketentuan pembayaran diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa kontrak ini termasuk ke dalam kontrak harga satuan. Yang dimaksud kontrak
harga satuan adalah kontrak pengadaan jasa pelaksanaan konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga
satuan untuk setiap satuanunsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan
118
Pasal 6 Surat Perjanjian Pemborongan Nomor : 60218SPPAPBDPJWIL.VIIILB 2007.
Universitas Sumatera Utara
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penyedia jasa.
119
Berikut ini merupakan uraian pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh CV. Raut Agung Group dalam pelaksanaan pengaspalan jalan serta jumlah
pembayaran yang dibayarkan oleh dinas Kimprasda sesuai dengan ketentuan pembayaran yang ada di Pasal 6 kontrak tersebut :
c.2. Proses pelaksanaan perjanjiankontrak pemborongan Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan kontrak antara CV. Raut Agung
Group dengan Dinas Kimprasda dalam hal ini diwakili oleh PPK bidang pengembangan prasarana jalan dan jembatan, maka pihak pertama mengeluarkan
Surat Penyerahan Lapangan SPL dengan Nomor:60240SPLAPBDJJWIL- VIIILB2007 tertanggal 03 September 2007 kepada pihak kedua. Bersamaan
dengan keluarnya SPL, pihak kedua juga mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja SPMK dengan Nomor: 60240SPLAPBDJJWIL-VIIILB2007 dimana
pelaksanaan perjanjian pengaspalan jalan tersebut harus sudah dimulai 5 lima hari setelah dikeluarkannya SPL oleh pihak kedua. Jadwal waktu pelaksanaan
perjanjian pemborongan ini adalah 114 hari kalender, terhitung dari tanggal 03 September 2007 sampai dengan 24 Desember 2007 dengan ketentuan pekerjaan
harus dilaksanakan dengan baik dan memuaskan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
120
119
Pasal 1 Huruf h, Syarat-Syarat Umum Kontrak, Surat Perjanjian Pemborongan Nomor: 60218SPPAPBDPJWIL.VIIILB2007.
120
Perincian Biaya, Surat Perjanjian Pemborongan Nomor : 60218SPPAPBDPJWIL.VI IILB2007.
Universitas Sumatera Utara
1. Pekerjaan Pendahuluan
a Pengukuran kembali
b Sewa direksigudang bahan
c Papan pengenal proyekk
d Transport alat berat
e Photo dokumentasi
Jumlah biaya : Rp 10.124.164,90
2. Pekerjaan Subgrade
a Pembentukan bahu jalan
b Membersihkan rumput dan tanaman pada bahu jalan
c Membersihkan parit samping
Jumlah biaya : Rp 11.966.240,00
3. Pekerjaan Konstruksi
a Leveling LPB
b Leveling LPA
c Menghampar lapis aspal beton Laston
Jumlah biaya : Rp 283.023.854,00
4. Pekerjaan Drainase
a Galian parit
b Cetakan beton
c Beton cor Klas K.125
d Plesteran
e Beton coor Klas K.175
Universitas Sumatera Utara
f Besi tulangan
Jumlah biaya : Rp 57.613.014,10
Jadi, total keseluruhan biaya ditambah dengan pajak adalah Rp 399.000.000,00 Dalam perjanjian pengaspalan jalan ini bahan dan alat-alat dan segala
sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pemborongan disediakan oleh pelaksana, jadi CV. Raut Agung Group disamping bertugas melaksanakan
pekerjaan juga diwajibkan menyediakan bahan. Hal tersebut jika dikaitkan dengan Pasal 1605 KUH Perdata maka, dalam perjanjian pemborongan pekerjaan ini
segala kerugian harus ditanggung oleh pelaksana apabila hasil pekerjaan musnah sebelum pekerjaan diserahkan, namun terdapat pengecualian apabila pemberi
tugas telah lalai untuk menerima pekerjaan tersebut maka pelaksana tidak dapat dibebani untuk menanggung segala kerugian yang ditimbulkan.
Agar dalam proses pelaksanaan pekerjaan pengaspalan jalan ini dapat berjalan dengan lancar, maka Pejabat Pembuat Komitmen menunjuk pengawas
yakni CV. Miko Yova Consultant untuk mengawasi secara aktif pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh CV. Raut Agung Group tersebut.
121
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Bapak Abdul Rahman Siahaan yang merupakan direktur dari CV. Raut Agung Group mengatakan bahwa selama
proses pengerjaan pengaspalan jalan Dusun Gunung Tempurung ini tidak ada mengalami hambatan. Semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu serta proses pembayaran yang dilakukan oleh Dinas Kimprasda tidak
121
Pasal 31 Syarat-Syarat Umum Kontrak,
Surat Perjanjian Pemborongan Nomor : 60218SPPAPBD PJWIL.VIIILB2007.
Universitas Sumatera Utara
pernah mengalami masalah. Berakhirnya pekerjaan pemborongan pengaspalan jalan ini ditandai dengan serah terima pekerjaan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen bidang pengembangan prasarana jalan dan jembatan kabupaten Labuhanbatu.
Sesuai dengan ketentuan yang tertulis didalam kontrak, bahwa apabila seluruh pekerjaan telah selesai maka pihak kedua wajib melakukan pemeliharaan
atas hasil pekerjaan tersebut selama 180 seratus delapan puluh hari kalender terhitung sejak serah terima pertama. Hal ini dimaksudkan agar pihak kedua
bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya apabila sewaktu-waktu terjadi kerusakan, kegagalan ataupun kekurangan pekerjaan. Bapak Abdul Rahman
sendiri mengatakan bahwa mereka berusaha sebaik mungkin melakukan setiap pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka. Apabila terjadi kerusakan atau
kegagalan bangunan pada jangka waktu pemeliharaan yang dikarenakan kecerobohoan dari pihakanggota mereka sendiri, maka mereka juga yang akan
dirugikan. Hal ini disebabkan jaminan pelaksanaan akan terpakai untuk melakukan perbaikan.
122
D. Pengaturan Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pelaksanaan