penyerahan.
82
Selain itu, pada waktu pelelangan pekerjaan dilangsungkan, Pengawas direksi bertugas sebagai panitia pelelangan. Adapun tugas dari panitia
pelelangan yaitu :
83
- Mengadakan pengumuman pelelangan yang akan dilaksanakan;
- Memberi penjelasan mengenai RKS Rencana Kerja dan Syarat-syarat
untuk pemborongan-pemboronganpembelian dan untuk membuat berita acara penjelasan;
- Melaksanakan pembukuan surat penawaran dan membuat berita acara
pembukuan surat penawaran; -
Mengadakan penilaian dan menetapkan calon pemenang serta membuat berita acara hasil pelelangan dan sebagainya.
Hubungan hukum antara direksi dengan pihak yang memborongkan dituangkan dalam perjanjian pemberi kuasa Pasal 1792-1819 KUH Perdata,
yang diatur sebagai berikut :
84
1. Apabila direksi dan yang memborongkan keduanya adalah pihak
pemerintah, maka hubungan hukumnya disebut hubungan kedinasan. 2.
Apabila direksi pihak swasta sedangkan yang memborongkan pihak pemerintah, maka hubungan hukumnya disebut perjanjian pemberian
kuasa, dimana yang memberi kuasa pihak yang memborongkan pemerintah sedangkan yang diberi kuasa adalah pihak direksi swasta.
3. Apabila direksi dan yang memborongkan keduanya adalah pihak swasta
maka hubungan hukumnya disebut perjanjian pemberian kuasa.
D. Prosedur Perjanjian Pemborongan
Dalam proses pemborongan bangunan terdapat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan sebelum terjadinya perjanjian pemborongan bangunan. Kegiatan-
kegiatan tersebut dapat dikatakan merupakan fase yang mendahului terjadinya perjanjian. Adapun dari ke empat fase yang harus dilalui adalah sebagai berikut
85
82
Djumialdji 1 . Op. Cit. Hal. 34.
83
Djumialdji 2 . Op. Cit. Hal. 12.
84
Djumialdji 1 . Op. Cit. Hal. 34.
85
Sri Soedewi Masjchun Sofwan. Op. Cit. Hal. 8.
:
Universitas Sumatera Utara
1. Pemberitahuanpengumuman secara umum atau secara terbatas tentang
adanya pelelangan pekerjaan. Penjelasan mengenai pekerjaan sesuai dengan bestek dan persyaratan-persyaratan pekerjaan.
2. Persyaratan prakualifikasi, kualifikasi dan klasifikasi terhadap
pemborong 3.
Pemenuhan jaminan yang diwajibkan dalam pemborongan bangunan 4.
Pelelangan dan pelulusan. 4.1.
Pengumuman tentang adanya pelelangan umum atau terbatas memuat petunjuk-petunjuk dimana bestek harus diambil, dimana penjelasan tentang
pekerjaan akan disampaikan, yang memungkinkan adanya penambahan ataupun perubahan terhadap bestek yang telah disusun, dimana tempat lokasi proyek atau
pekerjaan, dimana tempat pendaftaran dan batas waktu pendaftaran, dimana dan kapan saat pelelangan akan diadakan.
Pengumuman dan pemberian penjelasan
86
Bestek adalah uraian tentang pekerjaan yang disertai gambar-gambar dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan pekerjaan pemborongan tersebut.
87
4.2. Pemborong yang berminat untuk melaksanakan pekerjaan tersebut setelah
memenuhi persyaratan yang diwajibkan dapat mendaftarkan secara tertulis yaitu melakukan penawaran secara tertulis dengan mengingat batas waktu yang telah
disebutkan dalam pengumuman, untuk kemudian ikut dalam pelelangan tender.
4.2.1 Prakualifikasi Pemborong
Persyaratan prakualifikasi, kualifikasi dan klasifikasi terhadap pemborong
Sebelum ditentukan pemborong mana yang dipilih untuk mengerjakan proyek-proyek pemerintah, terlebih dahulu haruslah dilakukan prakualifikasi
terhadap calon-calon pemborong yang ada. Perbuatan prakualifikasi ini
86
Ibid. Hal. 9.
87
Ibid. Hal. 10.
Universitas Sumatera Utara
dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dasar perusahaan, baik yang berbentuk badan hukum, maupun yang tidak bentuk badan hukum dimana mereka
mempunyai usaha pokok berupa pelaksanaan pekerjaan pemborongan, konsultasi, dan pengadaan barangjasa lainnya. Prakualifikasi diselenggarakan oleh suatu
panitia yang di daerah dikepalai oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I yang bersangkutan.
88
Cara penilaian dilakukan dengan pengisian questionnaire yang harus diisi oleh pemborong yang memuat syarat-syarat tertentu, yang ternyata
berbeda untuk daerah Provinsi yang satu dengan yang lain.
89
4.2.2. Kualifikasi dan klasifikasi
Kualifikasi adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan pemborong di bidang jasa konstruksi menurut tingkatkedalaman
kompetensi dan kemampuan usaha, atau penggolongan profesi keterampilan dan keahlian kerja orang perorangan di bidang jasa konstruksi menurut
tingkatkedalaman kompetensi dan kemampuan profesi dan keahlian. Kualifikasi usaha di bidang jasa konstruksijasa pemborongan terdiri dari 3
tiga kategori : a.
Kualifikasi usaha besar b.
Kualifikasi usaha menengah c.
Kualifikasi usaha kecil, termasuk usaha orang perseorangan.
88
Munir Fuady. Op. Cit. Hal. 170.
89
Sri Soedewi Masjchun Sofwan. Op. Cit. Hal. 11.
Universitas Sumatera Utara
Kualifikasi usaha jasa pemborongan tersebut dilakukan untuk mengukur kemampuan badan usaha dan usaha orang perorangan untuk melaksanakan
pekerjaan menurut nilai pekerjaannya.
90
Klasifikasi adalah bagian dari kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan perusahaan pemborong di bidang jasa pemborongankonstruksi
sesuai bidang dan sub bidang pekerjaan atau penggolongan profesi keterampilan dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa pemborongan tersebut.
Klasifikasi usaha jasa pemborongankonstruksi terdiri dari :
91
a. Klasifikasi usaha bersifat umum, diberlakukan kepada badan usaha yang
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan satu atau lebih bidang pekerjaan. Bidang usaha jasa pemborongan yang bersifat umum ini harus
memenuhi kriteria mampu mengerjakan bangunan konstruksi atau bentuk fisik lain, mulai dari penyiapan lahan sampai penyerahan akhir atau
berfungsinya bangunan konstruksi.
b. Klasifikasi usaha bersifat spesialis, diberlakukan kepada usaha orang
perseorangan dan atau badan usaha yang mempunyai kemampuan hanya melaksanakan satu sub bidang atau satu bagian sub bidang pekerjaan.
Badan usaha jasa pemborongankonstruksi yang bersifat spesialis ini harus memenuhi kriteria mampu mengerjakan bagian tertentu dari
bangunan konstruksi atau bentuk fisik lain.
c. Klasifikasi usaha orang perseorangan yang berketerampilan kerja
tertentu, diberlakukan kepada usaha orang perseorangan yang mempunyai kemampuan hanya melaksanakan suatu keterampilan
tertentu. Badan usaha jasa pemborongan ini mampu mengerjakan sub bagian pekerjaan pemborongan dan bagian tertentu bangunan konstruksi
dengan menggunakan teknologi sederhana.
Pelaksanaan klasifikasi dan kualifikasi usaha orang perorangan dan badan usaha dapat dilakukan oleh asosiasi perusahaan yang telah mendapat akreditasi
dari lembaga. Tujuan diadakannya standarisasi klasifikasi dan kualifikasi jasa pemborongankonstruksi yaitu untuk mewujudkan standar produktifitas dan mutu
90
Mohammad Amari dan Asep N. Mulyana. Op. Cit. Hal. 28.
91
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
hasil kerja sehingga mendorong berkembangnya tanggung jawab profesional di antara para pihak.
92
4.3. Di dalam perjanjian pemborongan dikenal adanya 4 empat macam
jaminan, yaitu : Pemenuhan jaminan yang diwajibkan dalam pemborongan bangunan
93
a. Bank GaransiGaransi BankJaminan Bank
b. Surety Bond
c. Jaminan Pemeliharaan
d. Jaminan PembangunanBouw Garansi
Ad.a. Bank GaransiGaransi BankJaminan Bank Bank garansi merupakan salah satu bentuk dari perjanjian penanggungan
borgtocht. Pengertian borgtocht terdapat di dalam pasal 1820 KUHPerdata, yaitu suatu perjanjian dimana seorang pihak ketiga guna kepentingan si
berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya si berutang, apabila orang ini tidak memenuhinya.
94
Dalam Bank Garansi yang bertindak sebagai penanggung adalah Bank apabila si debitur wanprestasi. Sifat Bank Garansi adalah suatu perjanjian
tambahan accessoir, yaitu adanya tergantung pada perjanjian pokok. Dengan demikian Bank Garansi akan berakhir apabila perjanjian pokoknya berakhir.
95
92
Ibid. Hal. 31.
93
Djumialdji 1 . Op. Cit. Hal. 128.
94
Djumialdji 2. Op. Cit. Hal. 30.
95
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Macam-macam bank Garansi dalam Perjanjian Pemborongan:
96
Dalam Surety Bond dikenal tiga pihak yaitu: 1 Jaminan PenawaranJaminan PelelanganBid BondTender Bond
2 Jaminan PelaksanaanPerformance Bond 3 Jaminan Uang MukaPre Payment BondAdvance Payment Bond
Ad.b. Surety Bond Surety Bond adalah suatu perikatan jaminan dalam bentuk warkat yang
diterbitkan oleh perusahaan asuransi kerugian yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang menerima jaminan apabila yang dijamin cidera
janji wanprestasi. Dengan demikian Surety Bond merupakan perjanjian tambahan dan bersifat accesoir terhadap perjanjian pokok, sama dengan sifat
Bank Garansi.
97
96
Djumialdji 1 . Op. Cit. Hal. 137.
97
Djumialdji 2. Op. Cit. Hal. 40.
1 Obligee yaitu pihak yang berhak atas prestasi serta merupakan pihak yang dilindungi dengan jaminan Surety Bond terhadap suatu kerugian adalah
instansi Pemberi Pekerjaan Pemilik Proyek Yang Memborongkan. 2 Prinsipal yaitu pihak yang berwajib memberikan prestasi serta merupakan
pihak yang dijamin dengan jaminan Surety Bond, adalah Pemborong. 3 Surety Company yaitu pihak yang memberikan jaminan dalam bentuk Surety
Bond. Macam-macam Surety Bond dalam Perjanjian Pemborongan:
- Jaminan Penawaran Bid Bond Tender Bond - Jaminan PelaksanaanPerformance Bond
- Jaminan Pembayaran Uang MukaAdvance Payment Bond - Jaminan PemeliharaanMaintenance Bond
Universitas Sumatera Utara
Ad.c. Jaminan PemeliharaanMaintenance Bond Apabila pemborong telah menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan
perjanjian pemborongan, maka pemborong menyerahkan pekerjaannya dan pemborong menerima pembayarannya. Namun bagi pihak pemborong masih ada
kewajiban-kewajiban untuk memelihara hasil pekerjaannya selama jangka waktu tertentu, yang dinamakan masa pemeliharaan. Jaminan pemeliharan merupakan
sejumlah uang tertentu yakni sebesar 5 lima persen dari harga borongan yang digunakan untuk menjamin kerusakan-kerusakan pada pekerjaan tersebut selama
jangka waktu tertentu. Apabila masa pemeliharaan sudah selesai, maka uang jaminan pemeliharaan tersebut dapat diambil oleh pemborong.
98
Dalam perjanjian pemborongan, pihak yang memborongkanpemberi tugas dapat mensyaratkan adanya pemborong peserta yang akan melanjutkan pekerjaan
jika pemborong utama tidak menyelesaikan pekerjaannya, misalnya karena pemborong utama meninggal dunia.
Ad.d. Jaminan PembangunanBouw Garansi
99
Jaminan pembangunan dapat menguntungkan pihak yang memborongkan maupun pihak pemborong. Karena bagi pihak yang memborongkan tidak
mengalami hambatan dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan bagi pihak pemborong tidak perlu membayar ganti rugi jika tidak dapat melanjutkan
pekerjaannya. Di dalam praktek, jaminan pembangunan ini jarang digunakan. Jaminan pembangunan ini merupakan jaminan yang baik karena dengan adanya
jaminan ini dapat menghilangkan kemungkinan terbengkalainya suatu pekerjaan,
98
Ibid. Hal. 54.
99
Ibid. Hal. 55.
Universitas Sumatera Utara
yakni dengan adanya pihak yang akan meneruskan pekerjaannya, yaitu pemborong peserta sehingga pekerjaan akan selesai tepat pada waktunya.
100
4.4. Dalam melaksanakan pemilihan penyedia barangjasa pemborongan, pejabat
pengadaan harus terlebih dahulu menetapkan metode pemilihan penyedia barangjasa, metode penyampaian dokumen, metode evaluasi penawaran, metode
penilaian kualifikasi dan jenis kontrak yang paling sesuai dengan pengadaan barangjasa yang bersangkutan. Untuk pengadaan pekerjaan pemborongan sendiri
dapat digunakan metode pelelangan umum, pelelangan terbatas, pemilihan langsung, penunjukan langsung, atau pengadaan langsung.
Pelelangan dan Pelulusan.
101
a Pelelangan Umum adalah metode pemilihan penyedia barangjasa yang
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga
masyarakat dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
b Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan penyedia barangjasa yang
diumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia barangjasa yang telah diyakini
mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barangjasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.
c Pemilihan Langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tanpa
melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3
tiga penawar dari penyedia barangjasa yang telah lulus prakualifikasi dan langsung dilakukan negosiasi baik teknis maupun harga.
d Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia BarangJasa
dengan cara menunjuk langsung 1 satu Penyedia BarangJasa. e
Pengadaan Langsung adalah pemilihan penyedia barangjasa dengan penunjukan langsung terhadap 1 satu penyedia barangjasa dengan cara
melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
100
Ibid. Hal. 56.
101
Y. Sogar Simamora. Op. Cit. Hal. 133.
Universitas Sumatera Utara
Mekanisme pemilihan penyedia barangjasa pemborongan ini harus senantiasa didasarkan pada prinsip-prinsip persaingan yang sehat fair
competition dan transparan. Ukuran untuk menentukan pelulusan adalah penawaran yang paling menguntungkan bagi Negara dan yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagai calon pemenang, dengan memperlihatkan keadaan umum dan keadaan pasar, baik untuk jangka pendek atau jangka
menengah. Dalam praktek pelaksanaan pelelangan, penentuan pelulusan pelelangan didasarkan atas penawaran yang terendah yang dapat
dipertanggungjawabkan the lowest responsible bid.
102
E. Berakhirnya Perjanjian Pemborongan