2.4 Gejala Gagal Ginjal Kronik
Gejala GGK terjadi karena pengaruh zat-zat yang merupakan racun uremik. Uremia kronis ini ini biasanya memberi gejala dan gambaran klinis
berupa mual, muntah, gagal tumbuh, anemia normokromik normositer. Selain itu perubahan hormonal juga timbul akibat uremia. Perubahan hormonal yang timbul
pada keadaan uremia inilah yang menimbulkan gejala klinis Soegijanto, 2005. Pengaruh gangguan ginjal yakni terjadi proteinuria, hilangnya
kemampuan pemekatan urin sehingga menyebabkan poliuria dan nokturia bangun malam untuk berkemih. Selain itu bila hasil metabolisme protein
menumpuk dalam darah, maka akan timbul gejala uremia. Gejala tersebut antara lain letargi, anoreksia, mual dan muntah, deteriorasi mental dan kebingungan,
kedutan otot, kejang dan akhirnya koma Ganong, 2008. Gejala klinis GGK yakni penderita datang dalam kondisi lemah, lelah,
penurunan konsentrasi urin dan selera makan. Ketidakmampuan memekatkan urin yang terjadi pada tahap dini; manifestasi dari overload volume timbul belakangan.
Atau penderita datang terlambat dengan keluhan napas pendek atau nyeri dada yang disebabkan oleh efusi pleura atau perikardium atau overload volume
Campbell, 2008.
2.4 Etiologi Gagal Ginjal Kronik
Etiologi penyakit GGK sangat bervariasi antara satu negara dengan negara lain. Penyebab utama penyakit GGK tahun 1995-1999 di AS Switra, 2009 :
Penyakit diabetes mellitus, yakni angka insiden 44 DM tipe 1 sebesar 7, DM tipe 2 sebesar 37, hipertensi dan pembuluh darah besar dengan angka insiden
27, gloerulonefritis dengan insiden 10, nefritis Interstitialis dengan insiden
Universitas Sumatera Utara
4, kista dan penyakit bawaan lain dengan insiden 3, penyakit sistemik mis: lupus, dan vaskulitis dengan insiden 2, neoplasma dengan insiden 2, tidak
diketahui dengan insiden 4, dan penyakit lain dengan insiden 4. Penyebab GGK yang menjalani hemodialisis di Indonesia tahun 2000
Suwitra, 2009, glomerulonefritis dengan angka insiden 46,39, diabetes mellitus dengan angka insiden 18,65, Obstruksi dan infeksi dengan angka
insiden 12,85, hipertensi dengan angka insiden 8,46 dan sebab lain dengan angka insiden 13,65. Menurut O’ Callaghan, penyebab penyakit ginjal stadium
akhir yang membutuhkan terapi pengganti ginjal; diabetes mellitus 40, hipertensi 25, glomerulonefritis 15, penyakit ginjal polokistik 4, urologis
6 dan tidak diketahui sebanyak 10 0’ Callaghan, 2007.
2.6. Epidemiologi Gagal Ginjal Kronik 2.6.1 Distribusi dan Frekuensi Gagal Ginjal Kronik