Fungsi Ekskresi Fungsi Endokrin

Setiap ginjal mengandung 1-4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. Struktur nefron Sloane, 2004 : 1. Glomerulus adalah gulungan kapilar yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul bowman Sloane, 2004. Glomerulus dan kapsul bowman juga disebut badan malphigi Alatas, 2002. 2. Tubulus kontortus proksimal, panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku Sloane, 2004. 3. Ansa henle, tubulus konkortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa henle yang masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit dan tajam, dan kembali keatas membentuk tungkai asenden ansa henle Sloane, 2004. 4. Tubulus konkortus distal, panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk segmen terakhir di nefron Sloane, 2004. 2.3.2 Fungsi Ginjal

a. Fungsi Ekskresi

1. Ekskresi sisa metabolisme protein, yakni ureum, kalium, fosfat, sulfat anorganik dan asam urat Alatas, 2002. 2. Regulasi volume cairan tubuh, bila tubuh kelebihan cairan maka terdapat rangsangan melalui arteri karotis interna ke osmoreseptor di hipotalamus anterior kemudian diteruskan ke kelenjar hipofisis posterior sehingga produksi hormon Anti-Diuretik ADH dikurangi dan akibatnya produksi urin menjadi banyak, demikian juga sebaliknya Alatas, 2002. 3. Menjaga keseimbangan asam basa. Agar sel dapat berfungsi normal maka perlu dipertahankan PH plasma 7,35 untuk darah vena dan PH 7,45 untuk Universitas Sumatera Utara darah arteri. Keseimbangan asam dan basa diatur oleh paru dan ginjal Baradero, 2008.

b. Fungsi Endokrin

1. Eritropoesis : untuk pembentukan sel darah merah diperlukan zat eritropoetin, dimana ginjal menghasilkan enzim yang disebut faktor eritropoetik yang berfungsi mengubah proeritropoetin menjadi eritropoetin Baradero, 2008. 2. Pengaturan tekanan darah, bila terjadi iskemi ginjal maka granula renin akan dilepaskan dari aparat jukstaglomerular. Renin akan merubah angiotension didalam darah menjadi angiotension I, yang akan di ubah menjadi angiotension II oleh enzim konvertase di paru. Angiotension II memiliki dua efek, yakni menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan kedua merangsang korteks kelenjar adrenal untuk memproduksi aldosteron. Aldosteron bersifat meretensi air dan natrium sehingga akibatnya volume darah bertambah. Kombinasi kedua efek ini menyebabkan hipertensi Alatas, 2002. 3. Keseimbangan kalsium dan fosfor, ginjal memegang peranan dalam mengatur proses metabolisme vitamin D menjadi metabolit aktif yaitu 1,25-dihidrovitamin D3. Vitamin D molekul yang aktif bersama hormon paratiroid dapat meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfor dalam usus Baradero, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.4 Gejala Gagal Ginjal Kronik