terendah adalah sakit pinggang sebesar 8,9. Hal ini sesuai dengan penelitian Imelda Sari 2014 di RSU Haji Medan, proporsi keluhan utama tertinggi adalah
mual muntah sebesar 38,3 Sari,2014. Pengaruh gangguan ginjal yakni terjadi proteinuria sehingga hasil
metabolisme protein menumpuk dalam darah, maka akan timbul gejala uremia. Gejala tersebut antara lain letargi, anoreksia, mual dan muntah, deteriorasi mental
dan kebingungan, kedutan otot, kejang dan akhirnya koma Ganong,2008.
5.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya
Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Gambar 5.7 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya di RS
Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014
Berdasarkan gambar 5.7 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan Riwayat penyakit adalah glumerulonefritis sebesar 21,8
Universitas Sumatera Utara
sedangkan terendah adalah pielonefritis sebesar 2,4. Hal ini sesuai dengan Suwitra 2009 yakni penyebab penderita GGK menjalani hemodialisa pertama di
Indonesia adalah glomerulonefritis Suwitra, 2009.
5.4 Kadar Ureum Darah Sewaktu Datang dan Pulang
Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan kadar ureum darah sewaktu datang dan pulang di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 5.8 Diagram Bar
Distribusi Proporsi
Penderita GGK
Berdasarkan Kadar Ureum Darah Sewaktu Datang dan Sewaktu Pulang di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2013-
2014
Berdasarkan gambar 5.8 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan kadar ureum darah sewaktu datang adalah 40 mgcc sebesar 96,8
sementara kadar ureum terendah adalah 20-40 mgcc sebesar 3,2. Proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan kadar ureum darah sewaktu pulang
Universitas Sumatera Utara
adalah 40 mgcc sebesar 35,5 sementara kadar ureum terendah adalah 20-40 mgcc sebesar 1,6. Ada 62, data yang tidak tercatat pada kadar ureum
pulang.
5.5 Kadar Kreatinin Darah Sewaktu Datang dan Pulang
Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan kadar kreatinin darah sewaktu datang dan pulang di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 5.9 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Kadar Kreatinin Darah Sewaktu Datang
dan Pulang di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014
Berdasarkan gambar 5.9 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan kadar kreatinin darah sewaktu datang dan pulang pada laki-laki
adalah 2 mg100ml yakni 93,1 sewaktu datang dan 34,5 sewaktu pulang. Ada 63,8 data yang tidak tercatat pada kreatinin sewaktu pulang pada laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.10 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Kadar Kreatinin Sewaktu Datang dan
Pulang di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014
Proporsi tertinggi kadar kreatinin darah sewaktu datang dan pulang pada perempuan adalah 1,5 mg100ml yakni 98,5 sewaktu datang dan 37,9
sewaktu pulang. Ada 60,6 data tidak tercatat pada kreatinin sewaktu pulang
pada perempuan. 5.6 Stadium
Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan stadium di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.11 Diagram Pie Distribusi Proporsi Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Stadium di RS Santa Elisabet Medan Tahun
2013-2014
Berdasarkan gambar 5.11 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan stadium adalah stadium 5 sebesar 35,5 mengalami ESRD
sedangkan terendah adalah stadium 3 sebesar 3,2. Pada penderita GGK
penurunan fungsi ginjal akan terjadi secara progresif dan ireversibel Bayhakki,
2013, hal ini akan menyebabkan penderita akan mencapai tahap ESRD. 5.7 Penatalaksanaan Medis
Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan penatalaksanaan medis di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara