4, kista dan penyakit bawaan lain dengan insiden 3, penyakit sistemik mis: lupus, dan vaskulitis dengan insiden 2, neoplasma dengan insiden 2, tidak
diketahui dengan insiden 4, dan penyakit lain dengan insiden 4. Penyebab GGK yang menjalani hemodialisis di Indonesia tahun 2000
Suwitra, 2009, glomerulonefritis dengan angka insiden 46,39, diabetes mellitus dengan angka insiden 18,65, Obstruksi dan infeksi dengan angka
insiden 12,85, hipertensi dengan angka insiden 8,46 dan sebab lain dengan angka insiden 13,65. Menurut O’ Callaghan, penyebab penyakit ginjal stadium
akhir yang membutuhkan terapi pengganti ginjal; diabetes mellitus 40, hipertensi 25, glomerulonefritis 15, penyakit ginjal polokistik 4, urologis
6 dan tidak diketahui sebanyak 10 0’ Callaghan, 2007.
2.6. Epidemiologi Gagal Ginjal Kronik 2.6.1 Distribusi dan Frekuensi Gagal Ginjal Kronik
a. Orang
Menurut USRDS bertambahnya usia menjadi fakor risiko FR pada penyakit GGK. FR meningkat setelah usia 50 tahun dan sangat umum sekali
terjadi pada usia dewasa tua melebihi 70 tahun. Laki-laki memiliki kecenderungan menderita CKD sampai 50 dibanding wanita WHO, 2014.
Menurut WHO, orang dewasa dengan riwayat DM atau hipertensi memiliki risiko yang tinggi terkena penyakit GGK. Dimana CDC memperkirakan
1 dari 3 penderita DM dan 1 dari 5 penderita hipertensi menderita GGK WHO, 2014. Menurut Bargman, J, M dan Skorecki, K., kausa ataupun penyebab
tersering PGK adalah nefropati diabetikum, terutama akibat diabetes tipe 2. Nefropati hipertensif adalah penyebab PGK yang sering dijumpai pada usia lanjut
Universitas Sumatera Utara
karena iskemia kronik pada ginjal akibat penyakit renovaskular pembuluh kecil dan besar dapat berlangsung tanpa disadari Bargman, 2013.
b. Tempat dan Waktu
USRDS tahun 2013 menunjukkan prevalen rate penderita ESRD di Taiwan 3.1701.000.000 penduduk, di Jepang 2.6201.000.000 penduduk dan di
Amerika Serikat AS sebesar 1090 1.000.000 penduduk. tahun 2014, CDC
memperkirakan jika lebih dari 10 orang dewasa di AS lebih dari 20 juta orang menderita CKD dengan tingkat keseriusan yang berbeda-beda.
Sumber: Riskesdas 2013, Badan Litbangkes Kemenkes RI 2014
Gambar 2.1 Peta Prevalensi Penyakit Gagal Ginjal Kronis Pada Umur ≥ 15 Tahun 2013 di Indonesia
Di Indonesia, menurut data Riskesdas tahun 2013, prevalensi penyakit GGK pada umur ≥ 15 tahun menurut provinsi tertinggi terdapat di Provinsi
Sulawesi Tengah dan terendah di Provinsi Kalimantan Timur, NTB, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, dan Riau.
Sementara Sumatera Utara memiliki prevalensi 0,2.
Universitas Sumatera Utara
2.6.2 Faktor Risiko a. Glomerulonefritis
Glomerulonefritis menggambarkan sejumlah gangguan yang mengenai salah satu atau lebih komponen glomerulus di kedua ginjal Boughman
Hackley, 2005. Berdasarkan sumber terjadinya kelainan, GN dibedakan primer dan sekunder. GN primer apabila penyakit dasarnya berasal dari ginjal sendiri,
sedangkan GN sekunder apabila kelainan ginjal akibat penyakit sistemik lain seperti diabetes mellitus, Lupus Eritematosus Sistemik LES, mieloma multipel,
atau namiloidosis Prodjosudjadi, 2009. Glomerulonefritis akut adalah peradangan glomerulus secara mendadak
pada kedua ginjal. Peradangan akut glomerulus terjadi akibat pengendapan kompleks antigen antibodi di kapiler-kapiler glomerulus Muttaqin Sari, 2011.
Glomerulonefritis akut yang paling lazim adalah yang akibat infeksi streptokokus Baradero, 2009.
Glomerulonefritis kronik
mungkin mempunyai
awitan sebagai
glomerulonefritis akut atau mungkin menunjukkan reaksi antigen-antibodi tipe yang lebih ringan yang tidak terdeteksi. Setelah reaksi ini terjadi berulang, ukuran
ginjal berkurang sedikitnya seperlima dari ukuran normalnya dan mengandung mengandung jaringan fibrosa dalam jumlah yang banyak. Dengan berkembangnya
glomerulonefritis kronik, gejala-gejala dan tanda-tanda serta insufisiensi ginjal dan GGK terjadi. Akibatnya adalah kerusakan hebat glomerulus yang
menyebabkan Penyakit Ginjal Tahap Akhir PGTA. Pada umumnya sekitar 20 glomerulonefritis berkembang menjadi gagal ginjal Boughman Hackley,2005.
Universitas Sumatera Utara
b. Diabetes Mellitus DM
Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh peningkatan kadar gula darah hiperglikemia. Hal ini terjadi akibat penurunan
kemampuan tubuh untuk merespon insulin atau tidak terbentuknya insulin oleh pankreas Boughman Hackley, 2005.
Pada penderita DM, berbagai gangguan pada ginjal dapat terjadi, seperti batu saluran kemih, infeksi saluran kemih, pielonefritis akut maupun kronis, dan
berbagai macam bentuk glomerulonefritis, yang disebut sebagai penyakit ginjal
non diabet pada pasien diabetes Lubis, 2009. Insiden meningkat seiring dengan
lamanya menderita penyakit DM, dimana terdapat 30 pasien DM menderita nefropati dalam kurun waktu 20 tahun setelah diagnosis. Selain itu penyakit DM
juga ditemukan pada 10 pasien yang membutuhkan transplantasi ginjal Davey,2003. Tiga puluh persen pasien DM tipe I mengalami gagal ginjal
stadium terakhir Boughman Hackley, 2005.
c. Hipertensi