Umur Kategorik Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya

Tabel 4.18 Distribusi Proporsi Stadium Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita GGK di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Keadaan Sewaktu Pulang Stadium Total Stadium 3 Stadium 4 Stadium 5 f f f f PBJ PAPS Meninggal 3 1 2 25 4,6 15,4 4 7 2 33,3 31,8 15,4 5 14 9 41,7 63,6 69,2 12 22 13 100 100 100 P=0,261 Berdasarkan tabel 4.18 di atas dari 12 orang penderita GGK dengan PBJ terdapat 3 orang 25 dengan stadium 3, 4 orang 33,3 dengan stadium 4, dan 5 orang 41,7 dengan stadium 5. Dari 22 orang penderita GGK yang PAPS terdapat 1 orang 4,6 dengan stadium 3, 7 orang 31,8 dengan stadium 4, dan 14 orang 63,6 dengan stadium 5. Dari 13 orang penderita GGK yang pulang meninggal, terdapat 2 orang 15,4 dengan stadium 3, 2 orang 15,4 dengan stadium 4 dan 9 orang 69,2 dengan stadium 5. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh nilai p = 0,261 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi stadium berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Hasil ini tidak dapat dianalisis dengan uji chi-square karena terdapat 7 sel 77,8 yang memiliki nilai expected count kurang dari 5.

4.3.7 Umur Kategorik Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya

Proporsi umur Kategorik berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19 Distribusi Umur Kategorik Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya Penderita GGK di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Riwayat Penyakit Umur Kategorik Total ≤ 50 tahun 50 tahun f f f Glomerulonefritis Diabetes Mellitus Hipertensi Batu ginjal Polikistik Pielonefritis 17 2 6 3 1 63 9,5 37,5 23,1 20 10 19 10 10 4 3 37 90,5 62,5 76,9 80 100 27 21 16 13 5 3 100 100 100 100 100 100 p=0,003 Dari tabel 4.19 di atas dari 27 orang penderita GGK dengan glomerulonefritis terdapat 17 orang 63 yang berusia ≤50 tahun dan 10 orang 37 yang berusia 50 tahun. Dari 21 orang penderita GGK dengan DM terdapat 2 orang 9,5 yang berusia ≤50 tahun dan 19 orang 90,5 yang berusia 50 tahun. Dari 16 penderita dengan hipertensi terdapat 6 orang 37,5 yang berusia ≤ 50 tahun dan 10 orang 62,5 yang berusia 50 tahun. Dari 13 orang penderita GGK dengan batu ginjal terdapat 3 orang 23,1 yang berusia ≤50 tahun dan 10 orang 76,9 yang berusia 50 tahun. Dari 5 orang penderita GGK dengan polikistik terdapat 1 orang 20 yang berusia ≤50 tahun dan 4 orang 80 yang berusia 50 tahun. Dari 3 orang dengan pielonefritis terdapat 3 orang 100 yang berusia 50 tahun. Hasil uji statistik menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p = 0,003 artinya ada perbedaan yang bermakna antara proporsi umur kategorik berdasarkan riwayat penyakit. Universitas Sumatera Utara 52 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Distribusi Proporsi Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Sosiodemografi 5.1.1 Umur dan Jenis Kelamin Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan umur dan jenis kelamin di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.1 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita GGK terdapat pada kelompok umur 48-56 tahun, proporsi laki-laki yakni 10,5 dan proporsi perempuan 12,9. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Division of Clinical Epidemiology and Aging Research, German Cancer Research Center, Heidelberg,Germany dinyatakan bahwa lebih banyak wanita 11.5 menderita GGK secara keseluruhan Qi Li Zhang, 2008. Universitas Sumatera Utara Proporsi penderita GGK usia ≥50 tahun adalah 82 orang yakni 66,1. Hal ini didukung dengan WHO yang menyatakan jika resiko menderita GGK sejalan dengan faktor bertambahnya usia, dimana resiko meningkat setelah usia 50 tahun WHO, 2014. Menurut Azis 2008 pada usia 40 tahun akan terjadi proses hilangnya beberapa nefron dan penurunan fungsi ginjal sekitar 10mlmen1,73m 2 Aziz, 2008. Dengan penuaan, ginjal mengalami banyak perubahan struktural dan fungsional. Perubahan struktural termasuk penurunan massa ginjal, korteks ginjal dan jumlah glomeruli, dan peningkatan sclerosis glomerulus. Penuaan juga dapat menyebabkan tubulointerstitial fibrosis, jaringan parut, infark dan hilangnya massa tubular. Perubahan struktural dapat mengurangi ukuran ginjal. Pada korteks ginjal, kejadian glomerulosklerosis meningkat rata-rata dari 5 pada usia 40 tahun sampai dengan 30 dengan 80 tahun. Namun, perubahan yang berhubungan dengan usia pada ginjal dapat menjadi lebih rumit dengan kondisi seperti hipertensi, diabetes, gagal jantung kongestif, aterosklerosis, obstruksi saluran kemih dan infeksi saluran kemih berulang Katie Flint,2011 Data juga menunjukkan adanya penderita GGK dengan umur ≤50 tahun yakni sebesar 42 orang 33,9, dengan deskripsi 30 orang laki-laki 71,4 dan 12 orang perempuan 28,6 ; 35,7 bekerja sebagai wiraswata, 19 sebagai tidak bekerja, 16,7 bekerja sebagai PNS dan pegawai swasta, dan 2,3 adalah pendeta ; 64,3 berasal dari luar Medan. Umumnya GGK disebabkan oleh penyakit ginjal intrinsik difus dan menahun, seperti Glomerulonefritis, hipertensi esensial, dan pielonefritis merupakan penyebab paling sering dari gagal ginjal kronik, kira-kira 60 Sukandar, 2006. Selain itu, terdapat faktor-faktor yang diduga berhubungan Universitas Sumatera Utara dengan meningkatnya kejadian gagal ginjal kronik antara lain merokok Ejerbald et al, 2004, penggunaan obat analgetik dan OAINS Fored et al, 2003 ; Levey et al, 2003, hipertensi Price Wilson, 2006, dan minuman suplemen berenergi Hidayati, 2008.

5.1.2 Suku