f. Pielonefritis Kronik
Infeksi Saluran Kemih ISK terjadi akibat bakteri patogenik yang menyerang satu atau lebih struktur saluran kemih Baradero,2009. Tempat yang
sering mengalami ISK adalah kandung kemih sistitis, uretra uretritis, dan ginjal pielonefritis Suharyanto Masjid, 2009.
Pielonefritis adalah inflamasi infeksius yang mengenai parenkim dan pelvis ginjal. Infeksi ini bermula dari ISK bawah, kemudian sampai ke ginjal.
Escheria Coli adalah organisme yang paling lazim menyebabkan pielonefritis. Pielonefritis kronik merusak jaringan ginjal secara permanen karena inflamasi
yang berulang dan terbentuknya jaringan parut yang meluas. Proses berkembangnya GGK dari infeksi ginjal yang berlangsung berulang selama
beberapa tahun. Pada pielonefritis kronik, tanda yang terus menerus muncul adalah bakteriuria sampai padda ketika jaringan ginjal sudah mengalami
pemarutan scar yang berat dan atrofi sehingga pasien mengalami insufisiensi ginjal yang ditandai dengan hipertensi, BUN Blood Urea Nitrogen meningkat
dan klirens kreatinin menurun Baradero, 2008.
2.7 Patogenesis Gagal Ginjal Kronik
Penyakit ginjal kronis terjadi dengan etiologi yang beragam, termasuk juga penyakit GGK. GGK melibatkan penurunan dan kerusakan nefron yang diikuti
kehilangan fungsi ginjal yang progresif. Total laju filtrasi glomerulus GFR
menurun dan klirens menurun, BUN dan kreatinin meningkat. Nefron yang masih
tersisa mengalami hipertropi akibat usaha menyaring jumlah cairan yang lebih banyak. Akibatnya, ginjal kehilangan kemampuan untuk memekatkan urin. Untuk
melanjutkan ekskresi, sejumlah besar urin dikeluarkan, yang menyebabkan klien
Universitas Sumatera Utara
mengalami kekurangan cairan. Tubulus secara bertahap kehilangan kemampuan menyerap elektrolit. Biasanya urin yang dibuang mengandung banyak sodium
sehingga terjadi poliuri Bayhakki, 2013. Kerusakan ginjal berlanjut dan jumlah nefron yang berfungsi semakin
sedikit dan GFR terus menurun. Tubuh menjadi kelebihan air, garam, dan sampah sisa metabolisme lain. Ketika GFR turun dibawah 10-20 mlmenit, efek toksin
timbul pada tubuh klien. Jika penyakit ini tidak diterapi dengan dialisis atau transplantasi, uremia dan kematian dapat terjadi pada penderita Bayhakki, 2013.
Penyebab utama
ESRD adalah
diabetes 32,
hipertensi 28,
glomerulonefritis 45 Bayhakki, 2013. 2.8
Manifestasi Klinis Gagal Ginjal Kronik
Manifestasi klinis GGK tahap awal bergantung pada proses penyakit dan faktor pengaruh. Jika kerusakan nefron sudah mengarah ke gagal ginjal tahap
akhir ESRD , manifestasinya hampir sama dengan sindrom uremik Bayhakki,2013.
Terjadi gangguan cairan, elektrolit asam dan basa berupa homeostasis natrium dan air, homeostasis kalium, asidosis metabolik. Selain itu akan terjadi
pula gangguan metabolisme kalsium dan fosfat berupa manifestasi tulang, kalium, fosfor dan sistem kardiovaskular, kelainan metabolisme mineral,
selanjutnya terjadi pula kelainan kardiovaskular yakni penyakit vaskular iskemi, gagal jantung, hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri, penyakit perikardial.
Kelainan hematologik
yakni anemia,
kelainan hemostasis.
Kelainan neuromuskular, kelainan gastrointestinal dan nutrisional, gangguan metabolik
endokrin dan kelainan kulit Bargman Scorecki, 2013.
Universitas Sumatera Utara
2.9. Diagnosis Gagal Ginjal Kronik 2.9.1 Gambaran Klinis