Profil Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Keluhan Utama Sewaktu Datang

35 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Profil Rumah Sakit Santa Elisabet Medan

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan terletak di Jalan H. Misbah No.7 Medan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit milik Kongregasi Fransisikanes Santa Elisabeth Medan. Visi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah menjadikan Rumah Sakit Santa Elisabeth mampu berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, atas dasar cinta kasih dan persaudaraan sejati pada era globalisasi. Misi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah meningkatkan derajat kesehatan, melalui sumber daya manusia yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, dengan tetap memperhatikan masyarakat lemah. Rumah sakit ini telah dilengkapi berbagai prasarana yang terdiri dari Poli Umum, Spesialis, Unit Gawat Darurat UGD dan Intensive Care Unit ICU. Masing-masing unit dilengkapi dengan fasilitas sesuai dengan kebutuhan pelayanan. UGD Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan buka 24 jam dan dilengkapi oleh tenaga dokter dan perawat yang profesional. Rumah sakit ini memiliki pelayanan penunjang medis seperti laboratorium, rontgen, CT-Scan, Electrokardiografi EKG, Electroencephalografi EEG, farmasi, fisioterapi, ruang diagnostik, hemodialisa dan laboratorium buka selama 24 jam. Penunjang umum yang terdapat di rumah sakit ini terdiri dari administrasi, jaringan komputer, telepon, sumber air, listrik, pengolahan air limbah, instalasi gizi dan dapur umum, Central Steril Supply Department CSSD, teknik pemeliharaan, kendaraan dan fasilitas. Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisa Deskriptif

4.2.1 Sosiodemografi

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan sosiodemografi di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Sosiodemografi di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Umur Jenis kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan f f f 21-29 30-38 39-47 48-56 57-65 66-74 75-83 84-92 7 5 13 13 11 6 2 1 5,6 4 10,5 10,5 8,9 4,8 1,6 0,8 1 3 8 16 17 14 7 0,8 2,4 6,5 12,9 13,7 11,3 5,7 8 8 21 29 28 20 9 1 6,5 6,5 16,9 23,4 22,6 16,0 7,3 0,8 Total 58 46,7 66 53,3 124 100 Berdasarkan tabel 4.1 di atas proporsi penderita GGK tertinggi berada pada kelompok umur 48-56 tahun yakni 29 orang 23,4, dengan proporsi laki- laki 13 orang 10,5 dan perempuan 16 orang 12,9. sedangkan proporsi terendah berada pada kelompok umur 84-92 tahun yakni 1 orang 0,8. Sex ratio laki-laki terhadap perempuan adalah 58 : 66 = 1 : 1,14, yakni laki-laki 46,7 dan perempuan 53,3. Penderita dengan umur termuda 21 tahun ada 1 orang dengan jenis kelamin laki-laki, riwayat penyakit tidak tercatat, dan sumber biaya pribadi. Penderita tertua 89 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, riwayat penyakit sebelumnya hipertensi dan sumber biaya pribadi. Universitas Sumatera Utara Suku, Agama, Pekerjaan, dan Tempat Tinggal di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Sosiodemografi f Suku etnis Batak Jawa Melayu Dll 109 7 2 6 87,9 5,7 1,6 4,8 Total 124 100 Agama Kristen Protestan Kristen Katolik Islam Budha 80 28 15 1 64,5 22,6 12,1 0,8 Total 124 100 Pekerjaan Tidak bekerja Wiraswasta Petani Pegawai Negri sipil PNS Pegawai swasta Pendeta 45 34 21 14 9 1 36,3 27,4 16,9 11,3 7,3 0,8 Total 124 100 Tempat tinggal Luar Medan Medan 83 41 66,9 33,1 Total 124 100 Berdasarkan tabel 4.2 di atas proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan suku adalah suku Batak sebanyak 109 orang 87,9, sedangkan proporsi terendah yaitu melayu 1,6. Proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan agama yaitu agama Kristen Protestan sebanyak 80 orang 64,5, sedangkan proporsi terendah yaitu agama Budha sebanyak 1 orang 0,8. Proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan pekerjaan yaitu tidak bekerja sebanyak 45 orang 36,3, proporsi penderita GGK berdasarkan daerah asal tertinggi yakni luar Medan sebanyak 83 orang 66,9. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Keluhan Utama

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan keluhan utama sewaktu datang di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Keluhan Utama Sewaktu Datang di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Keluhan Utama n=124 Ya Tidak f f Mual muntah lemas Sesak Odem BAK Kesadaran menurun Sakit Pinggang 55 39 33 16 15 13 11 44,4 31,5 26,6 12,9 12,1 10,5 8,9 69 85 91 108 109 111 113 55,6 68,5 73,4 87,1 87,9 89,5 91,1 Berdasarkan tabel 4.3 di atas proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan keluhan utama adalah mual muntah sebesar 55 orang 44,4 dan yang terendah adalah sakit pinggang sebesar 11 orang 8,9. Selain itu terdapat keluhan lain seperti demam 13 orang 10,5, nyeri ulu hati 5 orang 4, pusing 8 orang 6,5, dan gelisah 3 orang 2,4. \

4.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Riwayat Penyakit Sebelumnya f Glomerulonefritis Diabetes Mellitus Hipertensi Batu ginjal Polycistic Pielonefritis Tidak tercatat 27 21 16 13 5 3 85 21,8 16,9 12,9 10,5 4,0 2,4 68,5 Total 124 100 Berdasarkan tabel 4.4 di atas proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya adalah glomerulonefritis sebanyak 27 orang 21,8 dan proporsi terendah adalah pielonefritis sebanyak 3 orang 2,4. Ada 85 data riwayat penyakit sebelumnya yang tidak tercatat pada kartu status 68,5.

4.2.4 Kadar Ureum Darah Sewaktu Datang dan Pulang

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan kadar ureum darah sewaktu datang dan pulang di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Kadar Ureum Darah Sewaktu Datang dan Pulang di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Kadar Ureum fSewaktu Datang fsewaktu pulang 20-40 mgcc 40 mgcc Tidak Tercatat 4 120 3,2 96,8 2 44 78 1,6 35,5 62,9 Total 124 100 124 100 Berdasarkan tabel 4.5 di atas proporsi penderita GGK berdasarkan kadar ureum darah sewaktu datang tertinggi pada 40 mgcc sebanyak 120 orang 96,8, sementara proporsi penderita GGK berdasarkan kadar ureum darah Universitas Sumatera Utara sewaktu pulang tertinggi pada kadar ureum darah 40 mgcc sebanyak 44 orang 35,5. Ada 78 data kadar ureum sewaktu pulang yang tidak tercatat di kartu status 62,9.

4.2.5 Kadar Kreatinin Darah Sewaktu Datang dan Pulang

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan kadar kreatinin darah sewaktu datang dan pulang di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Kadar Kreatinin Darah Sewaktu Datang dan Pulang di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Kadar Kreatinin Darah fdatang fpulang Laki-laki ≤ 2 mg100 ml 2 mg100 ml Tidak tercatat 4 54 6,9 93,1 1 20 37 1,7 34,5 63,8 Total 58 100 58 100 Perempuan ≤ 1,5 mg100 ml 1,5 mg100 ml Tidak tercatat 1 65 1,5 98,5 1 25 40 1,5 37,9 60,6 Total 66 100 66 100 Berdasarkan tabel 4.6 di atas proporsi penderita GGK berdasarkan kadar kreatinin darah pada laki-laki, tertinggi 2 mg100ml yakni 54 orang 93,1 pada sewaktu datang dan 20 orang 34,5 pada sewaktu pulang. Proporsi penderita GGK berdasarkan kadar kreatinin darah pada perempuan tertinggi 1,5 mg100ml yakni 65 orang 98,5 pada sewaktu datang dan 25 orang 37,9 pada sewaktu pulang. Ada 77 data kadar kratinin sewaktu pulang yang tidak tercatat di kartu status. Universitas Sumatera Utara

4.2.6 Stadium

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan stadium di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Stadium di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Stadium f Stadium 3 Stadium 4 Stadium 5 Tidak tercatat 4 16 44 60 3,2 12,9 35,5 48,4 Total 124 100 Berdasarkan tabel 4.7 di atas proporsi penderita GGK berdasarkan stadium tertinggi pada stadium 5 yakni sebesar 44 orang 35,5 sedangkan untuk penderita pada stadium 1, 2 dan 3 adalah 0. Terdapat 60 data yang tidak tercatat 48,4. 4.2.7 Penatalaksanaan Medis Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan penatalaksanaan medis di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Penatalaksanaan Medis f Obat dan diet Obat, diet dan hemodialisa 62 62 50 50 Total 124 100 Berdasarkan tabel 4.8 di atas proporsi penderita GGK berdasarkan penatalaksanaan medis adalah masing-masing sebesar 62 orang 50 pada penderita dengan penatalaksanaan medis obat dan diet dan pada penderita dengan penatalaksanaan medis obat, diet dan hemodialisa. Universitas Sumatera Utara

4.2.8 Lama Rawatan Rata-Rata

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan lama rawatan rata-rata di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Lama Rawatan Rata-Rata di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Lama Rawatan Rata-Rata Mean Standar Deviasi SD 95 Confident Interval Minimum Maximum 7,18 5,330 6,06-7,98 1 35 Berdasarkan tabel 4.9 di atas lama rawatan rata-rata penderita GGK adalah 7 hari dengan SD 5,330. Lama rawatan manimum adalah 1 hari dan lama rawatan maximum 35 hari. Berdasarkan CI 95 didapatkan lama rawatan rata-rata selama 6,06-7,98 hari.

4.2.9 Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.10 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Keadaan Sewaktu Pulang f Pulang berobat jalan Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS Meninggal Tidak tercatat 44 22 11 47 35,5 17,7 8,9 37,9 Total 124 100 Berdasarkan tabel 4.10 di atas proporsi penderita GGK tertinggi berdasarkan keadaan sewaktu pulang yaitu pulang berobat jalan 44 orang 35,5 dan yang terendah adalah pulang meninggal 11 orang 8,9. Ada 47 37,9 data yang tidak tercatat. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Meninggal di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Sosiodemografi f Umur Kategorik ≤ 50 tahun 50 tahun 3 8 27,3 72,7 Total 11 100 Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki 3 8 27,3 72,7 Total 11 100 Suku etnis Batak Minang 10 1 90,9 9,1 Total 11 100 Agama Kristen Protestan Kristen Katolik Islam 7 3 1 63,6 27,3 9,1 Total 11 100 Pekerjaan Wiraswasta Tidak bekerja Pegawai swasta 5 5 1 45,5 45,5 9,1 Total 11 100 Tempat tinggal Luar Medan Medan 7 4 63,6 36,4 Total 11 100 Keluhan Sesak Kesadaran menurun Mual muntah Lemas BAK sedikit Sakit pinggang Odem Lainnya 3 2 1 1 1 1 1 1 27,3 18,2 9,1 9,1 9,1 9,1 9,1 9,1 Total 11 100 Riwayat penyakit sebelumnya Glomerulonefritis Polycistic Diabetes Mellitus Hipertensi Tidak tercatat 4 2 1 1 3 36,4 18,2 9,1 9,1 27,3 Total 11 100 Universitas Sumatera Utara Kadar ureum sewaktu datang 40 mgcc 11 100 Total 11 100 Kadar ureum sewaktu pulang 40 mgcc Tidak tercatat 4 7 36,4 63,6 Total 11 100 Kadar kreatinin sewaktu datang Laki-laki 2 mg100 ml Perempuan 1,5 mg100 ml 8 3 72,7 27,3 Total 11 100 Kadar kreatinin sewaktu pulang Laki-laki 2 mg100 ml Tidak tercatat Perempuan 1,5 mg100 ml Tidak tercatat 3 5 1 2 27,3 45,5 9,1 18,2 Total 11 100 Stadium Stadium 5 Tidak tercatat 6 5 54,5 45,5 Total 11 100 Penatalaksanaan medis Obat dan diet Obat, diet dan hemodialisa 4 7 36,4 63,6 Total 11 100 Sumber biaya Umum biaya sendiri 11 100 Total 11 100 Lama rawatan rata-rata Mean Standar Deviasi SD 95 Confident Interval Minimum Maximum 6,27 3,379 4-8,54 2 12 Berdasarkan tabel 4.11 di atas karakteristik penderita GGK yang meninggal dunia yakni proporsi umur umur kategorik tertinggi pada usia 50 tahun yakni 72,7 dengan proporsi laki-laki 72,7 dan perempuan 27,3, Universitas Sumatera Utara proporsi agama tertinggi adalah Kristen Protestan 63,6, proporsi pekerjaan tertinggi adalah wiraswasta dan tidak bekerja masing-masing 45,5, proporsi tempat tinggal tertinggi adalah luar Medan 63,6. Berdasarkan keluhan adalah sesak 27,3, riwayat penyakit sebelumnya adalah glomerulonefritis 36,4, kadar ureum darah sewaktu datang 40 mgcc sebesar 100, kadar ureum darah sewaktu pulang 40 mgcc sebesar 36,4, kadar kreatinin sewaktu datang pada laki-laki 2mg100ml sebesar 72,7 dan perempuan 1,5 mgcc sebesar 27,3, kadar kreatinin darah sewaktu pulang pada laki-laki 2mg 100ml sebesar 27,3 dan tidak tercatat 45,5 sementara perempuan 1,5 mgcc sebesar 9,1. Berdasarkan stadium, tertinggi adalah stadium 5 yakni sebanyak 6 orang 54,5. Berdasarkan penatalaksanaan medis, 63,6 menjalani penatalaksanaan medis berupa obat, diet dan hemodialisa. Berdasarkan sumber biaya 100 merupakan biaya umum sendiri. Lama rawatan rata-rata yakni 6,27 6 hari dengan SD 3,379. Berdasarkan CI 95 didapatkan bahwa lama rawatan rata-rata 4-8,54 hari.

4.2.10 Sumber Biaya

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan sumber biaya di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.12 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Sumber Biaya di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Sumber Biaya f Biaya sendiri Jaminan Kesehatan 108 16 87,1 12,9 Total 124 100 Berdasarkan tabel 4.12 di atas proporsi penderita GGK berdasarkan sumber biaya yakni tertinggi biaya sendiri sebanyak 108 orang 87,1. Hal ini Universitas Sumatera Utara kemungkinan karena RS Santa Elisabet Medan adalah RS swasta, sehingga sumber biaya terutama adalah diri sendiri dan jaminan kesehatan swasta, seperti prudential, asuransi dari Perusahaan, dsb.

4.3 Analisa Statistik

4.3.1 Penatalaksanaan Medis berdasarkan Stadium GGK Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium GGK di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.13 Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Penderita GGK di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Stadium GGK Penatalaksanaan Medis Total Obat dan diet Obat, diet dan hemodialisa f f f Stadium 3 Stadium 4 Stadium 5 4 11 18 100 69 41 5 26 31 59 4 16 44 100 100 100 P=0,128 Berdasarkan tabel 4.13 di atas dari 4 penderita GGK dengan stadium 3, terdapat 4 orang 100 dengan penatalaksanaan medis obat dan diet. Dari 16 orang penderita GGK dengan stadium 4, terdapat 11 orang 69 dengan penatalaksanaan medis obat, diet dan 5 orang 31 dengan penatalaksanaan medis obat, diet dan hemodialisa. Dari 44 orang penderita GGK dengan stadium 5 terdapat 18 orang 41 dengan penatalaksanaan medis diet dan obat dan 26 orang 59 dengan penatalaksanaan medis diet, obat dan hemodialisis. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p = 0,128, artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium GGK. Universitas Sumatera Utara 4.3.2 Lama Rawatan Rata-Rata berdasarkan Stadium GGK Proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium GGK di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.14 Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Penderita GGK di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Stadium GGK Lama rawatan rata-rata n Mean Standar Deviasi SD Stadium 3 Stadium 4 Stadium 5 4 16 44 4,5 7,56 6,86 2,646 6,000 6,400 P=0,675 Berdasarkan tabel 4.14 di atas dari 4 orang penderita GGK dengan stadium 3, lama rawatan rata-ratanya adalah 4,5 5 hari dengan standar deviasi SD 2,646. Dari 16 orang penderita GGK dengan stadium 4, lama rawatan rata-ratanya adalah 7,56 hari 8 hari dengan standar deviasi SD 6,0. Dari 44 penderita GGK dengan stadium 5, lama rawatan rata-ratanya adalah 6,86 7 hari dengan standar deviasi SD 6,4. Hasil uji Anova, diperoleh p=0,675 yang artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi lama rawatan rata-rata penderita berdasarkan stadium.

4.3.3 Lama Rawatan Rata- Rata berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.15 Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penatalaksanaan Penderita GGK di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Penatalaksaanaan Medis Lama rawatan rata-rata n Mean Standar Deviasi SD Obat dan diet Obat, diet dan hemodialisa 62 62 6,45 7,9 4,144 6,248 P=0,431 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.15 di atas dari 62 orang penderita GGK dengan penatalaksanaan medis obat dan diet, lama rawatan rata-ratanya 6,45 7 hari dengan standar deviasi SD 4,144. Dari 62 orang penderita GGK dengan penatalaksanaan medis obat, diet dan hemodialisa, lama rawatan rata-ratanya 7,9 8 hari dengan standar deviasi SD 6,248. Hasil uji Kruskal-Wallis diperoleh p=0,431 yang artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi lama rawatan rata-rata penderita berdasarkan stadium.

4.3.4 Kadar Ureum Darah Sewaktu Pulang berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi kadar ureum darah sewaktu pulang berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.16 Distribusi Proporsi Kadar Ureum Darah Sewaktu Pulang Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita GGK di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Keadaan Sewaktu Pulang Kadar Ureum Darah Total 20-40 mgcc 40 mgcc f f f PBJ PAPS Meninggal 2 10,5 17 7 4 89,5 100 100 19 7 4 100 100 100 P=0,936 Berdasarkan tabel 4.16 di atas dari 19 penderita GGK dengan PBJ terdapat 2 orang 10,5 dengan kadar ureum 20-40 mgcc. Dari 7 orang penderita GGK dengan PAPS, seluruhnya 100 pulang dengan kadar ureum 40 mgcc. Dari 4 orang penderita GGK yang pulang meninggal, 100 seluruhnya pulang dengan kadar ureum 40 mgcc. Hasil uji statistik dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p =0,936, artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi kadar ureum darah pulang berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

4.3.5 Kadar Kreatinin Darah Sewaktu Pulang Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang.

Proporsi kadar kreatinin darah sewaktu pulang berdasarkan keadaan sewaaktu pulang di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.17 Distribusi Proporsi Kadar Kreatinin Darah Sewaktu Pulang Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita GGK di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Keadaan Sewaktu Pulang Kadar Kreatinin Darah Total Tinggi Rendah f f f PBJ PAPS Meninggal 18 7 4 90 100 100 2 10 20 7 4 100 100 100 P=0,951 Berdasarkan tabel 4.17 di atas penderita pulang PBJ dengan kadar kreatinin tinggi ada 90 dan dengan kadar kreatinin rendah adalah 10. Proporsi penderita PAPS dengan kadar kreatinin tinggi adalah 100. Proporsi penderita pulang meninggal dengan kadar kreatinin tinggi adalah 100. Hasil uji statistik dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p = 0,951 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara kreatinin darah sewaktu pulang berdasarkan keadaan sewaktu pulang. 4.3.6 Stadium Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Proporsi stadium berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Distribusi Proporsi Stadium Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita GGK di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Keadaan Sewaktu Pulang Stadium Total Stadium 3 Stadium 4 Stadium 5 f f f f PBJ PAPS Meninggal 3 1 2 25 4,6 15,4 4 7 2 33,3 31,8 15,4 5 14 9 41,7 63,6 69,2 12 22 13 100 100 100 P=0,261 Berdasarkan tabel 4.18 di atas dari 12 orang penderita GGK dengan PBJ terdapat 3 orang 25 dengan stadium 3, 4 orang 33,3 dengan stadium 4, dan 5 orang 41,7 dengan stadium 5. Dari 22 orang penderita GGK yang PAPS terdapat 1 orang 4,6 dengan stadium 3, 7 orang 31,8 dengan stadium 4, dan 14 orang 63,6 dengan stadium 5. Dari 13 orang penderita GGK yang pulang meninggal, terdapat 2 orang 15,4 dengan stadium 3, 2 orang 15,4 dengan stadium 4 dan 9 orang 69,2 dengan stadium 5. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh nilai p = 0,261 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi stadium berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Hasil ini tidak dapat dianalisis dengan uji chi-square karena terdapat 7 sel 77,8 yang memiliki nilai expected count kurang dari 5.

4.3.7 Umur Kategorik Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya

Proporsi umur Kategorik berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya di RS Elisabet Medan pada tahun 2013-2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19 Distribusi Umur Kategorik Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya Penderita GGK di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Riwayat Penyakit Umur Kategorik Total ≤ 50 tahun 50 tahun f f f Glomerulonefritis Diabetes Mellitus Hipertensi Batu ginjal Polikistik Pielonefritis 17 2 6 3 1 63 9,5 37,5 23,1 20 10 19 10 10 4 3 37 90,5 62,5 76,9 80 100 27 21 16 13 5 3 100 100 100 100 100 100 p=0,003 Dari tabel 4.19 di atas dari 27 orang penderita GGK dengan glomerulonefritis terdapat 17 orang 63 yang berusia ≤50 tahun dan 10 orang 37 yang berusia 50 tahun. Dari 21 orang penderita GGK dengan DM terdapat 2 orang 9,5 yang berusia ≤50 tahun dan 19 orang 90,5 yang berusia 50 tahun. Dari 16 penderita dengan hipertensi terdapat 6 orang 37,5 yang berusia ≤ 50 tahun dan 10 orang 62,5 yang berusia 50 tahun. Dari 13 orang penderita GGK dengan batu ginjal terdapat 3 orang 23,1 yang berusia ≤50 tahun dan 10 orang 76,9 yang berusia 50 tahun. Dari 5 orang penderita GGK dengan polikistik terdapat 1 orang 20 yang berusia ≤50 tahun dan 4 orang 80 yang berusia 50 tahun. Dari 3 orang dengan pielonefritis terdapat 3 orang 100 yang berusia 50 tahun. Hasil uji statistik menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p = 0,003 artinya ada perbedaan yang bermakna antara proporsi umur kategorik berdasarkan riwayat penyakit. Universitas Sumatera Utara 52 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Distribusi Proporsi Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Sosiodemografi 5.1.1 Umur dan Jenis Kelamin Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan umur dan jenis kelamin di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.1 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita GGK terdapat pada kelompok umur 48-56 tahun, proporsi laki-laki yakni 10,5 dan proporsi perempuan 12,9. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Division of Clinical Epidemiology and Aging Research, German Cancer Research Center, Heidelberg,Germany dinyatakan bahwa lebih banyak wanita 11.5 menderita GGK secara keseluruhan Qi Li Zhang, 2008. Universitas Sumatera Utara Proporsi penderita GGK usia ≥50 tahun adalah 82 orang yakni 66,1. Hal ini didukung dengan WHO yang menyatakan jika resiko menderita GGK sejalan dengan faktor bertambahnya usia, dimana resiko meningkat setelah usia 50 tahun WHO, 2014. Menurut Azis 2008 pada usia 40 tahun akan terjadi proses hilangnya beberapa nefron dan penurunan fungsi ginjal sekitar 10mlmen1,73m 2 Aziz, 2008. Dengan penuaan, ginjal mengalami banyak perubahan struktural dan fungsional. Perubahan struktural termasuk penurunan massa ginjal, korteks ginjal dan jumlah glomeruli, dan peningkatan sclerosis glomerulus. Penuaan juga dapat menyebabkan tubulointerstitial fibrosis, jaringan parut, infark dan hilangnya massa tubular. Perubahan struktural dapat mengurangi ukuran ginjal. Pada korteks ginjal, kejadian glomerulosklerosis meningkat rata-rata dari 5 pada usia 40 tahun sampai dengan 30 dengan 80 tahun. Namun, perubahan yang berhubungan dengan usia pada ginjal dapat menjadi lebih rumit dengan kondisi seperti hipertensi, diabetes, gagal jantung kongestif, aterosklerosis, obstruksi saluran kemih dan infeksi saluran kemih berulang Katie Flint,2011 Data juga menunjukkan adanya penderita GGK dengan umur ≤50 tahun yakni sebesar 42 orang 33,9, dengan deskripsi 30 orang laki-laki 71,4 dan 12 orang perempuan 28,6 ; 35,7 bekerja sebagai wiraswata, 19 sebagai tidak bekerja, 16,7 bekerja sebagai PNS dan pegawai swasta, dan 2,3 adalah pendeta ; 64,3 berasal dari luar Medan. Umumnya GGK disebabkan oleh penyakit ginjal intrinsik difus dan menahun, seperti Glomerulonefritis, hipertensi esensial, dan pielonefritis merupakan penyebab paling sering dari gagal ginjal kronik, kira-kira 60 Sukandar, 2006. Selain itu, terdapat faktor-faktor yang diduga berhubungan Universitas Sumatera Utara dengan meningkatnya kejadian gagal ginjal kronik antara lain merokok Ejerbald et al, 2004, penggunaan obat analgetik dan OAINS Fored et al, 2003 ; Levey et al, 2003, hipertensi Price Wilson, 2006, dan minuman suplemen berenergi Hidayati, 2008.

5.1.2 Suku

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan suku di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.2 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Suku di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Berdasarkan gambar 5.2 dapat dilihat proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan suku adalah suku Batak sebesar 87,9 dan proporsi terendah adalah Melayu yakni sebesar 1,6. Ada 4,8 kategori dll yakni 3 orang 2,4 suku Tiong Hoa, 1 orang 0,8 suku Minang, 1 orang 0,8 suku Aceh dan 1 orang 0,8 suku Mandai suku Mandai adalah suku yang berasal dari Kalimantan Universitas Sumatera Utara Hal ini tidak menunjukkan keterkaitan antara suku dengan kejadian GGK, hal ini hanya menunjukkan bahwa penderita yang lebih banyak datang berobat ke RS Santa Elisabet Medan adalah suku Batak. Pada penelitian ini suku Batak adalah penggabungan dari Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Pakpak dan Batak Mandailing. Hal ini sesuai dengan penelitian Herdiani Siallagan 2012 di RS Martha Friska Medan, proporsi suku penderita GGK tertinggi adalah suku Batak sebesar 61,2 Siallagan, 2012.

5.1.3 Agama

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan agama di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.3 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Agama di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2013- 2014 Berdasarkan gambar 5.3 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita GGK di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 berdasarkan agama adalah agama Kristen Protestan sebesar 64,5 sedangkan proporsi terendah adalah Budha sebesar 0,8. Hal ini tidak menunjukkan keterkaitan antara agama dengan Universitas Sumatera Utara kejadian GGK, namun hanya menunjukkan bahwa jumlah penderita GGK yang datang berobat ke RS Santa Elisabet Medan mayoritas beragama Kristen Protestan. Hal ini kemungkinan terkait penatalaksanaan RS Santa Elisabet, dimana RS Santa Elisabet adalah RS yang dinaungi dalam yayasan Katolik sehingga lebih banyak penderita beragama Kristen yang nyaman datang untuk berobat.

5.1.4 Pekerjaan

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan pekerjaan di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.4 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Pekerjaan di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Berdasarkan gambar 5.4 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita GGK di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 berdasarkan pekerjaan adalah tidak bekerja sebesar 36,3 ; dengan deskripsi 25,8 adalah IRT, 8,1 Universitas Sumatera Utara pensiunan dan 2,4 pelajar. Dari 36,3 penderita dengan kategori tidak bekerja, terdapat sebesar 29,8 yang berusia 50 tahun. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerta pada tahun 2005, mayoritas pasien gagal ginjal terdiri dari pada golongan tidak bekerja dengan persentasi tertinggi yakni ibu rumah tangga sebesar 83,7 Sarsono, 2005. 5.1.5 Tempat Tinggal Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan tempat tinggal di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.5 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Tempat Tinggal di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita GGK di RS Santa Elisabet Medan berdasarkan tempat tinggal adalah luar kota Medan sebesar 66,9 sedangkan proporsi terendah adalah dari kota Medan sebesar 33,1. Tingginya penderita yang berasal dari luar Medan, kemungkinan Universitas Sumatera Utara disebabkan karena ingin mendapatkan fasilitas kesehatan yang lebih baik dan memadai. Penderita yang dari luar kota Medan berasal yakni dari Sumatera bagian utara Deli Serdang, Asahan, Pematang Siantar, Aceh, Simalungun, Samosir, Sidikalang, Sibolga, Dairi, Karo, Humbanghasundutan, Langkat, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Gunung Sitoli, Papua, Riau.

5.2 Keluhan Utama Sewaktu Datang

Distribusi proporsi penderita GGK berdasarkan keluhan utama sewaktu datang di RS Santa Elisabet Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5.6 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Keluhan Utama di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2013-2014 Berdasarkan gambar 5.6 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita GGK berdasarkan keluhan utama adalah mual muntah sebesar 44,46 sedangkan Universitas Sumatera Utara terendah adalah sakit pinggang sebesar 8,9. Hal ini sesuai dengan penelitian Imelda Sari 2014 di RSU Haji Medan, proporsi keluhan utama tertinggi adalah mual muntah sebesar 38,3 Sari,2014. Pengaruh gangguan ginjal yakni terjadi proteinuria sehingga hasil metabolisme protein menumpuk dalam darah, maka akan timbul gejala uremia. Gejala tersebut antara lain letargi, anoreksia, mual dan muntah, deteriorasi mental dan kebingungan, kedutan otot, kejang dan akhirnya koma Ganong,2008.

5.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya