2.11 Pencegahan Gagal Ginjal Kronik
2.11.1 Pencegahan Primordial
Upaya dilakukan dengan cara menciptakan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan  penyakit  GGK  tidak  mendapat  dukungan  dari  kebiasaan,  gaya
hidup  dan  faktor  risiko  lainnya.  Pada  prinsipnya  upaya  pencegahan  primordial yang  dapat  dilakukan  adalah  melakukan  penyesuaian  terhadap  risiko  yang  ada
dalam  masyarakat dengan cara  membentuk pola  pikir  masyarakat agar  mengatur pola  makan  yang  sehat  dan  minum  air  yang  banyak  dianjurkan  2  liter  per  hari
agar kesehatan ginjal terjaga Bustan, 2007. 2.11.2 Pencegahan Primer
Pencegahan  primer  adalah  usaha  yang  dilakukan  pada  orang  yang  sudah memiliki  risiko  menderita  GGK  Budiarto,  2002.  Orang  yang  berisiko  tinggi
mengalami GGK adalah penderita DM, hipertensi, pasien dengan proteinuria dan lainnya  Simardibrata,  2003.  Perncegahan  primer  yang  dapat  dilakukan
Lumenta, 1992 : 1.
Mengatur pola konsumsi protein.
2. Sedikit  mengkonsumsi  garam.  Pola  konsumsi  garam  yang  tinggi  akan
meningkatkan ekskresi kalsium dan air kemih yang dapat menumpuk dan
membentuk kristal.
3. Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
2.11.3 Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah tahap pencegahan untuk komplikasi. Adapun yang dilakukan adalah mendeteksi dini penyakit dan pengobatan secara cepat dan
tepat Budiarto, 2002. Usaha yang dapat dilakukan yakni pengobatan konservatif
Universitas Sumatera Utara
berupa  pemberian  obat  dan  pengaturan  diit  makanan.  Tujuan  pengobatan konservatif  ini  adalah  untuk  mempertahankan  agar  penderita  tetap  berada  dalam
kondisi  fisik  sebaik  mungkin  pada  saat  penderita  masuk  ke  dalam  stadium terminal untuk mendapatkan dialisis atau transplantasi ginjal Suandi, 1999.
Prinsip  –  prinsip  pengaturan  diit  penderita  GGK  yang  penting  adalah dengan  memberikan  nutrien  yang  diperlukan  guna  kebutuhan  tubuh  dan
melanjutkan  pertumbuhan  tanpa  melampaui  batas  kemampuan  ginjalnya Suandi,1999, antara lain :
1. Masukan  kalori  yang  adekuat  dalam  bentuk  karbohidrat  dan  lemak
kebutuhan  minimal  kalori  antara  40-120  kkalkgBBhari  sesuai  dengan usia  dan  berat  badannya  Suandi,  1999.  Untuk  penderita  DM,  45-65
dari total caloric intake yang masuk Fauci, 2008. 2.
Masukan  protein  yang  berkualitas  tinggi  sehingga  balans  nitrogen  positif dapat dapat dipertahankan dan pertumbuhan berjalan optimal. Mengurangi
akumulasi  nitrogen  seminimal  mungkin  untuk  menghindarkan  akibat uremia.  Asupan  protein  bervariasi,  tergantung  umur,    jenis  kelamin  dan
LFG  penderita  Suandi,  1999.  Pada  penderita  diabetes,  intake  protein sebesar 10-35 dari total caloric intake Fauci, 2008.
3. Kebutuhan  lemak  pada  penderita  DM  :  20-35  dari  total  caloric  intake,
konsumsi  lemak  jenuh    7  dari  total  caloric  intake,  mengurangi kolesterol  hingga    200  mghari,  mengkonsumsi  2  atau  lebih  ikan    tiap
minggu  yang  mengandung  omega  3  asam  lemak  tak  jenuh  ganda,  dan meminimalkan konsumsi lemak trans Fauci, 2008.
Universitas Sumatera Utara
4. Masukan  garam  pada  penderita  tanpa  hipertensi  atau  sembab  adalah  2  gr
80meq  Na  per  hari.  Pada  penderita  dengan  hipertensi  dan  sembab, jumlah  diit  Na  dikurangi  menjadi  1  meqkgBBhari  ;  dan  pada  keadaan
oliguria  anuria  pemberian  Na  dalam  diit  adalah  0,2  meqkgBBhari Suandi, 1999.
5. Kebutuhan  air  pada  GGK  diberikan  sesuai  dengan  kemauan  penderita
kecuali  pada  keadaan  anuria  kemampuan  filtrasi    10  mlmenit1,73m
2
atau  keadaan  oliguria  kemampuan  filtrasi  200  mlm
2
hari.  Jumlah  air yang  diperkenankan  :  400  mlm
2
hari  +  volume  cairan  yang  keluar  air kemih + muntah dengan rumus gordilla Suandi, 1999.
6. Masukan diit dengan tinggi kalium dibatasi sejak kemampuan LFG  20
normal Suandi, 1999. 7.
Tambahkan  kalsium  500-1000  mgm
2
hari  dan  vitamin  D  4000-40.000 unit perhari tergantung derajat kerusakan ginjal. Lebih baik memakai 1,25
OH2  kolekalsiferol  sebagai  vitamin  D
3
aktif.  Nutrien  ini  mencegah terjadinya osteodistropi renal Suandi, 1999.
8. Mengikat  fosfor  dengan  aluminium  hidroksida  50-1000  mghari,  kadar
alumunium  perlu  dimonitor  untuk  mencegah  terjadinya  keracunan;  atau dapat dipakai kalsium karbonat Suandi, 1999.
9. Pemberian  vitamin  yang  larut  dalam  air  seperti  vitamin  B  dua  kali
kebutuhan RDA, C 300 mghari, D 400-1000 unithari dan asam folat 1-2 mghari perlu pada penderita GGK Suandi, 1999.
Universitas Sumatera Utara
2.11.4 Pencegahan Tersier