karena analisis data yang dilakukan tidak untuk menerima atau menolak hipotesis jika ada melainkan berupa deskriptif atas gejala yang diamati Wirartha, 2006.
Penelitian deskriptif menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian secara
deskriptif juga bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dalam masyarakat sebagai
objek penelitian Bungin, 2001:47. Data deskriptif dilihat sebagai indikator bagi norma dan nilai sehingga penelitian ini dimaksud untuk mengangkat fakta, realita,
variabel, dan fenomena yang terjadi selama penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya.
Dalam penelitian ini, tentu data yang akan diambil oleh peneliti bersumber dari pihak-pihak yang terkait dalam Punguan marga Batak Toba sebagai jaringan
sosial dalam Pilkada bupati dan wakil bupati kabupaten Dairi. Pengambilan data dilaksanakan dengan melakukan pengamatan dan wawancara terhadap pihak yang
terkait dalam pemilihan kepala daerah Pilkada Dairi beserta punguan marga Batak Toba.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
Sugiyono, 2012: 224. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi:
Universitas Sumatera Utara
3.3.1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dimana data tersebut diambil langsung oleh peneliti kepada sumber secara langsung melalui responden. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang
diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Pada penelitian ini, peneliti mencari dan mengumpulkan data yang kemudian akan diolah untuk
mendeskripsikan tentang Punguan marga batak toba sebagai jaringan sosial dalam Pilkada bupati dan wakil bupati kabupaten Dairi dengan teknik sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut W. Gulo 2004:116, observasi adalah metode pengumpulan data, dimana peneliti mencatat hasil informasi sebagaimana yang mereka saksikan
selama penelitian. Observasi melibatkan dua komponen, yaitu si pelaku observasi atau observer, dan obyek yang diobservasi atau observe. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan observasi non pasrtisipan dimana peneliti hanya mengamati secara langsung keadaan obyek, tetapi peneliti tidak aktif dan ikut
terlibat langsung. 2.
Wawancara Mendalam Wawancara merupakan metode memperoleh data dilapangan. Menurut
Moleong 2007: 186 dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
intervieweryang mengajukan pertanyaan, dan terwawancara interviewer yang
Universitas Sumatera Utara
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara tersebut digunakan untuk menemukan informasi yang bulan baku atau informasi tunggal
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara menddalam, dimana diharapkan agar wawancara yang dilakukan lebih terarah. Maka sebelum
melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya seabagai acuan bagi peneliti untuk diajukan kepada informan.
Wawancara difokuskan pada informan yang terlibat pada aktivitas Pilkada agar sesuai dengan rumusan masalah yang telah difokuskan. Namun, pada
pelaksanaannya nanti akan disesuaikan dengan keadaan responden. 3.3.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian atau sumber data lain. Data sekunder digunakan sebagai data
tambahan, sehingga peneliti dapat mencari dan mendokumentasikan berbagai data dari sumber lain guna memperkaya data. Dalam penelitian ini, pendukung data
dalam hal tertulis atau dokumen diambil dari berbagai melalui berbagai arsip- arsip, jurnal, warta berita. buku, foto, artikel, surat kabar, data statistik, dan lain
sebagainya.
3.4. Unit Analisis Data