. Voids in the Mineral Aggregate VMA

Dari Tabel 5.9 dapat dilihat bahwa semua hasil memenuhi spesifikasi namun semakin bertambah jumlah tumbukan menyebabkan nilai VMA mengalami penurunan, nilai tertinggi terdapat pada 2 x 25 kali tumbukan yaitu 25,07 dan nilai VMA terendah sebesar 17,44 pada tumbukan 2 x 100. Terjadinya penurunan nilai VMA pada campuran disebabkan karena agregat yang tadinya sudah padat pada tumbukan ke 2 x 25 bertambah padat dengan adanya butiran akibat tumbukan berikutnya yang mengisi rongga. Nilai kadar rongga antar agregat dalam campuran pada agregat minimum adalah 13, jika didapat nilai VMA yang terlalu besar, maka akan diperlukan tambahan jumlah aspal agar rongga udara dalam lapisan perkerasan dapat dikurangi. Namun, jumlah aspal yang berlebihan didalam campuran dapat membuat stabilitas campuran terganggu Lavin 2003, dalam Rizana 2012.

2. Voids in Mix VIM

Nilai VIM menunjukkan nilai persentase rongga dalam suatu campuran aspal. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai VIM adalah gradasi, kadar aspal dan density. Nilai VIM yang semakin besar menunjukkan campuran bersifat keropos porous. Proses ini mengakibatkan udara dan air mudah masuk ke dalam lapis perkerasan sehingga berakibat meningkatkan proses oksidasi yang dapat mempercepat penuaan aspal. Apabila didapat nilai VIM yang kecil, maka dapat diindikasikan bahwa campuran akan bersifat lebih kedap air. Nilai VIM yang terlalu kecil juga dapat mengakibatkan terjadinya bleeding pada lapis perkerasan saat temperatur meningkat. Spesifikasi dari VIM berkisar antara 3-5. Hasil dari nilai VIM disajikan pada Tabel 5.10 dan Gambar 5.9. Tabel 5.10 Nilai VIM untuk setiap variasi jumlah tumbukan Kadar Aspal Optimum VIM 2x25 tumbukan 2x50 tumbukan 2x75 tumbukan 2x100 tumbukan 5,45 5,03 3,66 3,94 4,35 Gambar 5.9 Hubungan antara variasi jumlah tumbukan dengan VIM Dari Gambar 5.9 terlihat bahwa semakin bertambah jumlah tumbukan maka nilai VIM semakin menurun, tetapi pada tumbukan 2x 75 dan 2 x 100 justru mengalami peningkatan. Nilai VIM terendah diperoleh sebesar 3,66 pada tumbukan 2 x 50 dan tertinggi sebesar 5,03 pada tumbukan 2 x 25. Campuran yang mengalami pemadatan dimana berat VIM dicapai kurang dari 3 akan mengakibatkan alur plastis dan jembul. Nilai VIM lebih dari 5 mengakibatkan campuran tidak kedap air. Nilai VIM pada penelitian masuk dalam spesifikasi yang telah ditentukan oleh Bina Marga sebagaimana yang telah disyaratkan sebesar 3-5. Hasil dari nilai VIM menunjukkan dengan penambahan kadar aspal pada campuran aspal terjadi peningkatan, sehingga mengakibatkan berkurangnya keawetan dari lapis keras, udara dan air mudah masuk kedalam lapis perkerasan.

3. Voids Filled with Asphalt VFA

Rongga dalam campuran terjadi akibat adanya ruang sisa antar butiran penyusun campuran. Rongga ini dalam kondisi kering akan diisi oleh udara dan dalam kondisi basah akan diisi oleh air. Nilai VFA sangat dipengaruhi oleh penggunaan jumlah kadar aspal. Nilai VFA yang besar berarti semakin banyak rongga udara yang terisi aspal, sehingga kekedapan campuran terhadap air dan udara