nilai kelelehan
flow untuk
campuran modifikasi minimal 3 mm. Nilai flow
diperoleh dari hasil pembacaan langsung pada alat Marshall Test sewaktu melakukan
pengujian Marshall.
c. Rongga di Antara Mineral Agregat Voids in Mineral Agregat, VMA
Rongga diantara mineral agregat VMA, adalah persentasi rongga antar butir
agregat, termasuk di dalamnya rongga yang terisi udara, yang terisi aspal, dan rongga
efektif yang ada dalam agregat yang terisi aspal,
VMA dapat
dihitung dengan
menggunakan persamaan 1.
Gsb Ps
Gmm VMA
100
………….1 dengan :
VMA = voids mineral aggregate Gbs = berat jenis agregat grcc
Gmb = berat jenis curah campuran padat grcc
Ps = persen agregat terhadap berat
total campuran
d. Rongga Dalam Campuran Beraspal Voids in the Mix, VIM
Rongga dalam campuran beraspal VIM adalah ruang diantara partikel agregat
yang terselimuti aspal dalam suhu campuran yang telah dipadatkan, dinyatakan dalam
persen terhadap volume total campuran. VIM dapat
dihitung dengan
menggunakan Persamaan 2.
Gmm Gmh
Gmm VIM
100
..........2 dengan,
VITM = kadar
rongga terhadap
campuran Gmb = berat volume benda uji
grcc Gmm =
berat jenis
maksimum teoritis grcc
e. Rongga Terisi Aspal Voids Filled with
Asphalt, VFA
Rongga terisi aspal VFA adalah persen ruang diantara agregat VMA yang
terisi aspal, tidak termasuk aspal yang diserap oleh agregat, dinyatakan dalam
persen terhadap VMA. VFA merupakan bagian dari VMA yang teirsi oleh aspal,
dimana aspal tersebut berfungsi menyelimuti butir-butir agregat dalam campuran agregat
aspal padat. Untuk menghitung VFA dapat digunakan Persamaan 3.
VMA VIM
VMA VIM
100
......3 dengan,
VFA = rongga terisi aspal VMA = rongga diantara mineral
agregat VIM = rongga didalam campuran
f. Marshall Quotient MQ
MQ adalah hasil bagi dari stabilitas dengan kelelehan yang dipergunakan untuk
pendekatan terhadap tingkat kekakuan atau kelenturan campuran, dinyatakan dalam
Knmm. Nilai MQ yang tinggi menunjukkan nilai kekakuan lapis keras tinggi. Jika nilai
MQ yang terlalu rendah menunjukkan campuran
terlalu fleksibel
yang mengakibatkan perkerasan mudah berubah
bentuk bila menahan beban lalu lintas. MQ dapat
dihitung dengan
menggunakan Persamaan 4.
MQ =
MS MF
……………………….4 dengan,
MQ = Marshaal Quotient kgmm MS = Marshall Stability kg
MF = nilai kelelehan plastis flow mm
3.1 Kadar Aspal Optimum
Kadar aspal optimum adalah hasil dari pengujian Marshall yang berupa nilai tengah
dari rentang kadar aspal yang memenuhi spsesifikasi campuran. Untuk mendapatkan
kadar aspal optimum terlebih dahulu harus digambarkan hubungan antara kadar aspal
dengan karakteristik Marshall. Kadar aspal optimum yang baik adalah kadar aspal yang
memnuhi sifat campuran yang diinginkan dengan rentang kadar aspal optimum lebih
besar 0,5.
4. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi Penelitian
Pada penelitian ini untuk pengujian agregat, aspal, pembuatan benda uji dan
pengujian Marshall
dilakukan di
Laboratorium Bahan
Perkerasan Jalan,
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Muhamamdiyah Yogyakarta
UMY.
4.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan benda uji dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Aspal, digunakan penetrasi 6070. b. Agregat kasar, digunakan batu pecah
yang berasal dari desa Celereng dan agregat halus,berasal dari Kali Progo
serta filler yang digunakan berupa abu batu.
4.3 Alat
Alat-alat yang digunakan adalah : a. Timbangan neraca Ohauss dengan
ketelitian 0,01 gram. b. Saringan, dengan ukuran 37,5mm; 19
mm; 12,5 mm; 9,5 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm; 0,600 mm; 0,300
mm; 0,150 mm; 0,075 mm. a. Mesin Los Angeles.
b. Piknometer. c. Oven.
d. Waterbath. e. Untuk pemeriksaan aspal digunakan
alat uji penetrasi, alat uji daktilitas,