Konstruksi Perkerasan Lentur TINJAUAN PUSTAKA
Bermacam- macam bahan alamsetempat CBR ≥ 50, PI ≤4 dapat
digunakan sebagai bahan lapis pondasi, anatar lain : batu pecah, kerikil pecah yang distabilisasi dengan semen, aspal, pozzolan, atau kapur.
3. Lapis pondasi bawah Sub-base course, terletak di antara tanah dasar dan lapis pondasi. Biasanya terdiri dari lapis material berbutir granular material
yang dipadatkan, distabilisasi ataupun tidak, atau lapisan yang distabilisasi. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain :
a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebar beban roda.
b. Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan di atasnya dapat dikurangi ketebalannya.
c. Mencegah tanah dasar masuk ke dalam pondasi bawah. d. Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan konstruksi berjalan lancar.
Lapis pondasi bawah diperlukan sehubungan denga terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat berat terutama pada pelaksanaan
konstruksi atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.
Material yang digunakan untuk lapisan pondasi bawah umumnya memiliki nilai CBR minimum 20 dan indeks
plastisitas PI ≤ 10. Di Indonesia biasanya lapisan ini memakai pasir dan batu Sirtu kelas A, B, atau kelas C
atau tanah lempung. Selain itu dapat pula digunakan stabilisasi agregat atau tanah dengan semen.
4. Lapisan tanah dasar subgrade, lapisan ini berada terbawah dari perkerasan jalan raya. Apabila kondisi tanah pada lokasi pembangunan jalan mempunyai
spesifikasi yang direncanakan maka tanah tersebut akan langsung dipadatkan dan digunakan. Tebalnya berkisar antara 50
– 100 cm. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat perletakan suatu perkerasan jalan.
Gambar 2.1 Susunan Lapisan Konstruksi Perkerasan Lentur Berdasarkan Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa lapisan yang paling berat
menerima beban adalah lapisan surface course yang kemudian didistribusikan ke lapisan di bawahnya.