D. Tahapan Penelitian
1. Persiapan alat dan bahan
Pada tahapan ini, persiapan alat berupa pengecekan kondisi untuk setiap alat bahwa alat dalam kondisi bersih dan baik, sehingga tidak mengganggu selama
proses penelitian berlangsung, seperti timbangan yang harus dikalibrasi terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam proses penimbangan untuk
setiap bahan-bahan. Untuk persiapan bahan berupa pengadaan bahan-bahan yang akan
digunakan dalam penelitian, yakni agregat kasar, agregat halus serta abu batu yang telah dicuci bersih sehingga menghasilkan kualitas batu yang memenuhi
syarat pengujian.
2. Pemeriksaan bahan
Pemeriksaan bahan bertujuan untuk mengetahui apakah bahan tesebut layak digunakan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan atau tidak.
3. Pembuatan benda uji
Pembuatan benda uji dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu pembuatan benda uji masing-masing 3 buah untuk kadar aspal 4-6 guna
mendapatkan nilai KAO dan tahap kedua yaitu pembuatan benda uji setelah diperoleh nilai Kadar Aspal Optimum KAO yang masing-masing 3 buah
untuk tiap variasi jumlah tumbukan. Pembuatan benda uji tahap pertama dilakukan dengan tahapan berikut ini:
a. Ditentukan kadar aspal sebesar 4, 4,5, 5, 5,5, dan 6. b. Dihitung kebutuhan berat setiap bahan:
1 Dihitung berat sampel 2 Dihitung berat aspal
3 Dihitung berat agregat
c. Dicampur agregat dengan aspal pada suhu yang disarankan berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010.
d. Dilakukan pemadatan terhadap sampel sebanyak 2 x 75 kali tumbukan
e. Benda uji didiamkan terlebih dahulu agar mulai mengeras sebelum dikeluarkan dari cetakan, dan kemudian didiamkan selama kurang
lebih 24 jam. f. Diukur ketebalan menggunakan jangka sorong dan ditimbang,
kemudian benda uji direndam dalam air pada suhu normal selama 24 jam.
g. Benda uji ditimbang kembali dan dikeringkan sampai kondisi benda uji kering permukaan untuk mendapatkan berat jenuh.
h. Sebelum diuji dengan menggunakan alat Marshall, benda uji direndam terlebih dahulu dalam waterbath pada suhu 60
o
C selama 30 menit.
Benda uji dibuat sebanyak 3 buah pada masing-masing kadar aspal sehingga jumlah benda uji yang dibuat sebanyak 15 buah.
Pembuatan benda uji tahap kedua dilakukan dengan tahapan berikut ini : a. Dari pengujian Marshall tahap pertama didapatkan nilai Kadar
Aspal Optimum KAO sebesar 5,45 b. Dihitung kebutuhan berat setiap bahan :
1 Dihitung berat sampel. 2 Dihitung berat kadar aspal optimum yaitu 5,45 .
3 Dihitung berat agregat c. Dicampur agregat dengan KAO pada suhu optimum 150
o
C. d. Dilakukan pemadatan dengan variasi :
1 2x25 tumbukan 3 buah sampel. 2 2x50 tumbukan 3 buah sampel.
3 2x75 tumbukan 3 buah sampel 4 2x100 tumbukan 3 buah sampel.