Tidak
Ya
Gambar 4.1 Lanjutan bagan alir penentuan Kadar Aspal Optimum KAO
Perencanaan campuran
Design Mix Formula: Gradasi ideal kadar aspal
4-6 untuk mendapatkan Kadar Aspal optimum
Benda uii direndam ± 24 jam dalam waterbath pada suhu ruang 60
C
Benda uji diletakkan dalam alat uji Marshall
Pembuatan 15 benda uji untuk mencari kadar aspal optimum 2 x
75 tumbukan Pengukuran tinggi dan diameter serta
penimbangan benda uji berat kering
Hasil pengujian : 1.
Stabilitas
2.
Kelelehan flow
Angka terkoreksi
Selesai Memenuhi
spesifikasi
?
Penimbangan benda uji dalam air Penimbangan benda uji dalam kondisi
SSD
Analisa : 1. VMA
2. VIM 3. VFA
Pengujian Marshall
Hasil terkoreksi : 1.
Stabilitas 2.
Kelelehan flow 3.
Marshall Quotient
Penentuan nilai Kadar Aspal Optimum KAO
Analisis perhitungan
A B
Gambar 4.2 Bagan alir penelitian campuran dengan variasi jumlah pemadatan
C. Alat dan Bahan
Pada penelitian ini, alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini dari pemeriksaan bahan sampai dengan pengujian untuk benda uji yaitu :
a. Timbangan neraca Ohauss dengan ketelitian 0,01 gram, untuk mengetahui kebutuhan berat setiap sampel, meliputi agregat dan aspal serta mengetahui
berat dari setiap benda uji yang telah dibuat.
Pengukuran tebal dan penimbangan Kering,
Dalam air, SSD
Pengujian Marshall Pencampuran
Persiapan bahan untuk 12 benda uji : 1. Agregat dengan gradasi ideal
2. Aspal dengan Kadar Aspal Optimum KAO
Pemadatan dengan variasi jumlah tumbukan 2x25, 2x50, 2x75, 2x100
Mulai
Stabilitas MQ
Flow VIM
VFA VMA
Analisis Kesimpulan dan Saran
Selesai
b. Saringan, dengan ukuran 37,5mm; 25mm; 19 mm; 12,5 mm; 9,5 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm; 0,600 mm; 0,300 mm; 0,150 mm; 0,075 mm.
c. Shave shaker machine, untuk mengayak agregat halus dan filler. d. Mesin Los Angeles, untuk menguji tingkat keausan agregat kasar.
e. Piknometer, untuk pemeriksaan berat jenis aspal. f. Oven, untuk membantu proses pengeringan agregat.
g. Waterbath, sebagai bak perendam benda uji yang dilengkapi dengan suhu yang terukur.
h. Untuk pemeriksaan aspal digunakan alat uji penetrasi, alat uji daktilitas, alat uji titik lembek, alat uji titik nyala serta cawan untuk pengujian
kehilangan berat pada aspal. i. Alat uji Marshall, digunakan untuk mendapatkan karakteristik campuran
aspa, yang terdiri dari : 1 Cincin penguji berkapasitas 2500 kg 5000 lb yang dilengkapi dengan
arloji pengukur flowmeter. 2 Alat cetak benda ujimold berbentuk silinder dengan diameter 10,2 cm
4 inch dengan tinggi 7,5 cm 3 inch untuk Marshall standar Sukirman, 1999.
3 Penumbuk standar dengan permukaan rata berbentuk silinder berdiameter 9,8 cm dengan berat 4,5 kg 10 lb dan tinggi jatuh bebas
45,7 cm 18 inch. j. Kompor sebagai pemanas agregat dan aspal, termometer untuk mengukur
suhu, jangka sorong caliper untuk mengukur dimensi dari benda uji serta pengaduk.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan benda uji dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Aspal, digunakan penetrasi 6070. b. Agregat kasar, digunakan batu pecah yang berasal dari Celereng.
c. Agregat halus,berasal dari Kali Progo d. Filler yang digunakan berupa abu batu.