2.1.4.3 Dana Alokasi Khusus DAK
Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
2.1.5 Belanja Daerah
Belanja daerah sesuai dengan undang-undang adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
Belanja daerah mengandung semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi beban daerah. Belanja daerah dibiayai
dari Pendapatan Asli Daerah, dan pendapatan lainnya.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah menyebutkan bahwa belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang
merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.
Belanja daerah difokuskan pada kepentingan masyarakat, yaitu meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat,
pendidikan, kesehatan dan sebagainya yang menyangkut kepentingan masyarakat.
Berdasarkan struktur anggaran daerah, elemen-elemen yang termasuk dalam belanja daerah terdiri dari Bawono, 2008:
Universitas Sumatera Utara
1. Belanja aparatur daerah, merupakan bagian belanja yang berupa
administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan, serta belanja modalpembangunan yang dialokasikan atau digunakan untuk membiayai
kegiatan yang hasil, manfaat, dan dampaknya tidak secara langsung dapat dinikmati oleh masyarakat publik.
2. Belanja pelayanan publik, merupakan bagian belanja yang berupa belanja
administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan, serta belanja modalpembangunan yang dialokasikan atau digunakan untuk membiayai
kegiatan yang hasil, manfaat, dan dampaknya dapat dinikmati oleh masyarakan secara langsung.
3. Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan, merupakan pengeluaran
pemerintah dengan kriteria: a.
Tidak menerima secara langsung imbalan barang dan jasa seperti layaknya terjadi dalam transaksi pembelian dan penjualan.
b. Tidak mengharap dibayar kembali pada masa yang akan datang
seperti yang diharapkan dalam suatu pinjaman. c.
Tidak mengharapkan adanya hasil pendapatan yang layak seperti yang diharapkan pada kegiatan investasi.
4. Belanja tak tersangka, merupakan pengeluaran yang disediakan untuk:
a. Kejadian-kejadian luar biasa seperti bencana alam, kejadian yang
dapat membahayakan daerah. b.
Utang pinjaman periode sebelumnya yang belum diselesaikan danatau yang tersedia anggarannya pada tahun yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengembalian penerimaan yang bukan haknya atau penerimaan yang
dibebaskan dibatalkan danatau kelebihan penerimaan. Dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, belanja
daerah terdiri atas 2 yaitu: 1.
Belanja rutin, yaitu merupakan pengeluaran pemerintah daerah yang digunakan untuk membiayai operasional pemerintah daerah dan hasilnya tidak
dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat, contohnya: belanja gaji dan honorarium pegawai, belanja perjalanan dinas, dan lain-lain. Belanja rutin
merupakan pengeluaran pemerintah yang rutin dilakukan secara terus-menerus sepanjang periode anggaran.
2. Belanja pembangunan, merupakan belanja pemerintah yang sifatnya tidak
rutin, dan umumnya menghasilkan wujud fisik yang manfaatnya dapat dinikmati lebih dari satu tahun. Belanja pembangunan dikeluarkan oleh
pemerintah dengan tujuan untuk peningkatan pelayanan publik dan manfaatnya dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat. Contohnya pembangunan
jalan, jembatan, gedung sekolah, dan sebagainya.
2.1.6 Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah