dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian daerah.
5. Fungsi distribusi, memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan dalam penganggaran daerah, harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
6. Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian daerah. Keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah dapat dicerminkan dari
peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, keadilan, pemerataan, keadaan yang semakin maju, dan terdapat keserasian antara
pusat dengan daerah maupun antar-daerah. Salah satu elemen penting terwujudnya hal-hal yang telah disebutkan tadi adalah kegiatan APBD
yang dilakukan dengan baik.
2.1.3 Pendapatan Asli Daerah PAD
Daerah memiliki kewenangan sendiri dalam mengatur semua urusan pemerintahan di luar urusan pemerintah pusat. Dengan adanya kewenangan
ini, daerah juga memiliki wewenang untuk membuat kebijakan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Untuk mencapai tujuan ini maka
Pendapatan Asli Daerah PAD harus digenjot agar terus meningkat jumlahnya setiap tahun. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah,
Universitas Sumatera Utara
setiap daerah diberikan keleluasaan dalam menggali potensi Pendapatan Asli Daerah sebagai wujud dari asas desentralisasi.
Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,
dan lain-lain PAD yang sah. Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu unsur utama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD.
Yuwono dkk, 2005, dalam Panggabean, 2009 menyatakan bahwa pendapatan daerah adalah semua penerimaan kas yang menjadi hak daerah dan diakui
sebagai penambahan nilai kekayaan bersih dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemamkmuran rakyat.
Retribusi Daerah, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan izin
oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan merupakan
penerimaan daerah yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Lain-lain PAD yang sah, disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Dana Perimbangan