2.7. Dampak Anemia Gizi Pada Ibu Hamil
Seorang wanita hamil yang menderita anemia gizi besi kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang mempunyai persediaan zat besi sedikit atau tidak
mempunyai persediaan zat besi sama sekali di dalam tubuhnya walaupun tidak menderita anemia. Jika setelah lahir bayi tersebut tidak mendapatkan asupan zat besi
yang mencukupi, bayi akan berisiko menderita anemia.
10
Anemia berat yang tidak diobati dalam kehamilan muda dapat menyebabkan abortus, dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama, perdarahan
postpartum.
20
Selain itu, anemia pada ibu hamil juga dapat mengakibatkan daya tahan ibu menjadi rendah terhadap infeksi dan kurang mampu menolerir perdarahan ketika
melahirkan.
28
Anemia gizi besi pada wanita hamil mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu, peningkatan angka kesakitan dan kematian janin dan peningkatan
risiko bayi dengan berat badan lahir rendah.
29
2.8. Epidemiologi Anemia Gizi 2.8.1. Distribusi dan Frekuensi
a. Menurut Orang
Wanita usia reproduksi dan wanita hamil berisiko mengalami anemia di beberapa negara industri. Berdasarkan data dari Amerika Serikat mengindikasikan
bahwa 5 wanita tidak hamil mengalami anemia. Prevalensi anemia meningkat menjadi 17 pada wanita hamil dan prevalensi terbesar yaitu 33 dari wanita hamil
tersebut berasal dari kelompok dengan sosial ekonomi rendah.
30
Universitas Sumatera Utara
Menurut laporan WHO 2008, prevalensi anemia pada tahun 1993-2005 di dunia paling tinggi pada anak balita yaitu 47,4. Prevalensi pada anak usia sekolah
25,4, pada wanita hamil 41,8, wanita tidak hamil 30,2, laki-laki 12,7, dan pada kelompok lanjut usia 23,9.
7
Berdasarkan survei anemia yang dilaksanakan tahun 2005 di 4 kabupatenkota di Sumatera Utara, yaitu Kota Medan, Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Langkat,
dilaporkan bahwa 40,5 pekerja wanita menderita anemia.
31
Berdasarkan hasil penelitian Riris di Kabupaten Simalungun pada tahun 2006 diperoleh proporsi kejadian anemia pada ibu hamil menurut usia kehamilan yaitu
pada trimester I 12,5, trimester II 50, dan pada trimester III 37,5.
18
b. Menurut Tempat
Anemia gizi besi merupakan jenis anemia yang paling sering dijumpai terutama di negara-negara tropis dan berkaitan erat dengan taraf sosial ekonomi
masyarakat. Anemia mengenai lebih dari sepertiga penduduk dunia dan memberikan dampak kesehatan yang sangat merugikan.
23
Berdasarkan laporan WHO 2008, prevalensi anemia tahun 1993-2005 pada wanita hamil di Afrika 57,1, di Amerika 24,, di Asia Tenggara 48,2, di Eropa
25,1 dan di Timur Tengah 44,2.
7
Anemia umumnya terjadi di seluruh dunia terutama di negara-negara berkembang. Anemia terjadi pada 45 wanita di negara berkembang dan 13 di
negara maju.
10
Pada tahun 2005 prevalensi anemia pada ibu hamil di negara-negara
berkembang seperti Indonesia 44,3, India 49,7, Ethiophia 62,7, Laos 56,4, Irak
Universitas Sumatera Utara
38,2, dan Arab Saudi 32. Di negara maju seperti Jepang 14,8, Spanyol 17,6, Portugal 17,3, Italia 15,5, Belanda 12,5, Denmark 12,4, Jerman 12,3, dan
Australia 12,4,
8
c. Menurut Waktu