Besar Sampel Teknik Pengambilan Sampel Instrumen Penelitian Analisis Multivariat

a. Besar Sampel

Untuk memperkirakan populasi ibu hamil digunakan CBR Crude Birth Rate Kabupaten Nias Utara tahun 2010. yaitu 13,7 per 1000 penduduk. Pada tahun 2010 jumlah penduduk di Kecamatan Tuhemberua berjumlah 11.426 jiwa. Perkiraan populasi = 156,53  157 Besar sampel diperoleh dengan menggunakan rumus Gaspersz : 1 1 2 2 2 P P Z NG P P NZ n     Dimana : n = Besar sampel N = Jumlah populasi P = Perkiraan proporsi suatu peristiwa 0,39 Z = Tingkat kepercayaan 95 G = Galat pendugaan 5 Sehingga : 39 , 1 39 , 96 , 1 05 , 157 39 , 1 39 , 96 , 1 157 2 2 2     n 31 , 1 48 , 143  n 110 53 , 109   n Dari hasil perhitungan besar sampel di atas diperoleh jumlah sampel minimal sebanyak 110 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua. Universitas Sumatera Utara

b. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan asumsi bahwa populasinya homogen. Untuk itu dipilih 3 desa sebagai tempat penelitian yaitu Desa Banua Gea, Botolakha dan Siofa Banua dengan pertimbangan desa tersebut memiliki jumlah populasi ibu hamil terbesar berdasarkan data jumlah ibu hamil pada bulan Januari 2011. Untuk pengukuran kadar hemoglobin darah dan wawancara kepada responden dilakukan dengan mengunjungi rumah-rumah dimana ibu hamil tinggal. Untuk pengukuran kadar hemoglobin dan Lingkar Lengan Atas LILA, peneliti dibantu oleh petugas kesehatan dari puskesmas 4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer Data primer yang dikumpulkan yaitu data sosiodemografi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, status reproduksi usia kehamilan, paritas, jarak kehamilan, pelayanan kesehatan pelayanan antenatal, konsumsi tablet besi, kadar hemoglobin dan status gizi.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan berupa gambaran umum puskesmas, dan data jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua tahun 2011. Data tersebut diperoleh dari Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara. Universitas Sumatera Utara

4.5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Kuesioner 2. Alat Pengukur Hb digital 3. Alkohol 4. Lancet 5. Pita LILA

4.6. Analisis Data

Setelah data terkumpul dilakukan pengecekan kelengkapannya. Pengecekan dilakukan di lapangan dengan memeriksa kuesioner yang telah diisi. Setelah itu, data dientri dan diolah dengan menggunakan komputer dan disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi, pie diagram dan bar diagram.

4.6.1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mengetahui prevalence rate kejadian anemia gizi pada ibu hamil dan distribusi proporsi dari masing-masing variabel yang meliputi faktor sosiodemografi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, status reproduksi usia kehamilan, paritas, jarak kehamilan dan pelayanan kesehatan pelayanan antenatal, konsumsi tablet besi dan status gizi.

4.6.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan dari masing-masing variabel independen yang meliputi faktor sosiodemografi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, status reproduksi usia kehamilan, paritas, jarak kehamilan, pelayanan kesehatan pelayanan antenatal, konsumsi tablet besi dan status gizi dengan variabel dependen kejadian anemia gizi pada ibu hamil. Teknik Universitas Sumatera Utara analisis yang digunakan adalah uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95 P 0,05. Selanjutnya dihitung Ratio Prevalence RP, yaitu perbandingan antara proporsi subjek dengan faktor risiko dengan proporsi subjek tanpa faktor risiko. RP dihitung dengan menggunakan rumus 44 RP = Keterangan : a. Subjek + dengan faktor risiko b. Subjek - dengan faktor risiko c. Subjek + tanpa faktor risiko d. Subjek - tanpa faktor risiko Untuk mengetahui nilai Ratio Prevalence RP pada level of confidence dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Confidence Interval : Upper RP = Lower RP =

4.6.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui faktor risiko yang paling dominan berhubungan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil. Uji statistik yang digunakan adalah regresi logistik berganda yang dilakukan dengan memasukkan secara serentak variabel independen menurut kriteria kemaknaan statistik tertentu p 0,25 dengan menggunakan metode forward. Nilai ExpB yang paling besar Universitas Sumatera Utara menunjukkan faktor risiko yang paling dominan berhubungan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil. BAB 5 HASIL 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Geografi Puskesmas Tuhemberua terletak di Jln. Arah Sawo. Puskesmas ini berjarak ±35 km dari Kota Madya Gunungsitoli dan ±10 m dari Pasar Kecamatan Tuhemberua. Puskesmas Tuhemberua terletak di tepi jalan raya lintas kecamatan, berhadapan langsung dengan Polsek Tuhemberua dan bersebelahan dengan Koramil Tuhemberua dengan batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Hiliduruwa Kecamatan Sawo - Sebalah Selatan berbatasan dengan Desa Fulolo Salo’o Kecamatan Sitolu Ori - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Onozitoli Kecamatan Sitolu Ori - Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Luas wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua adalah 5.677 m 2 . Rata-rata ketinggian dari permukaan laut adalah 0-200 m, curah hujan 226,31 mm, sedangkan suhu udara rata-rata 26,44 C dengan kelembaban udara 68.

5.1.2. Demografi

Wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua adalah seluruh wilayah Kecamatan Tuhemberua yang terdiri dari 8 desa yaitu Desa Silimabanua, Fino, Banuagea, Ladara, La’aya, Alo’oa, Siofabanua dan Botolakha. Universitas Sumatera Utara Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua sebanyak 11.426 jiwa yang terdiri atas 5.569 laki-laki dan 5.857 perempuan, dengan jumlah Kepala Keluarga KK sebanyak 2.474 KK. Luas wilayah dan jumlah penduduk di masing- masing desa dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah ini : Tabel 5.1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk di Wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Tahun 2010 Jumlah Penduduk No Desa Luas m 2 Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 7 8 Fino Siofabanua Banuagea Ladara La’aya Alo’oa Silimabanua Botolakha 200 1.900 800 150 300 227 600 1.500 96 885 1.458 54 192 409 1.012 1.463 75 983 1.524 65 130 560 1.141 1.379 Jumlah 5.677 5.569 5.857 Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Tuhemberua Tahun 2010 Mayoritas penduduk di Kecamatan Tuhemberua bekerja sebagai petani. Selain itu, ada juga yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS, nelayan dan wiraswasta. Jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding yang laki-laki. Berdasarkan kelompok umur terbanyak yaitu pada kelompok umur 10-14 tahun. Distribusi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2. Distribusi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Tahun 2010 Umur tahun Laki-laki Perempuan Jumlah 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60 686 694 726 584 472 458 443 387 338 279 223 154 125 723 632 753 647 494 471 467 462 356 287 261 166 138 1409 1326 1479 1231 966 929 910 849 694 566 484 320 263 Jumlah 5.569 5.857 11.426 Sumber : Profil Kecamatan Tuhemberua Tahun 2010

5.1.3. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Kecamatan Tuhemberua dapat di lihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.3. Sarana dan Prasarana Kesehatan di Kecamatan Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2010 No Desa Puskesmas Pustu Posyandu Poskesdes 1 2 3 4 5 6 7 8 Silimabanua Fino Banuagea Ladara La’aya Alo’oa Siofabanua Botolakha 1 - - - - - - - - - - - - - - 1 2 1 4 1 1 2 3 3 - - 1 - - - - - Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Tuhemberua Tahun 2010 Universitas Sumatera Utara Tenaga kesehatan di Puskesmas Tuhemberua tahun 2011 berjumlah 40 orang yang terdiri dari dokter umum 1 orang, perawat 32 orang, perawat gigi 2 orang, dan bidan 5 orang.

5.2. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi proporsi responden berdasarkan variabel yang diteliti, yaitu variabel dependen kejadian anemia gizi pada ibu hamil dan variabel independen sosiodemografi, status reproduksi, pelayanan kesehatan dan status gizi.

5.2.1. Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil

Prevalence rate kejadian anemia gizi pada ibu hamil berdasarkan kadar hemoglobin darah pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.4. Prevalence Rate Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Kejadian anemia gizi pada ibu hamil f Anemia Tidak Anemia 57 53 51,8 48,2 Jumlah 110 100 Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa prevalence rate anemia gizi pada ibu hamil adalah 51,8, sedangkan prevalence rate yang tidak anemia 48,2. Jadi, prevalence rate anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua tahun 2011 adalah 51,8 Universitas Sumatera Utara 5.2.2. Distribusi Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Faktor Sosiodemografi Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Faktor Sosiodemografi di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 No Faktor Sosiodemografi f 1 Umur tahun 20 dan 35 20 - 35 17 93 15,5 84,5 Jumlah 110 100 2 Pendidikan Tidak SekolahTidak tamat SD Dasar Menengah Tinggi 11 58 33 8 10 52,7 30 7,3 Jumlah 110 100 3 Pekerjaan Petani Wiraswasta PNS Ibu rumah tangga 67 22 9 12 60,9 20 8,2 10,9 Jumlah 110 100 4 Pendapatan Keluarga Miskin Tidak miskin 71 39 64,5 35,5 Jumlah 110 100 Dari tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa proporsi umur ibu hamil tertinggi adalah pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu 84,5, sedangkan pada kelompok umur 20 dan 35 tahun 15,5. Proporsi pendidikan ibu hamil tertinggi adalah pendidikan dasar 52,7, sedangkan yang tidak sekolahtidak tamat SD 10, menengah 30, dan pendidikan tinggi 7,3. Proporsi perkerjaan ibu hamil tertinggi adalah petani yaitu 60,9, sedangkan wiraswasta 20, PNS 8,2 dan ibu rumah tangga 10,9. Berdasarkan pendapatan keluarga, proporsi tertinggi yaitu ibu hamil dengan kategori miskin 64,5 sedangkan proporsi yang tidak miskin 35,5. Universitas Sumatera Utara 5.2.3. Distribusi Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Status Reproduksi Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Status Reproduksi di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 No Status Reproduksi f 1 Usia Kehamilan Trimester I Trimester II Trimester III 28 38 44 25,5 34,5 40 Jumlah 110 100 2 Paritas ≥ 4 4 20 90 18,2 81,8 Jumlah 110 100 3 Jarak Kehamilan tahun 2 ≥ 2 73 37 66,4 33,6 Jumlah 110 100 Dari tabel 5.6 di atas dapat dilihat bahwa proporsi usia kehamilan ibu hamil tertinggi pada trimester III yaitu 40, sedangkan pada trimester I 25,5 dan trimester II 34,5. Proporsi paritas ibu hamil tertinggi adalah paritas yang 4 81,8, sedangkan yang paritas ≥4 18,2.. Proporsi jarak kehamilan ibu hamil yang tertinggi 2 tahun yaitu 66,4 sedangkan proporsi responden dengan jarak kehamilan ≥2 tahun adalah 33,6. Universitas Sumatera Utara 5.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Pelayanan Kesehatan Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 No Pelayanan Kesehatan f 1 Pelayanan Antenatal Tidak Baik Baik 67 43 60,9 39,1 Jumlah 110 100 2 Konsumsi Tablet Besi Tidak Ya 54 56 49,1 50,9 Jumlah 110 100 Dari tabel 5.7 di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan pelayanan antenatal, proporsi yang tertinggi adalah pelayanan antenatal yang tidak baik yaitu 60,9, sedangkan proporsi yang baik 39,1. Proporsi ibu hamil berdasarkan konsumsi tablet besi tertinggi yaitu proporsi ibu hamil yang mengonsumsi tablet besi 50,9 sedangkan yang tidak mengonsumsi tablet besi 49,1. 5.2.5. Distribusi Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Status Gizi Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Status Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Status Gizi f Tidak Baik Baik 24 86 21,8 78,2 Jumlah 110 100 Dari tabel 5.8 di atas dapat dilihat bahwa proporsi ibu hamil berdasarkan status gizi tertinggi yaitu ibu hamil dengan status gizi baik 78,2 sedangkan proporsi ibu hamil dengan status gizi tidak baik 21,8. Universitas Sumatera Utara 5.3. Analisis Bivariat 5.3.1. Hubungan Umur Dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Tabel 5.9. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No Umur tahun f f f χ 2 p RP CI =95 1 2 20 dan 35 20-35 13 44 76,5 47,3 4 49 23,5 52,7 17 93 100 100 4,895 0,027 1,616 1,151-2,271 Dari tabel 5.9 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia pada kelompok umur 20 dan 35 tahun adalah 76,5, sedangkan pada kelompok umur 20-35 adalah 47,3. Proporsi tidak anemia pada kelompok umur 20 dan 35 tahun adalah 23,5, sedangkan pada kelompok umur 20-35 tahun adalah 52,7. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel umur dengan variabel kejadian anemia gizi pada ibu hamil, didapat nilai p 0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011. Ratio Prevalence anemia gizi pada umur 20 dan 35 tahun dengan umur 20-35 tahun adalah 1,616 dengan Confidence Interval CI 1,151-2,271. 5.3.2. Hubungan Pendidikan Dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Tabel 5.10. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No Pendidikan f f f χ 2 p RP CI=95 1 2 Rendah Tinggi 37 20 53,6 48,8 32 21 46,4 51,2 69 41 100 100 0,242 0,623 1,099 0,750-1,612 Dari tabel 5.10 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia pada ibu hamil yang berpendidikan rendah adalah 53,6, sedangkan pada yang berpendidikan tinggi Universitas Sumatera Utara 48,8. Proporsi tidak anemia pada ibu hamil yang berpendidikan rendah adalah 46,4, sedangkan pada yang berpendidikan tinggi 51,2. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel pendidkan dengan variabel kejadian anemia gizi pada ibu hamil, didapat nilai p 0,05, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidkan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011. Ratio Prevalence anemia gizi pada ibu hamil dengan pendidikan rendah dan pendidikan tinggi adalah 1,099 dengan Confidence Interval CI 0,750- 1,612. 5.3.3. Hubungan Pekerjaan Dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Tabel 5.11. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No Pekerjaan f f f χ 2 p RP CI=95 1 2 Bekerja Tidak Bekerja 50 7 51,0 58,3 48 5 49,0 41,7 98 12 100 100 2,229 0,632 1,875 0,522-1,465 Dari tabel 5.11 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia pada ibu hamil yang bekerja adalah 51,0, sedangkan pada yang tidak bekerja 58,3. Proporsi tidak anemia pada ibu hamil yang bekerja adalah 49,0, sedangkan pada yang tidak bekerja 41,7. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel pekerjaan dengan variabel kejadian anemia gizi pada ibu hamil, didapat nilai p 0,05, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Universitas Sumatera Utara Utara tahun 2011. Ratio Prevalence anemia gizi pada ibu hamil yang bekerja dan tidak bekerja adalah 1,875 dengan Confidence Interval CI 0,522-1,465.

5.3.4. Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil

Tabel 5.12. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Pendapatan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No Pendapatan Keluarga f f f χ 2 p RP CI=95 1 2 Miskin Tidak miskin 42 15 59,2 38,5 29 24 40,8 61,5 71 39 100 100 4,317 0,038 1.538 0,989-2,392 Dari tabel 5.12 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia pada ibu hamil yang tergolong miskin 59,2, sedangkan pada ibu hamil yang tidak miskin 38,5. Proporsi tidak anemia pada ibu hamil yang tergolong miskin 40,8, sedangkan pada ibu hamil yang tidak miskin 61,5. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel pendapatan keluarga dengan variabel anemia gizi, didapat nilai p 0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011. Ratio Prevalence anemia gizi berdasarkan pendapatan keluarga adalah 1,538 dengan Confidence Interval CI 0,989-2,392. Universitas Sumatera Utara

5.3.5. Hubungan Usia Kehamilan Dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil

Tabel 5.13. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No Usia Kehamilan f f f χ 2 p 1 2 3 Trimester I Trimester II Trimester III 13 24 20 46,4 63,2 45,5 15 14 24 53,6 36,8 54,5 28 38 44 100 100 100 2,997 0,224 Dari tabel 5.13 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia pada trimester I 46,4, trimester II 63,2 dan pada trimester III 45,5. Proporsi tidak anemia pada trimester I 53,6, trimester II 36,8 dan pada trimester III 54,5. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel usia kehamilan dengan variabel kejadian anemia gizi pada ibu hamil, didapat nilai p 0,05, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara usia kehamilan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011. Tabel 5.14.Ratio Prevalence Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No. Usia Kehamilan f f f RP CI=95 1 2 Trimester II Trimester I 24 13 63,2 46,4 14 15 36,8 53,6 38 28 100 100 1,360 0,854-2,168 1 2 Trimester II Trimester III 24 20 63,2 45,5 14 24 36,8 54,5 38 44 100 100 1,389 0,927-2,083 Dari tabel 5.14 di atas dapat dilihat bahwa ratio prevalence anemia gizi pada trimester II dan I adalah 1,360 dengan Confidence Interval CI 0,854-2,168. Ratio Universitas Sumatera Utara prevalence pada trimester II dan III yaitu 1,389 dengan Confidence Interval CI 0,927-2,083. 5.3.6. Hubungan Paritas Dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Tabel 5.15. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Paritas di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No Paritas f f f χ 2 p RP CI =95 1 2 ≥4 4 16 41 80 45,6 4 49 20 54,4 20 90 100 100 7,776 0,005 1,756 1,282-2,406 Dari tabel 5.15 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia pada ibu hamil dengan paritas ≥4 adalah 80, sedangkan pada paritas 4 45,6. Proporsi tidak anemia pada ibu hamil dengan paritas ≥4 adalah 20, sedangkan pada paritas 4 54,4. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel paritas dengan variabel kejadian anemia gizi pada ibu hamil, didapat nilai p 0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011. Ratio Prevalence anemia gizi pada paritas ≥4 dan 4 adalah 1,756 dengan Confidence Interval CI 1,282-2,406. Universitas Sumatera Utara

5.3.7. Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil

Tabel 5.16. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Jarak Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No Jarak Kehamilan tahun f f f χ 2 p RP CI =95 1 2 2 ≥2 44 13 60,3 35,1 29 24 39,7 64,9 73 37 100 100 6,215 0,013 1,715 1,066-2,761 Dari tabel 5.16 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia pada ibu hamil dengan jarak kehamilan 2 tahun adalah 60,3 sedangkan pada jarak ≥2 tahun 35,1. Proporsi tidak anemia pada ibu hamil dengan jarak kehamilan 2 tahun adalah 39,7 sedangkan pada jarak ≥2 tahun 64,9. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel jarak kehamilan dengan variabel kejadian anemia gizi pada ibu hamil, didapat nilai p 0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011. Ratio Prevalence anemia gizi pada jarak kehamilan 2 tahun dan ≥2 tahun adalah 1,715 dengan Confidence Interval CI 1,066-2,761. 5.3.8. Hubungan Pelayanan Antenatal Dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Tabel 5.17. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No Pelayanan Antenatal f f f χ 2 p RP CI =95 1 2 Tidak Baik Baik 40 17 59,7 39,5 27 26 40,3 60,5 67 43 100 100 4,256 0,039 1,510 0,993-2,295 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 5.17 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia pada pelayanan antenatal tidak baik 59,7, sedangkan yang baik 39,5. Proporsi tidak anemia pada pelayanan antenatal tidak baik 40,3, sedangkan yang baik 60,5. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel pelayanan antenatal dengan variabel kejadian anemia gizi pada ibu hamil, didapat nilai p 0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara pelayanan antenatal dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011. Ratio Prevalence RP anemia gizi pada pelayanan antenatal tidak baik dan baik adalah 1,510 dengan Confidence Interval CI 0,993-2,295.

5.3.9. Hubungan Konsumsi Tablet Besi Dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil

Tabel 5.18. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Konsumsi Tablet Besi di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No Konsumsi Tablet Besi f f f χ 2 p RP CI =95 1 2 Tidak Ya 35 22 64,8 39,3 19 34 35,2 60,7 54 56 100 100 7,176 0,007 1,650 1,128-2,413 Dari tabel 5.18 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia pada ibu hamil yang mengonsumsi tablet besi 64,8, sedangkan ibu hamil yang tidak mengonsumsi tablet besi 35,2. Proporsi tidak anemia pada yang mengonsumsi tablet besi 39,3, sedangkan yang tidak 60,7. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel konsumsi tablet besi dengan variabel kejadian anemia gizi pada ibu hamil, didapat nilai p 0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara konsumsi tablet besi Universitas Sumatera Utara dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011. Ratio Prevalence anemia gizi pada ibu hamil yang tidak mengonsumsi dan yang mengonsumsi tablet besi adalah 1,650 dengan Confidence Interval CI 1,128-2,413. 5.3.10. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Tabel 5.19. Tabulasi Silang Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Status Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Anemia Tidak Anemia Jumlah No Status Gizi f f f χ 2 p RP CI =95 1 2 Tidak Baik Baik 14 43 58,3 50 10 43 41,7 50 24 86 100 100 0,522 0,470 1,167 0,783-1,738 Dari tabel 5.19 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia dengan status gizi tidak baik adalah 58,3, sedangkan yang baik 50. Proporsi tidak anemia dengan status gizi tidak baik adalah 41,7, sedangkan yang baik 50. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel status gizi dengan variabel kejadian anemia gizi pada ibu hamil, didapat nilai p 0,05, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011. Ratio Prevalence anemia gizi pada status tidak baik dan baik adalah 1,167 dengan Confidence Interval CI 0,783-1,738. Universitas Sumatera Utara

5.4. Analisis Multivariat

Pada penelitian ini, variabel independen yang memenuhi kriteria kemaknaan statistik P 0,25 dimasukkan ke dalam analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda, yaitu variabel umur, pendapatan keluarga, usia kehamilan, paritas, jarak kehamilan, pelayanan antenatal, dan konsumsi tablet besi. Hasil dari analisis regresi logistik berganda dengan metode forward dilihat pada tabel 5.20 di bawah ini : Tabel 5.20. Variabel yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 CI for B 95 Variabel B Koef. Regresi P ExpB Lower Upper Constant Paritas Jarak kehamilan -4,014 1,463 0,935 0,002 0,016 0,030 0,018 4,321 2,548 - 1, 313 1,093 - 14,217 5,938 Berdasarkan tabel 5.20 di atas dapat diketahui bahwa ada dua variabel yang berhubungan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua tahun 2011 yaitu variabel paritas dan jarak kehamilan. Namun variabel yang memiliki nilai ExpB yang paling besar adalah variabel paritas sehingga paritas merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua tahun 2011. Universitas Sumatera Utara BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Prevalence Rate Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanaran Semarang Tahun 2013.

0 8 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

3 16 16

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 17

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 8

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 35

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 1 3

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 22

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CENRANA KABUPATEN MAROS

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 -

0 0 15