2.2.1. Anemia Gizi Besi
Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh depleted iron store sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang.
23
Anemia defisiensi besi disebabkan oleh kurangnya mineral Fe besi sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit.
24
Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi Fe sehingga disebut anemia kekurangan
zat besi atau anemia gizi besi.
2
Anemia gizi besi atau anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi utama bagi semua kelompok umur dengan prevalensi paling tinggi pada kelompok
ibu hamil.
6
Sekitar 95 anemia terkait kehamilan tergolong anemia gizi besi.
11
Penyebab utama anemia pada wanita adalah kurang memadainya asupan makanan sumber zat besi, meningkatnya kebutuhan zat besi saat hamil dan menyusui
perubahan fisiologis, dan kehilangan banyak darah. Anemia yang disebabkan oleh ketiga faktor itu terjadi secara cepat saat cadangan zat besi tidak mencukupi
peningkatan kebutuhan zat besi.
10
2.2.2. Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik disebabkan oleh gangguan pembentukan DNA pada inti eritroblast, terutama akibat defisiensi vitamin B
12
dan asam folat. Anemia defisiensi vitamin B
12
relatif jarang dijumpai di Indonesia, tetapi anemia defisiensi asam folat cukup sering dijumpai, terutama pada wanita hamil. Anemia defisiensi
asam folat merupakan penyebab kedua anemia pada wanita hamil setelah defisiensi besi.
23
Universitas Sumatera Utara
Anemia megaloblastik dalam kehamilan umumnya mempunyai prognosis cukup baik. Pengobatan dengan asam folat hampir selalu berhasil. Apabila penderita
mencapai masa nifas dengan selamat dengan atau tanpa pengobatan, maka anemianya akan sembuh dan tidak akan timbul lagi. Hal ini disebabkan karena dengan lahirnya
anak, keperluan akan asam folat jauh berkurang. Sebaliknya anemia defisiensi vitamin B
12
anemia perniosa memerlukan pengobatan terus-menerus, juga di luar kehamian.
25
2.2.3. Anemia Hipoplastik
Anemia hipoplastik pada wanita hamil adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Pengobatan dengan
berbagai obat penambah darah tidak memberi hasil sehingga satu-satunya cara untuk memperbaiki keadaan penderita adalah transfusi darah, yang sering perlu diulang
sampai beberapa kali.
25
2.2.4. Anemia Hemolitik