6.2.2. Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil
Gambar 6.3. Diagram Bar Proporsi Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Dari gambar 6.3 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia tertinggi pada ibu
hamil yang berpendidikan rendah yaitu 53,6. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
pendidikan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua tahun 2011 dengan p=0,623 p 0,05.
Hal ini sejalan dengan penelitian Dian dengan desain penelitian cross sectional di Kabupaten Banggai tahun 2008 yang menyimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil.
P revalensi anemia pada ibu hamil yang berpendidikan rendah di Kabupaten Banggai
63,5
14
Universitas Sumatera Utara
Ratio Prevalence RP anemia gizi pada ibu hamil dengan pendidikan rendah dan tinggi adalah 1,099 dengan Confidence Interval CI 0,750-1,612. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan belum dapat disimpulkan sebagai faktor risiko kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua tahun
2011. Proporsi ibu hamil yang menderita anemia gizi paling tinggi pada kelompok
yang berpendidikan rendah. Pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang rendah kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi mengenai kesehatannya maka ia
tidak tahu mengenai bagaimana cara melakukan perawatan kehamilan yang baik.
26
6.2.3. Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil
Gambar 6.4. Diagram Bar Proporsi Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 6.4 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia tertinggi pada ibu hamil yang bekerja yaitu 55,1. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji
chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua tahun 2011
dengan p=0,632 p 0,05. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Tristiyanti 2006 di Kecamatan
Ciampea dengan desain cross sectional yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan dengan kejadian anemia.
47
Ratio Prevalence RP anemia gizi pada ibu hamil yang bekerja dan tidak bekerja adalah 1,875 dengan Confidence Interval CI 0,522-1,465. Hal ini
menunjukkan bahwa pekerjaan belum dapat disimpulkan sebagai faktor risiko kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua tahun
2011. Berdasarkan hasil penelitian Hasnah dan Atik 2003, jenis pekerjaan yang
dilakukan ibu hamil akan berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinannya. Beban kerja yang berlebihan menyebabkan ibu hamil kurang beristirahat, yang berakibat
produksi sel darah merah tidak terbentuk secara maksimal dan dapat mengakibatkan ibu kurang darah atau disebut sebagai anemia.
38
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil, namun proporsi anemia terbanyak pada
kelompok ibu hamil yang bekerja.
Universitas Sumatera Utara
6.2.4. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil