Di negara seperti Indonesia yang pendapatan penduduk sebagian besar adalah golongan rendah dan menengah akan berdampak kepada pemenuhan bahan makanan
terutama makanan yang bergizi. Keterbatasan ekonomi berarti tidak mampu membeli bahan makanan yang berkualitas baik, maka pemenuhan gizinya juga akan
terganggu.
39
e. Riwayat Kehamilan Untuk kesehatan ibu telah dibuktikan bahwa makin kecil atau pendek jarak
waktu antara kelahiran anak, makin banyak dan tinggi komplikasi kesakitan dan kematian yang timbul bagi ibu dan anak.
12
Jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam keluarga.
6
Selain itu makin sering seorang
wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemia.
12
Banyak wanita yang tidak sempat memulihkan tenaganya antara jarak kehamilan. Hal ini membuat wanita lebih sering mengalami tingkat kesehatan yang
buruk, komplikasi kehamilan dan persalinan.
40
Status gizi ibu belum pulih sebelum 2
tahun pasca persalinan sebelumnya. Oleh karena itu belum siap untuk kehamilan berikutnya.
10
f. Infestasi Parasit
Kehilangan zat besi dapat diakibatkan oleh adanya infestasi parasit seperti parasit malaria, cacing tambang ankilostoma dan nekator, dan skistosoma. Kasus-
kasus tersebut biasanya terjadi di negara-negara tropis, lembab serta keadaan sanitasi
Universitas Sumatera Utara
yang buruk. Darah yang hilang akibat infestasi cacing tambang bervariasi antara 2 sampai 100 cchari, bergantung pada jenis dan beratnya infestasi parasit.
5
g. Budaya
Budaya berperan dalam status gizi masyarakat karena ada beberapa kepercayaan, seperti tabu mengonsumsi makanan tertentu oleh kelompok umur
tertentu yang sebenarnya makanan tersebut justru bergizi dan dibutuhkan oleh kelompok umur tersebut. Contohnya ibu hamil yang tabu mengonsumsi ikan. Selain
itu, pola makan masyarakat Indonesia pada umumnya mengandung sumber besi hewani yang rendah dan tinggi sumber besi nabati.
10
h. Pelayanan Kesehatan
Fasilitas yang memadai akan sangat menentukan kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat,
sehingga langkah antisipasi akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kematian ibu AKI.
26
Masih rendahnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk memeriksa kandungannya di fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga faktor-faktor yang sesungguhnya dapat
dicegah atau komplikasi kehamilan yang dapat diperbaiki serta diobati tidak dapat segera ditangani. Seringkali mereka datang setelah keadaannya buruk.
36
Semua ibu hamil diharapkan mendapat perawatan kehamilan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini faktor risiko maka semua ibu hamil perlu melakukan
skrining antenatal. Untuk itu pemeriksaan kehamilan paling sedikit dilakukan 4 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali pada trimester I K1, satu kali pada trimester II, dan
Universitas Sumatera Utara
dua kali pada trimester III K4. Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilan dan memberikan informasi kepada ibu hamil, suami dan
keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya.
41
Konsumsi zat besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang ditujukan untuk mencegah ibu dan janin dari anemia, dan faktor risiko lainnya. Diharapkan ibu hamil
dapat mengonsumsi tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan. Berdasarkan laporan Riskesdas 2010 80,7 ibu hamil yang mengonsumsi tablet besi, dengan
jumlah hari minum 0-30 hari 36,3, 31-59 hari 2,8, 60-89 hari 8,3 dan 90 hari atau lebih 18. Dijumpai 38 ibu hamil di Sumatera Utara dan 3,6 di DI
Yogyakarta yang tidak pernah minum tablet besi.
34
i. Lingkar Lengan Atas